Penyakit kuning adalah kondisi perubahan warna pada kulit dan putih mata menjadi kekuningan akibat tingginya kadar bilirubin di dalam darah.
Penyakit kuning bukanlah penyakit sebenarnya, kondisi ini terjadi akibat adanya kondisi medis tertentu.
Bayi, orang dewasa maupun lansia dapat mengalami penyakit kuning yang ditandai dengan gejala berupa perubahan warna pada kulit, putih mata, bibir maupun telapak tangan atau kaki menjadi kekuningan.
Selain itu, gejala penyakit kuning lainnya bisa berupa perubahan warna urine menjadi gelap atau kuning, pada urine normal cenderung tidak berwarna atau bening.
Penyakit kuning juga dapat dikenali pada kotoran atau feses penderitanya yaitu warna feses menjadi lebih pucat, pada fases normal umumnya berwarna kuning atau oranye.
Baca juga: Kenali Ciri-Ciri Penyakit Kuning Berbahaya pada Bayi Baru Lahir
Penyebab dan Bahaya Komplikasi Penyakit Kuning pada Bayi
Penyakit kuning pada bayi baru lahir biasanya akan muncul pada hari kedua atau ketiga setelah dilahirkan dan akan mulai berangsur membaik seiring berkembangnya bayi.
Sebagian besar kasus penyakit kuning pada bayi tidaklah berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya dalam dua minggu setelah dilahirkan atau tiga minggu pada bayi prematur.
Di rumah sakit, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada bayi setelah 72 jam dilahirkan guna mengetahui tanda-tanda dari penyakit kuning.
Jika bayi Anda mempunyai tanda-tanda penyakit kuning dan belum pernah diperiksa oleh dokter atau bidan, sebaiknya mintalah saran atau nasihat dari mereka
Penyebab Penyakit Kuning pada Bayi
Pada bayi baru lahir, organ hatinya belum berkembang dengan sempurna sehingga bilirubin akan jauh lebih banyak daripada orang dewasa.
Bilirubin adalah zat kuning hasil dari pecahnya sel darah merah yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Hati bayi rata-rata membutuhkan waktu hingga dua minggu untuk dapat berfungsi secara efektif dalam memproses bilirubin.
Kondisi tersebut akan membuat penyakit kuning pada bayi berangsur membaik dan sembuh total tanpa ada masalah kesehatan yang serius.
Bahaya Penyakit Kuning pada Bayi
Sebagian kecil kasus penyakit kuning pada bayi akan berkembang menjadi masalah kesehatan yang serius dan membutuhkan perawatan medis.
Penting untuk mengenali penyakit kuning pada bayi yang berbahaya seperti:
- Warna kulit bayi menjadi lebih kuning dan bertahan lama.
- Warna kuning terjadi di perut, lengan dan kaki bayi.
- Putih mata pada bayi menjadi lebih kuning.
- Bayi enggan atau sulit menyusu.
- Bayi lemas atau lesu seperti sakit dan lebih banyak tidur.
- Bayi tidak mengalami peningkatan berat badan.
- Bayi kerap rewel dan menangis dengan kencang.
- Bayi mengalami gejala lain yang berbahaya.
Sudah saatnya segera temui dokter jika bayi telah mempunyai beberapa tanda penyakit kuning berbahaya seperti di atas.
Komplikasi Berbahaya Penyakit Kuning pada Bayi
Penyakit kuning pada bayi yang tidak ditangani dengan baik dapat berkembang menjadi komplikasi berbahaya.
Berikut beberapa bahaya penyakit kuning pada bayi yang wajib diwaspadai:
Ensefalopati Bilirubin Akut
Kondisi ini terjadi ketika bilirubin masuk ke otak dan menyebabkan kerusakan pada sel-sel otak sang bayi.
Gejala bayi mengalami ensefalopati bilirubin akut adalah:
- Bayi sering tertidur dan sulit dibangunkan.
- Bayi nampak lesu atau lemas.
- Bayi kerap menangis dengan keras.
- Bayi tidak mau menyusu.
- Bayi mengalami demam.
- Tubuh dan leher bayi nampak melengkung ke belakang.
Kernicterus
Kernicterus terjadi ketika ensefalopati bilirubin akut telah menyebabkan kerusakan pada otak secara permanen.
Akibat kondisi tersebut, beberapa risiko berikut ini dapat diterjadi pada bayi:
- Mengalami kejang atau gerakannya yang sulit dikendalikan.
- Pandangan akan terus ke atas.
- Gangguan hingga kehilangan kemampuan untuk mendengar.
- Pertumbuhan email gigi yang tidak rapi atau tidak tepat.
Baca juga:
- 5 Penyakit pada Bayi Prematur. Ketahui Tanda-Tanda dan Pencegahan
- 5 Gejala Penyakit Kuning Yang Sering Diabaikan
- Penyakit Kuning Pada Lansia
Referensi:
https://www.nhs.uk/conditions/jaundice-newborn (Diakses 15 Maret 2021)
(Diakses 15 Maret 2021)
https://medlineplus.gov/ency/article/001559.htm (Diakses 15 Maret 2021)
https://www.healthline.com/health/newborn-jaundice (Diakses 15 Maret 2021)