Selama pandemi virus corona cukup meresahkan masyarakat di berbagai belahan dunia. Tidak hanya itu, munculnya wabah ini pemerintah memutuskan untuk melakukan rapid test corona. Jika hasilnya negative, maka akan dilakukan sebanyak 2 kali.
Lalu, mengapa demikian?
Pemerintah memutuskan untuk melakukan tes secara besar-besaran dengan rapid test corona demi menekan angka penyebaran virus corona.
Sebelum dipastikan menjadi pasien positif Covid-19, para suspek yang menunjukan berbagai gejala diisolasi dan menjalani tes atau uji lab. Hal ini untuk memastikan ada atau tidaknya virus corona di dalam tubuh.
Namun, pemeriksaan rapid test ternyata tidak cukup dilakukan hanya sekali. Jika hasilnya negative, rapid test corona akan dilakukan sebanyak 2 kali dan pemeriksaan mesti diulang 10 hari setelahnya. Hal ini dilakukan singkatnya untuk memastikan orang tersebut terinfeksi virus corona atau tidak.
Mengetahui alasan dilakukannya test corona sebanyak 2 kali
Hasil negatif yang didapatkan saat pemeriksaan, ini tidak menjamin yang bersangkutan tidak sedang sakit atau terinfeksi virus corona.
Untuk lolos dari test virus corona ini melalui banyak sekali pemeriksaan. Hal ini bisa dipengaruhi karena antibody yang ada di dalam tubuh belum terbentuk setelah terinfeksi
Seperti menggunakan Rapid test, rapid test ini berbasis virologi untuk mengukur antibody yang muncul dari virus.
Untuk mengetahui hasilnya, dibutuhkan waktu beberapa hari sejak virus muncul, agar antibodi juga muncul. Saat hasil yang keluar ternyata negatif, bisa saja hal tersebut disebebkan antibodi itu belum terbentuk karena infeksinya baru terjadi belum 7 hari.
Ketika hal itu terjadi, maka langkah selanjutnya ialah melakukan pemeriksaan ulang di hari ke 7 atau hari ke 10. Hal tersebut dilakukan untuk mengukur kembali antibodi orang yang hasilnya negatif. Lalu, jika hasil yang keluar mastip tetap negatif, maka dapat disimpulkan bahwa orang tersebut tidak terinfeksi.
Namun, sebaliknya apabila hasil yang didapatkan positif dari rapid test, maka akan dilanjutkan dengan pemeriksaan selanjutnya. Pemeriksaan tahap kedua ini berupa metode antigen atau PCR, dan jika pada tahap pemeriksaan ini hasilnya positif juga, pasti dikatakan bahwa yang bersangkutan terinfeksi.
`Nah, oleh karena itu yang harus dilakukan manakala pemeriksaan negatif adalah mengulang kembali. Tes diulang kembali setelah hari ke 7 atau ke 10. Dengan harapan bahwa antibodi tersebut sudah terbentuk dan dapat mengidentifikasikannya.