Stroke hemoragik adalah kondisi di mana pembuluh darah arteri di otak pecah sehingga mengakibatkan otak tidak mendapatkan suplai darah yang berisi oksigen. Sel-sel otak yang tidak mendapatkan suplai darah dapat mengalami kerusakan dan kematian.
Stroke hemoragik disebut juga dengan stroke berdarah yang dibagi menjadi dua jenis, yaitu perdarahan instraserebral dan perdarahan subrachnoid. Berikut penjelasannya dari masing-masing jenis stroke hemoragik:
- Stroke Hemoragik (Perdarahan Intraserbral): Pecahnya pembuluh darah yang masuk ke dalam jaringan hingga menyebabkan sel-sel yang ada di otak rusak atau mati. Stroke jenis ini paling banyak disebabkan oleh penyakit darah tinggi (hipertensi).
- Stroke Hemoragik (Perdarahan Subarachnoid): Pecahnya pembuluh darah yang berada di antara otak dan tulang tengkorak, akibatnya banyak darah masuk ke otak hingga menyebabkan kerusakan dan kematian sel-sel di otak.
Pendarahan subarchnoid yang mengakibatkan stroke dapat disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya adalah pecahnya aneurisma atau area di dalam arteri.
Baca juga: 5 Penyebab Stroke Ringan di Usia Muda Beserta Ciri-Cirinya
Gejala Stroke Hemoragik
Setiap orang dapat mengalami gejala stroke hemoragik yang berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh seberapa parah jaringan yang mengalami pecah dan lokasi terjadinya perdarahan.
Secara umum, gejala dari stroke hemoragik adalah sebagai berikut:
- Mengalami sakit kepala.
- Merasakan mual atau muntah.
- Mengalami kejang.
- Kesadaran menurun.
- Mengalami kelumpuhan pada satu sisi tubuh.
- Sulit berbicara.
- Tidak dapat bergerak.
- Mengalami gangguan penglihatan.
- Linglung atau bingung.
- Lemas dan lemah.
Selain itu, terdapat gejala lain seperti mengalami rasa nyeri pada area wajah atau mata, leher sulit digerakkan, dan kaku. Dalam kurun waktu 24 jam, kondisi yang diakibatkan oleh perdarahan subarachnoid dapat semakin memburuk.
Segera bawa pasien stroke jenis ini ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan, semakin cepat mendapatkan penanganan medis, maka semakin tinggi harapan sembuh sekaligus menurunkan risiko kecacatan atau kelumpuhan.
Penyebab Stroke Hemoragik
Stroke hemoragik disebabkan karena pecahnya pembuluh darah yang ada di otak, berikut beberapa faktor risikonya, yaitu:
- Hipertensi (tekanan darah tinggi).
- Aneurima otak.
- Penyakit liver.
- Tumor otak.
- Benturan atau cedera di kepala.
- Gangguan pada pembuluh darah pada otak.
- Penyakit medis lainnya seperti anemia sel sabit atau hemofolia.
- Penggunaan obat-obatan tertentu.
Dibutuhkan pemeriksaan secara medis oleh dokter untuk mengetahui penyebab pasti dari stroke jenis ini.
Diagnosis Stroke Hemoragik
Dokter dapat mendiagnosis pasien stroke hemoragik dengan melakukan pemeriksaan menggunakan alat medis atau mendiagnosis dari gejala yang dialami oleh pasien. Dalam pemeriksaan menggunakan alat medis, dokter akan menggunakan:
- CT scan atau MRI. Penggunaan alat ini bertujuan untuk mengetahui seberapa buruk kerusakan jaringan di otak.
- Pengambilan cairan serebrospinal. Dokter dapat mengambil cairan ini dari otak dan tulang belakang pasien. Metode ini dilakukan apa bila dokter tidak dapat menggunakan CT scan atau MRI.
Pengobatan Stroke Hemoragik
Pengobatan stroke hemoragik disesuaikan dengan gejala, lokasi perdarahan, dan seberapa buruk perdarahan. Dokter biasanya memberikan resep obat stroke hemoragik yang berfungsi untuk menghentikan perdarahan seperti vitamin K dan tindakan transfusi darah trombosit.
- Obat pereda nyeri. Bertujuan untuk meringankan sakit kepala.
- Obat pencahar. Bertujuan untuk memperlancar BAB sehingga pasien tidak akan mengejan.
- Obat antagonis kalsium. Bertujuan agar tekanan darah tetap stabil.
- Obat antikonvulsan. Bertujuan untuk mengatasi pasien stroke yang kejang.
Pada kasus stroke hemoragik yang buruk, dokter akan melakukan tindakan operasi untuk memperbaiki pembuluh darah sekaligus menghentikan perdarahan yang terjadi.
Komplikasi Stroke Hemoragik
Stroke hemoragik dapat menyebabkan komplikasi penyakit atau kondisi yang buruk seperti:
- Penyakit jantung.
- Kerusakan otak sehingga sulit untuk berpikir dan mengingat.
- Mengalami kejang.
- Kendala dalam mengkonsumsi makanan karena tidak dapat menelan.
Pencegahan Stroke Hemoragik
Pencegahan stroke hemoragik dapat dilakukan dengan mengurangi faktor risiko atau penyebab seperti penyakit hipertensi, obesitas, kolesterol tinggi dan sejenisnya. Beberapa kiat untuk melakukan pencegahan pada stroke hemoragik ini adalah:
- Rutin olahraga.
- Konsumsi makanan sehat.
- Melakukan pemeriksaan kesahat ke dokter secara berkala.
- Lindungi kepala dari benturan atau cedera.
Baca juga:
- 8 Tips Dalam Memberikan Perawatan Pada Pasien Stroke di Rumah
- Begini Cara Melakukan Rehabilitasi dan Terapi Stroke di Rumah
- 7 Manfaat Ciplukan untuk Mengobati Stroke dan Cara Mengolahnya
Referensi:
https://www.alodokter.com/stroke-hemoragik