Sejak pertama kali mewabah dan berubah menjadi pandemi global sejak awal tahun 2020 sampai sekarang, COVID-19 telah merenggut lebih dari 1,12 juta jiwa dan menginveksi sampai dengan 40,6 juta orang.
Meski begitu, tetap saja ada pihak atau individu yang tidak mempercayai bahaya virus corona atau COVID-19. Salah satunya adalah wanita berusia 43 dengan tiga anak asal Oklahoma, AS bernama Samantha Williamson.
Wanita tersebut diketahui menyuruh orang-orang di sekitarnya untuk tidak mempercayai COVID-19. “Saya tidak percaya COVID-19,” kata Samantha dikutip dari Mirror UK.
Tidak butuh waktu lama untuk wanita ini menerima fakta sesungguhnya. 22 hari di rawat di rumah sakit dengan gejala COVID-19.
Awalnya, Samantha dilarikan ke rumah sakit dengan kondisi pneumonia. Setelah menjalani pemeriksaan dan pengetesan, diketahui bahwa dirinya positif COVID-19.
“Saya adalah salah satu orang yang menyuruh orang-orang bahwa itu (COVID-19) tidak ada, tetapi kini COVID-19 itu nyata. Saya telah membuktikannya,” kata Samantha.
Samantha dirawat di rumah sakit dengan gejala khas ala COVID-19 yaitu sesak napas. Ia pun menduga bahwa dirinya akan berakhir seperti jutaan orang lainnya.
“Saya benar-benar berpikir saya akan mati dan kehilangan anak-anak dan tidak akan pernah bisa melihat mereka lagi,” kata Samantha.
COVID-19 menyebabkan Samantha harus benar-benar berusaha sekuat mungkin untuk tetap bisa bernapas. Ia mengaku, ketika batuk napasnya terasa sangat berat seperti ada gajah sedang menduduki dadanya.
Kini, kondisinya sudah semakin membaik dan menghimbau kepada orang-orang di luar sana untuk mewaspadai COVID-19 dengan selalu menggunakan masker.
Baca juga: