Masker N95 merupakan masker yang melindungi pengguna dari partikel cair dan airborne. Masker ini memiliki kapasitas filter untuk partikel yang lebih kecil daripada masker bedah.
Kepala Pusat Komunikasi Publik (Puskompublik) Kementerian Kesehatan, Murti Utami mengingatkan penggunaan maskes bedah N95 yang banyak dipergunakan masyarakat di wilayah yang terkena kabut asap akibat kebakaran hutan. Masker tersebut tidak boleh dipergunakan seharian.
Sedangkan komponen dalam asap sisa pembakaran memiliki partikel besar dan kecil. Penggunaan masker bedah N95 masih tetap bisa memasukkan 60-70 persen partikel ke dalam saluran pernafasan.
Karena merujuk pada beberapa penelitian, penggunaan masker N95 dan masker bedah tidak berbeda dari segi kejadian ISPA, akibat pajanan asap kebakaran hutan. Hal itu berhubungan dengan teknik penggunaan masker yang tidak tepat.
Penjualan masker melonjak menyusul kepanikan masyarakat terhadap merebaknya virus corona hampir di seluruh dunia.
Menurut pakar kesehatan penyakit menular, Amesh A. Adalja, MD dari Johns Hopkins Center for Health Security di Maryland, AS, masker N95 memang memiliki fitur proteksi yang lebih baik ketimbang masker jenis lain.
Walaupun daya lindungnya lebih baik, masker N95 tidak disarankan untuk penggunaan sehari-hari. Hal ini disebabkan desainnya yang membuat orang yang memakai bisa sulit bernapas, gerah, dan tidak betah memakainya dalam jangka waktu yang agak lama.
Masker N95 mampu memfilter partikel mikro yang kemungkinan membawa virus berbahaya. “Ini beda dari masker bedah yang hanya bisa menghentikan partikel besar,” ungkap Amesh seperti dikutip dari Health.com.
Masker N95 bisa menyaring partikel yang lebih kecil daripada masker bedah, masker ini pun didesain untuk menutup rapat wajah. Menurut Food and Drug Administration yang merupakan badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat , setidaknya 95% partikel sangat kecil tidak menembus masker ini meski tidak sepenuhnya menghilangkan risiko penyakit.
Penggunaan masker N95 juga perlu diperhatikan. Masker ini diketahui hanya bisa digunakan sekali dan dalam waktu beberapa jam saja. Ini dikarenakan filternya akan mengalami penumpukan kontaminan sehingga akan menurunkan fungsi penyaring untuk memurnikan aerosol di udara.
Masker dengan filter seri N ini juga diketahui tidak tahan dengan aerosol minyak. Sebaiknya, segera ganti masker jika kotor, basah dan mulai tidak nyaman digunakan.