Hemofilia adalah kondisi di mana darah sukar membeku sesaat setelah terjadi cidera karena tubuh tidak mempunyai cukup protein pembekuan darah atau faktor pembekuan.
Rendahnya kadar faktor VIII (8) dan faktor IX (9) di dalam darah merupakan penyebab darah sukar membeku. Semakin rendah jumlah kadar faktornya maka semakin besar pula risiko pendarahan yang sulit dihentikan.
Sebagian besar kasus hemofilia dialami oleh pria, orang tua atau lansia, wanita berusia muda terutama wanita muda hamil atau baru saja melakukan persalinan.
Kecelakaan internal maupu eksternal yang mengakibatkan pendarahan pada penderita hemofilia akan jauh lebih dan sukar membeku.
Pendarahan yang terjadi di dalam tubuh (pendarahan internal) dapat menyebabkan risiko kerusakan organ maupun jaringan hingga kematian.
Baca juga: 5 Faktor Risiko Penyebab Emfisema yang Kerap Tidak Disadari
Bahaya Hemofilia
Hemofilia yang terjadi di dalam tubuh dapat menyebabkan risiko berbahaya seperti:
- Penyakit sendi kronis. Pendarahan yang terjadi di dalam sendi akan menyebabkan penyakit sendi kronis dan rasa nyeri.
- Kejang atau kelumpuhan. Pendarahan yang terjadi di dalam kepala atau otak dapat menyebabkan masalah jangka panjang yakni kejang maupun kelumpuhan.
- Kematian. Pendarahan yang tidak dapat dihentikan dan terjadi pada organ vital seperti otak dapat menyebabkan kematian.
Jenis Hemofilia
Penyakit hemofilia dibagi menjadi dua jenis, berikut jenis dan penjelasannya:
- Hemofilia A (Hemofilia Klasik). Jenis hemofilia A disebabkan karena kekurangan atau rendahnya faktor pembekuan VIII (8).
- Hemofilia B (Penyakit Natal). Jenis hemofolia B disebabkan karena kekurangan atau rendahnya faktor pembekuan IX (9).
Penyebab Hemofilia
Penyebab hemofilia adalah kelainan mutasi pada salah satu gen yang berfungsi untuk memberikan instruksi dalam membuat protein faktor pembekuan.
Akibat kelainan mutasi ini maka protein pembekuan tidak dapat bekerja dengan baik atau bahkan tidak bekerja sama sekali.
Lebih lanjut, berikut 5 faktor penyebab hemofilia yang dirangkum dari berbagai sumber kesehatan seperti Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Mayoclinic dan lainnya:
1. Genetik atau Keturunan
Hemofilia merupakan penyakit bawaan atau genetik dari orang tua yang mempunyai riwayat penyakit hemofilia.
Mutasi gen yang berisiko menyebabkan hemofilia terjadi pada kromosom X. Setiap orang mempunyai dua kromosom, yaitu kromosom X dan kromosom Y. Anak laki-laki akan mendapatkan kromosom X dari ibu dan kromosom X dari ayah.
Akibatnya, penderita hemofolia lebih banyak dialami pada anak laki-laki daripada anak perempuan.
2. Kondisi Tertentu
Hemofolia tidak hanya terjadi pada orang dengan riwayat keluarga (genetik) saja melainkan bisa terjadi pada setiap orang dengan kondisi medis tertentu.
Beberapa kondisi medis seperti berikut dapat menyebabkan hemofilia:
- Kehamilan.
- Kanker.
- Penyakit autoimun.
- Sklerosis ganda.
- Reaksi obat.
Hemofolia yang terjadi akibat kondisi medis tertentu ini biasanya dikarenakan sistem kekebalan tubuh menyerang faktor pembekuan VIII (8) atau faktor pembekuan IX (9).
Baca juga:
- Penyebab Mimisan Dan Cara Mengatasinya
- 5 Penyebab Sinusitis Kronis dan Akut yang Wajib Diwaspadai
- 7 Faktor Penyebab Penyakit Varises yang Sering Disepelekan
Referensi:
(Diakses 15 Oktober 2021)
https://www.cdc.gov/ncbddd/hemophilia/facts.html (Diakses 15 Oktober 2021)