Banjir yang melanda Jakarta dan Bekasi kemarin lalu, mengakibatkan korbannya menderita penyakit yang diakibatkan oleh banjir. Berikut beberapa penyakit akibat banjir.
Kondisi lingkungan yang kotor dan genangan air yang tercampur sampah, tanah dan lumpur akibat banjir menjadi tempat berkembangnya nyamuk dan bakteri yang membawa penyakit. Oleh karena itu terdapat beberapa penyakit akibat banjir yang harus diwaspadai.
- Hipotermia
Hipotermia ini bisa menimpa korban banjir. Hal ini disebabkan karena terlalu lama di dalam air, mengenakan pakaian yang basah, hingga cuaca dingin yang dihadapi ketika hujan turus dengan deras.
Tubuh manusia memiliki mekanisme untuk melindungi tubuh dari udara dingin dengan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. Namun, saat suhu tubuh sudah di bawah 35 derajat celcius, fungsi syaraf dan organ tubuh lainnya akan terganggu.
Gejala hiportemia ditandai dengan pusing, menggigil, kulit tangan hingga bibir yang berubah menjadi pucat, hingga kesadaran yang mulai menurun. Suhu dingin yang ekstrem dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit sehingga fungsi jantung dan pernafasan dapat terganggu.
Pertolongan pertama yang dapat diberikan kepada penderita hiportemia adalah menggunakan selimut pada tubuh dan pakaian kering. Pindahkan ke tempat yang kering dan hangat seperti di rumah atau di dalam tenda. Berikan minuman yang hangat. Selain itu, berikan makanan yang mengandung gula untuk memberikan energi pada korban
- Diare dan tipes
Diare dan tipes kerap menyertai korban banjir. Penyebabnya adalah makanan dan minuman yang dikonsumsi kurang higienis karena pascabanjir terdapat banyak kotoran yang tertingal di rumah atau lingkungan yang dilanda banjir.
Gejalanya antara lain demam hingga mencapai 40,5 derajat celcius, lemah dan lesu, nyeri otot, sakit kepala, kehilangan nafsu makan, sakit perut, diare, ruam, dan bengkak di perut.
Sebaiknya jika hal ini terjadi segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan perawatan intensif. Jika hal ini dibiarkan, maka dapat terjadi komplikasi yang berujung kematian.
- Demam Berdarah Dengue (DBD)
DBD juga merupakan salah satu penyakit akibat banjir yang rentan terjadi, karena genangan air menjadi tempat yang disukai nyamuk untuk berkembang biak.
Gejala DBD ditandai dengan demam tinggi yang tuk kunjung reda, muncul bintik-bintik merah di kulit karena pecahnya pembuluh darah, mengalami pendarahan di hidung, gusi, ataupun pendarahan di dalam.
Untuk mengetahui DBD dibutuhkan tes darah. Dari hasil tes bisa diketahui penurunan jumlah trombosit darah yang biasanya terjadi penderita DBD. Oleh karena itu, penderita harus segeran dibawa ke rumah sakit terdekat jika demam yang dialami tidak kunjung reda selama tiga hari.
- Infeksi Kulit
Infeksi kulit terjadi pada para korban banjir. Air yang tercampur dengan berbagai kotoran dari sampah, tanah, dan lumpur yang terbawa banjir bisa membawa bakteri, kuman ataupun jamur.
Infeksi kulit dapat terjadi karena para korban banjir tidak memiliki pasokan air bersih yang cukup. Alhasil, para korban kesulitan mandi. Dalam kondisi lembab dan kotor, kuman dan jamur dapat berkembang biak dengan cepat.
Oleh karena itu, selalu jaga kebersihan tubuh dan basuh dengan sabun untuk menghindari penyebaran kuman, bakteri dan jamur. Jika infeksi kulit makin memburuk, segera periksakan ke dokter.
- Leptospirosis
Leptospirosis biasanya juga sering terjadi akibat banjir. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri leptospira yang masuk ke dalam tubuh ketika kita bersentuhan dengan air atau tanah yang mengandung urine atau darah hewan yang terinfeksi leptospira.
Hewan yang dapat menularkannya adalah tikus, anjing, dan hewan ternak seperti hewan dan babi. Penularan juga dapat terjadi melalu air minum yang terkontaminasi air banjir, makanan yang terkontaminasi, atau mandi dan berendam di dalam banjir.
Gejala leptospirosis adalah demam, sakit kepala, nyeri otot, muntah, diare, nyeri perut, kulit dan mata menguning, ruam kulit dan batuk.
Untuk pencegahannya, pastikan air yang diminum sudah direbus matang. Jika terdapat luka di kulit, tutup dengan plester yang anti air. Hindari berenang di air banjir. Saat berada di area banjir, pakailah sepatu bot untuk melindungi kaki dari kemungkinan terkontaminasi bakteri leptospirosis.
Itulah beberapa penyakit akibat banjir. Jika mengalami gejala dari salah satu penyakit tersebut, sebaiknya segera periksakan ke dokter, dan disarankan tetap menjaga kondisi tubuh seperti menggunakan sepatu bot ketika melintasi banjir.