Demensia adalah kumpulan gejala yang dapat terjadi karena bebagai kemungkinan penyakit. Gejala demensia termasuk gangguan dalam pemikiran, komunikasi, dan memori. Dengan mengetahui gejala demensia pada lansia, pencegahannya bisa diatasi sedini mungkin.
Jika orang yang Anda cintai mengalami masalah memori, jangan langsung menyimpulkan bahwa itu adalah demensia.
Seseorang harus memiliki setidaknya dua jenis gangguan secara signifikan yang mengganggu kehidupan sehari-hari untuk di diagnosis demensia. Selain kesulitan mengingat, orang tersebut juga dapat mengalami gangguan dalam:
- Bahasa
- Komunikasi
- Fokus
- Pemikiran
Berikut Ini Gejala Demensia Pada Lansia
1. Perubahan Memori Jangka Pendek
Masalah dengan ingatan bisa menjadi gejala awal demensia. Perubahan cenderung melibatkan ingatan jangka pendek. Individu mungkin dapat mengingat peristiwa yang terjadi bertahun-tahun yang lalu tetapi tidak dengan apa yang ia makan untuk sarapan pada hari itu.
Gejala lain dari perubahan dalam memori jangka pendek termasuk lupa di mana mereka meninggalkan barang, berjuang untuk mengingat mengapa mereka memasuki ruangan tertentu, atau melupakan apa yang seharusnya mereka lakukan pada hari tertentu.
2. Kesulitan Menemukan Kata Yang Tepat
Seseorang dengan demensia mungkin mengalami kesulitan menjelaskan sesuatu atau menemukan kata-kata yang tepat untuk mengekspresikan diri.
Melakukan percakapan dengan seseorang yang menderita demensia bisa jadi sulit, dan mungkin butuh waktu lebih lama dari biasanya untuk menyimpulkan apa yang dibicarakan.
3. Perubahan Mood
Perubahan suasana hati juga umum terjadi pada demensia. Orang yang menderita demensia, tidak selalu mudah untuk mengenali hal ini di dalam dirinya, tetapi mungkin melihat perubahan ini pada orang lain. Depresi, misalnya, adalah tipikal dari demensia dini.
4. Apatis
Apatis, atau kelesuan, biasanya terjadi pada demensia dini. Seseorang dengan gejala ini dapat kehilangan minat pada hobi atau kegiatan lain. Mereka mungkin tidak ingin keluar lagi atau melakukan sesuatu yang menyenangkan.
Mereka kehilangan minat untuk menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga, dan mereka mungkin tampak datar secara emosional.
5. Kesulitan Menyelesaikan Tugas Normal
Kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas normal dapat mengindikasikan bahwa seseorang memiliki demensia dini. Ini biasanya berlanjut dengan kesulitan melakukan tugas-tugas yang lebih kompleks seperti menyeimbangkan buku cek atau bermain game yang memiliki banyak aturan.
6. Kebingungan
Seseorang pada tahap awal demensia mungkin sering menjadi bingung. Ketika ingatan, pemikiran, atau penilaian hilang, kebingungan dapat timbul karena mereka tidak lagi dapat mengingat wajah, menemukan kata-kata yang tepat, atau berinteraksi dengan orang secara normal.
Kebingungan dapat terjadi karena sejumlah alasan dan berlaku untuk situasi yang berbeda. Misalnya, mereka mungkin salah menempatkan kunci mobil mereka, lupa apa yang akan terjadi di hari berikutnya, atau mengalami kesulitan mengingat seseorang yang pernah mereka temui sebelumnya.
7. Kesulitan Mengikuti Alur Cerita
Kesulitan mengikuti alur cerita dapat terjadi karena demensia dini. Ini adalah gejala awal klasik. Sama seperti menemukan dan menggunakan kata-kata yang tepat menjadi sulit, penderita demensia kadang-kadang lupa arti kata-kata yang mereka dengar atau kesulitan untuk mengikuti percakapan atau program TV.
8. Gagasan Arah Yang Gagal
Perasaan arah dan orientasi spasial biasanya mulai memburuk dengan timbulnya demensia. Ini bisa berarti tidak mengenali landmark yang dulu akrab dan lupa arah yang digunakan secara teratur. Juga menjadi lebih sulit untuk mengikuti serangkaian petunjuk.
9. Menjadi Berulang
Pengulangan umum terjadi pada demensia karena kehilangan ingatan dan perubahan perilaku umum. Orang tersebut dapat mengulangi tugas-tugas harian, seperti mencukur, atau mereka dapat mengumpulkan barang secara obsesif. Mereka juga dapat mengulangi pertanyaan yang sama dalam percakapan setelah dijawab.
10. Berjuang Untuk Beradaptasi Dengan Perubahan
Bagi seseorang di tahap awal demensia, pengalaman itu dapat menyebabkan rasa takut. Tiba-tiba, mereka tidak bisa mengingat orang yang mereka kenal atau ikuti apa yang orang lain katakan. Mereka tidak ingat mengapa mereka pergi ke toko, dan mereka tersesat dalam perjalanan pulang.
Karena itu, mereka mungkin mendambakan rutin dan takut untuk mencoba pengalaman baru. Kesulitan beradaptasi dengan perubahan juga merupakan gejala khas demensia dini.
Aktivitas yang Bermanfaat Untuk Pasien Demensia
Pengetahuan tentang aspek klinis demensia memungkinkan professional untuk lebih melayani klien dan memperkaya kehidupan klien dengan interaksi dan kegiatan sosial. Perawat dapat memberikan lingkungan positif bagi pasien demensia dengan menganalisa hal-hal yang menarik bagi klien dan hobi apa yang sekiranya dapat dilakukan.
Misalnya, jika pasien sangat tertarik dengan golf, maka perawat bisa mengajak mereka mengunjungi lapangan golf sekadar untuk jalan-jalan atau menonton orang lain memainkan golf. Stimulasi sensorik merupakan komponen penting dari perawatan demensia, terutama pada tahap akhir gangguan kognitif.
Studi menunjukkan bahwa berpartisipasi dalam terapi musik, menari atau hal kreatif lainnya memiliki efek positif pada kesehatan mental, kesehatan fisik dan fungsi sosial pada orang tua. Perawat professional akan melibatkan pasien dalam kegiatan bahkan ketika minat dan kemampuan mereka berkurang.
Bila gejala demensia lansia terjadi pada orangtua kamu, sebaiknya segera bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan. Tindakan pengobatan yang dilakukan sedini mungkin bisa menghambat perkembangan kondisi dan membuat pengidap dapat menjalani hidup lebih baik.
Baca juga:
- 7 Faktor Penyebab Demensia, Nomor 5 Paling Banyak Terjadi di Indonesia
- 5 Vitamin Untuk Mencegah Demensia dan Alzheimer
- 7 Cara Merawat Orang Tua Demensia dan Alzheimer
Referensi:
- https://www.healthline.com/health/dementia/early-warning-signs