Mencari pengasuh bayi dan anak bisa dibilang susah-susah gampang, karena banyaknya penyalur baby sitter saat ini belum tentu menjamin kompetensi dari setiap pengasuh.
Selain dari sisi penyedia jasa, orang tua atau pengguna jasa juga harus mempertimbangkan kecocokan antara pengasuh dengan anak dan keluarga.
Baby sitter yang kompeten belum tentu cocok dengan anak atau keluarga saat ini. Oleh karena ini, orang tua harus benar-benar memperhatikan seluruh aspek dalam mencari pengasuh anak.
Banyaknya informasi perusahaan atau yayasan penyalur perawat bayi dan anak di internet harus diimbangi dengan ketelitian.
Sebab, salah-salah bisa merugikan diri sendiri atau orang lain. Berikut Redaksi MHomecare bagikan kiat mencari jasa pengasuh bayi dan anak paling mudah.
Baca juga: Home Care: Jasa Perawat Bayi Baru Lahir Dari Bidan Berlisensi di Rumah
Cara Mencari Jasa Pengasuh Bayi dan Anak Paling Mudah
Ada beberapa cara mudah yang bisa digunakan untuk mencari jasa perawat atau pengasuh bayi dan anak. Berikut 5 di antaranya:
1. Gunakan Perusahaan atau Penyalur Terpercaya
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, mencari pengasuh untuk sang buah hati terbilang susah-susah gampang.
Cara pertama ini wajib dilakukan oleh siapa saja khususnya bagi mereka yang hendak mencari pengasuh bayi atau anak.
Saat ini telah banyak perusahaan atau yayasan penyalur tenaga kesehatan khususnya perawat bayi yang berbadan hukum serta bisa bertanggung jawab.
Salah satunya adalah MHomecare yang mempunyai ratusan tenaga kesehatan baik caregiver, perawat home care, hingga midwife atau bidan untuk merawat bayi dan anak.
Seluruh tenaga kesehatan khususnya midwife telah menyelesaikan pendidikan yang relevan serta mendapatkan pembekalan khusus sebelum disalurkan untuk merawat bayi atau anak di rumah pengguna jasa.
2. Cari Rekomendasi di Internet atau Orang Lain
Setelah menemukan beberapa perusahaan atau yayasan penyalur pengasuh bayi, langkah selanjutnya adalah mencari tahu reputasi dari masing-masing penyalur di internet atau orang lain.
Cara ini sangat mudah dan bisa menambah kemantapan dalam memilih penyalur perawat bayi atau anak.
Cari nama perusahaan di internet seperti Google, Facebook, Instagram, Twitter dan lain sebagainya.
Bacalah apa yang dikatakan oleh warga net mengenai layanan yang pernah mereka gunakan di perusahaan atau penyalur pengasuh bayi tersebut.
Bila perlu, lakukan kontak dengan beberapa pengguna jasa yang pernah menggunakan jasa pengasuh bayi atau anak.
Sebuah testimonial yang ada di internet mengenai suatu layanan khususnya kesehatan biasanya sangat jujur.
3. Diskusi dan Negosiasi
Jika tidak menemukan testimonial di internet, dapat dengan melakukan tanya jawab langsung dengan penyedia jasa, dalam hal ini adalah perusahaan atau yayasan penyalur perawat bayi.
Jangan takut atau sungkan untuk menanyakan segala hal, mulai dari hal dasar seperti kriteria, kontrak kerja, gaji, garansi, dan lain sebagainya.
Sebelum melakukan langkah ketiga ini, ada baiknya tuliskan berbagai pertanyaan dan keinginan yang akan digunakan untuk berdiskusi atau negosiasi dengan penyedia jasa.
4. Memilih Calon Pengasuh Bayi dan Anak
Sebagai perusahaan layanan jasa pengasuh bayi dan anak tentu mempunyai beberapa tenaga yang siap untuk bekerja.
Mintalah pihak penyalur pengasuh bayi untuk mencarikan kriteria terbaik, mulai dari latar belakang pendidikan, pengalaman, dan lain sebagainya sesuai dengan keinginan.
Beberapa perusahaan atau penyalur pengasuh bayi saat ini menyediakan kesempatan calon pengguna jasa untuk bisa berkomunikasi secara langsung dengan baby sitter secara online, baik telepon ataupun video call.
Gunakan kesempatan tersebut untuk mencari tahu lebih lanjut mengani calon baby sitter yang akan mengasuh bayi atau anak nantinya.
5. Hitam di Atas Putih
Langkah ini paling penting untuk dilakukan guna melindungi hak dan kewajiban kedua belah pihak.
Secara umum, perusahaan atau penyalur baby sitter mempunyai kontrak kerja sama hitam di atas putih dan harus ditandai tangani oleh semua pihak yang terlibat.
Bacalah dengan teliti dan seksama, tanyakan poin-poin yang sekiranya tidak dipahami kepada penyedia jasa.
Jika perlu, lakukan negosiasi agar poin-poin yang tidak disetujui bisa dicari jalan tengahnya.

Baca juga: