Penyebaran coronavirus di Italia, memasuki situasi yang darurat karena penyebarannya yang begitu cepat. Korban virus corona di Negara tersebut tercatat sebagai yang tertinggi kedua di dunia.
Kekhawatiran pun belum surut. Peningkatan ini terjadi justru saat wabah di negara asalnya, China relatif mengalami penurunan. Bagaimana perkembangan virus corona di negara luar China yang mengalami peningkatan dalam sepekan terakhir, terutama negara Italia.
Pemerintah Italia menyatakan darurat nasional, hal ini dinyatakan setelah Italia melaporkan lonjakan kematian akibat Corona. Italia saat ini disebut memiliki jumlah kematian terbanyak dari negara di luar China dan terinfeksi Covid-19 terbanyak kedua di dunia.
Dengan melihat kondisi seperti ini, Vatikan pun bersiaga. Saat ini vatikan dikabarkan telah menutup semua katakomba atau kuburan dan ruang bawah tanah (rubanah) kuno yang berada di penjuru Italia. Rubanah tersebut biasanya dibuka untuk umum, hal tersebut dilakukan demi mencegah penyebaran COVID-19 yang semakin besar di negara terletak di dalam Italia itu.
Tingginya korban Coronavirus di Italia
Seperti kabar yang sudah beredar, bahwa jumlah kasus baru saat ini di Italia bertambah hampir 1,500 dalam 24 jam. Jumlah yang meninggal juga sangat meningkat dengan cepat. Total kasus Corona di negara ini menembus angka 7,375 dari 1,492.
Negara ini memiliki sikap pemerintahan dan masyarakat yang awalnya meremehkan coronavirus tersebut. Ketika virus Corona mewabah di Wuhan, China dan mulai masuk ke Italia, seharusnya Italia sudah mengambil langkah atau tindakan untuk antisipasi wabah tersebut. Namun, yang terjadi dinegara tersebut semuanya terlihat seperti tak menjadikannya masalah besar.
Seperti salah satu kasus pada tanggal 18 februari, ada seorang laki-laki yang sudah mengalami suhu tinggi selama dua hari tetapi tenaga medis tidak mendiagnosa laki-laki tersebut dan mengizinkannya untuk pulang. Nah, ketika gejalanya memburuk dia kembali ke rumah sakit dan laki-laki tersebut dipastikan menjadi kasus yang ditularkan secara lokal pertama di Italia.
Pada tanggal 23 Februari, setelah lebih banyak kasus dan dua kematian pertama terdeteksi, pihak berwenang menempatkan sekitar 50.000 orang di Codogno dan 10 kota lainnya di abwah penguncian.
Hingga akhirnya sampai sekarang sudah lebih dari 15.000 kasus virus corona di Italia. Pemerintah baru menetapkan situasi darurat dan menerapkan ‘lockdown’ dan negara ini pun mulai melakukan isolasi ketat di sejumlah titik yang dinilai menjadi lokasi penyebaran virus. Misalnya, di beberapa kota di Veneto dan Lombardy, orang-orang tidak bisa pergi atau keluar dari wilayah ini tanpa izin khusus.
Menyusul semakin merebaknya infeksi virus corona, Italia terpaksa mengakhiri Venice Festival lebih cepat. Hal ini dilakukan sebagai upaya mengontrol penyebaran virus corona di Italia. Italia menjadi negara di Eropa yang perkembangan wabah virus ini mengalami peningkatan.
Selain itu upaya yang dilakukan Italia ialah Italia akan mendenda warganya yang tertangkap masuk atau keluar karantina virus corona. Italia juga telah melarang semua penerbangan ke dan dari China. Lalu di susul dengan kabar bahwa ada dua turis China yang berlibur di negara tersebut dan telah dipastikan positif terinfeksi virus yang berasal dari kota Wuhan.
Pasangan turis tersebut tengah di rawat di institut penyakit menular Spallanzani di Roma. Terkait kasus coronavirus tersebut, polisi Italia telah menutup kamar hotel dimana pasangan turis China tersebut menginap di Roma. Langkah-langkah yang dilakukan oleh banyak pemerintah lainnya secara luas dipandang sebagai respons yang proporsional.
Jadi, penyebaran itu masih bisa dihentikan kalau semua pemerintah di dunia memiliki persiapan dan kemampuan. Termasuk memeriksa terduga Corona, melacak dengan cepat dan serius orang-orang yang pernah kontak dengan penyandang virus dan tentunya memiliki fasilitas isolasi.