Saat ini jumlah kasus positif terhadap virus corona semakin bertambah secara global dan telah menyentuh angka lebih dari 1 juta kasus. Namun, ada satu negara yang masih belum mengonfirmasi terinfeksi virus, yaitu Korea Utara.
Korea Utara masih optimistis negaranya terbebas dari infeksi virus corona tipe baru atau Covid-19. Hal itu menimbulkan sebuah keraguan di dunia, ketika infeksi global telah mendekati angka satu juta kasus yang tersebar di 203 wilayah dan negara di dunia.
Korea Utara Bebas Corona ?
Korea Utara sebagai negara yang memang saat ini sudaKorea Utara Bebas Corona terisolasi dari dunia dengan cepat menutup perbatasan dan memberlakukan sebuah tindakan pengamanan sejak Januari. Saat itu, negara tetangganya, yaitu China terdeteksi memiliki virus baru.
Pada Maret, Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un mengirim surat kepada Presiden Korea Selatan (Korsel). Surat memang tidak dirilis ke publik, tetapi sekretaris pers senior Moon mengatakan, bahwa surat itu berisi kekhawatiran dan harapan baik Kim tentang Covid-19. Hal itu menimbulkan spekulasi apakah Korut telah bersiap menerima bantuan soal virus corona.
Pemerintah Korea Utara melaporkan kepada WHO tanggal 13 Maret lalu, di negara itu tidak ada satu pun kasus Covid-19. Saat itu negara tetangganya, Cina, sudah melaporkan ada lebih dari 800.000 kasus Covid-19, sedangkan di Korea Selatan sekitar 8.000 kasus.
Di Korea Utara sendiri sudah diberlakukan karantina dan pembatasan sejak awal tahun sampai sekarang. Penerbangan dan kereta api berhenti beroperasi, sekolah dan universitas diliburkan, warga asing yang ada di wilayahnya diwajibkan melakukan karantina 30 hari, termasuk para diplomat. Jerman sudah menarik pulang para diplomatnya akhir Februari lalu.
Seperti ingin membuktikan bahwa corona sama sekali bukan masalah, Korea Utara bulan Maret melakukan empat uji coba rudal balistik. Ketika itu, hampir seluruh negara dunia sedang sibuk menghadapi penyebaran Covid-19 yang sangat cepat.
Penguasa Korea Utara, Kim Jong Un memang sudah mengumumkan sejak awal tahun, bahwa negaranya tidak terikat lagi kepada kesepakatan menghentikan ujicoba atom, dan akan kembali melakukan tes rudal balistik, sekalipun itu berarti melanggar sanksi PBB.
Choi Jung-hun, mantan dokter Korea Utara yang melarikan diri ke Korea Selatan pada 2012, mengatakan bahwa ia mendengar ada banyak kematian di Korea Utara. Namun, pihak berwenang tidak mengatakan bahwa itu disebabkan oleh virus corona. Sebagai bagian dari antisipasi penyebaran virus corona, ribuan rakyat dan ratusan orang asing termasuk diplomat telah dilakukan isolasi dan mereka tetap yakin jika korea utara bebas corona.