Kata- kata Florence Nightingale (Tokoh Keperawatan) pada tahun 1870 bahwa perlu 150 tahun agar dunia bisa melihat “kebaikan” perawat, dan ini terjadi.
Saat ini sedang viral kutipan dari Florence Nightingale pada kutipan tersebut tertulis
“It will take 150 years for the world to see the kind of nursing I envision”
Florence Nightingale
yang artinya “perlu 150 tahun agar dunia bisa melihat kebaikan perawat” dalam kutipan tersebut terdapat keterangan pada tahun 1870.
Bila kita cermati tahun 1870 ditambah 150 tahun maka hasilnya 2020. Ya tahun 2020 tepatnya tahun ini saat dunia sedang dilanda wabah virus corona, perawat menjadi garda terdepan dalam pelayanan virus corona. Banyak sekali masyarakan yang memuji perawat, sedangkan dahulunya kita tahu bahwa profesi perawat hanya sedikit dihargai dengan penghasilan yang juga tak seberapa.
Florence Nightingale
Lalu siapakah tokoh Florence Nightingale? Yuk kenali lebih dekat.
Florence Nightingale yang merupakan tokoh di dunia Keperawatan lahir di Florence, Italia, 12 Mei 1820 dan meninggal di London, Inggris, 13 Agustus 1910 pada umur 90 tahun.
Florence Nightingale adalah pelopor perawat modern, penulis dan ahli statistic. Ia dikenal dengan nama Bidadari Berlampu ( The Lady With The Lamp).
Lalu bagaimana Florence merintis karirnya, dan bagaimana pula dia mendapat julukan “Bidadari Berlampu”?
Florence dibesarkan di rumah keluarganya di Lea Hurst. Sejak usia muda, Florence aktif dalam filantropi, melayani orang-orang sakit dan miskin di desa yang berdekatan dengan tempat tinggal keluarganya.
Pada usia 16 tahun, dia menyadari bahwa menjadi perawat merupakan panggilan dari Tuhan baginya. Orangtua Florence tentu menolak ambisinya menjadi perawat.
Di Era Victoria, seorang perempuan muda dari kelas sosial seperti keluarga Nightingale diharapkan menikah dengan pria. Perempuan tidak boleh mengambil pekerjaan rendahan.
Sepak Terjang Florence Nightingale
Bertekad untuk mengejar panggilan hatinya meski mendapat pertentangan dari orangtua, Florence mendaftarkan diri di Rumah Sakit Lutheran Pastor Fluedner, di Kaiserwerth, Jerman, untuk studi keperawatan.
Selama dua pekan pelatihan pada Juli 1950 dan tiga bulan pada Juli 1851, Florence belajar keterampilan keperawatan dasar, pengamatan pasien, dan nilai organisasi rumah sakit yang baik.
Oktober 1853, Perang Crimea pecah. Pasukan Sekutu Inggris dan Perancis berperang melawan Kekaisaran Rusia untuk menguasai wilayah Ottoman. Pada 1854, sekitar 18.000 tentara harus masuk rumah sakit militer dan tidak ada perawat perempuan yang ditempatkan di Krimea.
Tentara yang sakit dan terluka terabaikan, kondisi rumah sakit sangat tidak sehat
Florence menerima surat dari Menteri Perang Sidney Herbert, memintanya untuk mengirim korps perawat ke Krimea. Dengan sigap, dia mengumpulkan 38 perawat dari berbagai latar belakang dan berlayar menuju Krimea.
Tiba di pangkalan rumah sakit Inggris di Scutari pada November 1854, rombongan itu melihat tempat perawatan itu sangat kotor. Pasien terbaring di lorong bersama kotoran mereka, hewan pengerat, dan serangga. Persediaan perban dan sabun juga menipis, begitu pula dengan air.
Florence mengatur semua manajemen rumah sakit untuk meningkatkan persediaan makanan, selimut, tempat tidur, dan kebersihan. Setiap malam, dengan membawa lampu penerangan, dia memeriksa kondisi tentara di rumah sakit.
Dari situlah, Florence mendapat julukan “Bidadari Berlampu”. Dia mendapatkan penghormatan dari para prajurit. Prestasinya yang telah mengurangi tingkat kematian hingga 2 persen membawa ketenaran baginya, di mana pers dan surat-surat tentara mewartakan dirinya.
Museum Florence Nightangale di London, terletak di lokasi sekolah pelatihan perawatnya yang asli. Terdapat lebih dari 2.000 artefak untuk mengenang kehidupan dan karier dari “Malaikat Crimea” ini. Hingga kini, Florence dipuji sebagai pelopor keperawatan modern.

Baca juga:
- Apa Itu Asuhan Keperawatan?
- Menu MPASI Bayi 1 Tahun Keatas
- Hati-Hati Jika Sering Mengalami Gejala Alzheimer di Usia Muda Berikut Ini
Referensi:
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7189848/
- https://www.history.com/topics/womens-history/florence-nightingale-1