Obesitas menjadi salah satu kondisi serius yang dapat memicu berbagai jenis penyakit berbahaya. Seseorang dapat dikatakan obesitas jika indeks massa tubuh (BMI) sama atau lebih dari 30.
Obesitas menurut WHO adalah penumpukan lemak yang tidak normal atau berlebihan yang menimbulkan berbagai risiko kesehatan.
Dewasa ini, kasus orang kelebihan berat badan semakin meningkat, baik di negara maju atau pun negara berkembang.
Lebih spesifik, orang-orang yang tinggal di perkotaan lebih berisiko menderita obesitas, namun tidak menutup kemungkinan orang di desa pun dapat berisiko obesitas.
Penyebab Obesitas
Banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang menderita obesitas, secara umum dipengaruhi oleh gaya hidup dan pola makan.
Obesitas dapat disebabkan karena berlebihan dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak kalori namun daripada yang dibakar oleh tubuh dari aktivitas sehari-hari.
10 Faktor Risiko Penyebab Obesitas
- Genetik atau keturunan.
- Usia. Anak-anak dan orang tua lebih berisiko mengalami obesitas.
- Kurang jam tidur atau istirahat yang dapat menyebabkan perubahan hormon.
- Kehamilan. Wanita hamil membutuhkan lebih banyak asupan nutrisi.
- Kondisi medis tertentu seperti ketidakseimbangan hormon reproduksi wanita (polycystic ovary syndrome).
- Sindrom Prader-Willi atau kondisi langka yang menyebabkan penderitanya terus merasa lapar.
- Sindrom Cushing atau kondisi yang disebabkan oleh tingginya hormon stres (kortisol).
- Hipotiroidisme atau kondisi kelenjar tiroid tidak dapat menghasilkan hormon tertentu.
- Osteoartritis atau kondisi di mana sendi terasa nyeri sehingga menyebabkan penderita kurang melakukan aktivitas.
- Lingkungan sangat berpengaruh terhadap kebiasaan gaya hidup atau pola makan.
Komplikasi Obesitas
Dampak obesitas sangat serius, pasalnya penyakit satu ini dapat memicu berbagai kondisi medis lainnya bahkan risiko komplikasi yang sangat berbahaya, seperti:
1. Diabetes Tipe 2
Orang dengan berat badan berlebih atau obesitas cenderung berisiko mengidap penyakit kencing manis atau yang kerap disebut dengan diabetes tipe 2.
Diabetes tipe 2 dapat terjadi kepada siapa saja, baik anak-anak atau pun orang tua dan lansia.
Hal ini terjadi akibat tubuh yang terlalu gemuk dapat menyebabkan resistensi insulin sehingga kadar gula darah akan naik tak terkendali.
2. Hipertensi
Obesitas yang identik dengan lemak berlebih atau tidak normal dapat menyebabkan oksigen dan berbagai nutrisi yang didapatkan dari makanan atau minuman akan terserap ke jaringan lemak.
Hal tersebut akan menyebabkan kinerja jantung menjadi sangat terbebani, semakin banyak volume darah yang harus dipompa menyebabkan dinding arteri mengalami tekanan.
Jika hal tersebut terus berlangsung maka risiko tekanan darah tinggi atau hipertensi tidak akan terelakkan.
3. Penyakit Jantung
Risiko penyakit jantung akan naik 10 kali lipat pada orang dengan berat badan berlebih atau obesitas. Hal ini dikarenakan lemak yang berisiko menyumbat saluran arteri.
Jika lemak berhasil menyumbat saluran arteri maka darah tidak dapat dipompa dan kerja jantung akan terhenti, risikonya serangan jantung dan kematian.
4. Stroke
Hal yang sama seperti penyakit jantung, ketika otak tidak memperoleh cukup pasokan darah berisi oksigen dan nutrisi maka dari jantung maka kerusakan otak dapat terjadi dengan sangat cepat disebut dengan stroke.
Seseorang yang mengalami serangan stroke mempunyai gejala seperti sebagian tubuh akan mati rasa, apa bila tidak segera mendapatkan pertolongan maka berisiko menyebabkan kelumpuhan hingga kematian.
5. Gangguan Persendian
Berat badan berlebih dapat memengaruhi fungsi dan kekuatan pada sendi serta tulang. Apa bila sendi dan tulang terus menerus mendapatkan tekanan yang berat maka berbagai masalah pada persendian dapat terjadi.
Beberapa masalah persendian seperti nyeri sendi atauradang sendi lebih berisiko terjadi pada orang dengan berat badan berlebih (obesitas).
6. Kanker
Penyakit satu ini sangat berbahaya dan menakutkan, selain karena belum ada obat yang terbukti ampuh mengobati kanker juga risiko kerusakan organ tubuh hingga kematian pun cukup tinggi.
Orang dengan berat badan berlebih atau obesitas khususnya pada wanita lebih berisiko menderita kanker payudara, kanker kandung emepdu, dan kanker rahim.
Sedangkan risiko kanker pada pria dengan berat badan berlebih atau obesitas juga dapat terjadi seperti kanker usus besar dan kanker prostat.
7. Gangguan Pernapasan
Salah satu gangguan pernapasan pada orang dengan berat badan berlebih atau obesitas adalah sleep apnea, yaitu kondisi di mana sistem pernapasan terhenti secara tiba-tiba.
Hal ini tentu dapat memengaruhi kualitas tidur dan menyebabkan seseorang mendengkur dengan suara yang cukup keras.
8. Batu Empedu
Penyakit batu empedu atau cholelithiasis adalah kondisi di mana terdapat batu di saluran atau di dalam kandung empedu, hal ini dapat menyebabkan rasa sakit pada perut dan risiko yang lebih serius.
Obesitas atau kelebihan berat badan menjadi salah satu faktor pemicu penyakit empedu yang cukup banyak terjadi.
9. Kolesterol Tinggi
Mempunyai berat badan berlebih hingga dikategorikan obesitas maka wajib memerhatikan berbagai jenis makanan, khususnya menghindari makanan yang berlemak atau berminyak.
Sebab makanan tersebut dan obesitas dapat menyebabkan kadar kolesterol di dalam darah tinggi, hal ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan secara serius.
10. Gangguan Psikologi
Beberapa kasus perundungan atau diskriminasi terhadap orang dengan berat badan berlebih (obesitas) kerap terjadi, hal ini dapat menyebabkan penderitanya mengalami gangguan psikologi.
Beberapa di antaranya seperti stres dan depresi yang dapat memengaruhi kualitas hidup serta aktivitas sehari-hari.