Sinusitis atau dalam dunia medis disebut dengan rinositusitis adalah perdangan pada dinding sinus akibat infeksi virus, bakteri, kuman, atau jamur.
Ada kalanya, sinusitis juga dapat disebabkan kondisi tertentu seperti alergi, polip hidung, dan infeksi gigi yang kerap menimbulkan rasa nyeri seperti gejala sinusitis.
Semua orang berisiko menderita penyakit infeksi sinus ini, ada banyak faktor yang menyebabkan lendir di dalam sinus terperangkap sehingga tidak dapat mengalir keluar.
Akibat kondisi tersebut maka mikroorganisme seperti bakteri, kuman, virus atau jamur dapat berkembang hingga menimbulkan gejala serius.
Baca juga: 5 Penyebab Sinusitis Kronis dan Akut yang Wajib Diwaspadai
Jenis Sinusitis
Penyakit sinusitis dapat dibedakan menjadi empat jenis yang disesuaikan dengan kondisi lamanya penderita mengalami infeksi sinus ini.
- Sinusitis akut. Infeksi sinus dapat berlangsung selama 2 hingga 4 minggu.
- Sinusitis subakut. Infeksi sinus dapat berlangsung selama 4 hingga 12 minggu.
- Sinusitis kronis. Infeksi sinus dapat berlangsung lebih dari 12 minggu hingga berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
- Sinusitis berulang. Jenis infeksi sinus ini akan kerap kambuh atau berulang sebanyak beberapa kali dalam setahun.
Penyebab Sinusitis
Sinusitis terjadi saat cairan atau lendir terperangkap di dalam rongga berisi udara di dalam wajah atau sinus akibat peradangan.
Kondisi tersebut akan menyebabkan berkembangnya bakteri atau virus yang menjadi pemicu terjadinya infeksi sinus.
Seseorang bisa menderita sinusitis dari kondisi atau faktor risiko berikut ini:
- Pilek atau flu.
- Alergi.
- Terpapar asap rokok.
- Polip hidung.
- Septum hidung.
- Kondisi medis tertentu.
Penggunaan obat-obatan juga dapat menyebabkan efek samping yang meningkatkan risiko sinusitis.
Gejala Sinusitis
Beberapa orang mungkin mengalami gejala sinutis yang berbeda-beda tergantung dari usia, jenis kelamin, kesehatan, dan lain sebagainya.
Berikut 5 gejala sinusitis paling khas dan mudah untuk dikenali
1. Mengalami Rasa Sakit di Sinus
Lokasi sinus terdapat beberapa bagian wajah seperti di atas dan bawah mata serta di belakang hidung.
Ketika sinus mengalami masalah seperti terinfeksi virus atau bakteri maka area di wajah khususnya belakang hidung, pipi, atas atau bawah mata akan terasa nyeri.
Selain area tersebut, gejala sinusitis seperti nyeri juga akan terasa di dahi, rahang, gigi dan juga sakit kepala.
2. Ingusan atau Keluarnya Cairan dari Hidung
Infeksi sinus akan menyebabkan keluarnya ingus atau cairan dari hidung, tak jarang ingus berwarna hijau, kuning atau keruh.
Selain melalui hidung, cairan atau lendir dapat keluar dari belakang tenggorokan yang disebut dengan riak.
Di saat yang bersamaan, tenggorokan juga akan mengalami ketidaknyamanan seperti sakit atau nyeri.
Kondisi itu disebut dengan postnasal drip, sakit tenggorokan akan diperburuk dengan batuk yang terjadi di malam hari khususnya ketika berbaring.
Tidak sampai di situ, batuk juga akan terjadi ketika bangun tidur dan diikuti dengan suara serak.
3. Hidung Tersumbat
Sebagian besar penderita sinusitis akan mengalami gangguan pernapasan pada hidung seperti hidung tersumbat.
Kondisi tersebut terjadi karena sinus dengan mengalami peradangan akibat infeksi.
Lebih parahnya lagi, hidung tersumbat akibat sinusitis ini juga akan memengaruhi indera penciuman dalam mengenali aroma atau bau.
4. Sakit Tenggorokan dan Batuk
Gejala sakit tenggorokan dan batuk sangat sering dialami oleh penderita sinusitis.
Sakit tenggorokan erat kaitannya dengan banyaknya cairan atau lendir yang mengalir di tenggorokan sehingga mengakibatkan iritasi.
Setelah tenggorokan mengalami iritasi, masalah lainnya yang akan terjadi adalah batuk.
Saat berbaring, batuk akan semakin sering terjadi dan ini tentu akan menyebabkan penderita sulit untuk tidur.
Batuk juga akan tetap terjadi di pagi harinya saat bangun dari tempat tidur.
5. Sakit Kepala dan Sakit Gigi
Sinusitis dapat menyebabkan pembengkakan atau peradangan pada sinus yang pada kondisi tertentu akan menimbulkan sakit kepala.
Tidak hanya sakit kepala, infeksi sinus juga dapat menyebabkan penderita mengalami gejala lain seperti sakit gigi hingga nyeri di rahang.
Pagi hari menjadi waktu paling buruk, sebab penderita sinusitis dapat mengalami sakit kepala yang parah akibat cairan yang mengendap semalaman di sinus.
Kapan Harus ke Dokter?
Waspadai gejala sinusitis ketika ingus tak berhenti keluar, hidung tersumbat dan rasa nyeri di wajah berlangsung lebih dari sepuluh hari atau gejala terus berulang.
Pada kondisi tertentu, seorang penderita sinutisi akan mengalami demam. Meski demam bukanlah gejala khas dari sinutisi kronis maupun akut.
Temui dokter untuk mendapatkan perawatan yang sesuai dengan kondisi sinusitis, selain itu dokter juga akan mencari tahu penyebabnya.
Mengetahui penyebab yang mendasari sinusitis dapat menghindari kondisi terburuk serta mencegahterjadinya komplikasi.

Baca juga:
- 4 Penyebab Pilek Tak Kunjung Sembuh yang Terjadi Terus Menerus
- Cara Ampuh Menyembuhkan Anak Pilek Menggunakan 3 Obat Alami
- 5 Cara Mengatasi Flu Tanpa Obat
Referensi:
https://www.webmd.com/allergies/sinusitis-and-sinus-infection (Diakses 7 Februari 2021)
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/chronic-sinusitis/symptoms-causes/syc-20351661 (Diakses 7 Februari 2021)
https://www.webmd.com/allergies/sinusitis-and-sinus-infection (Diakses 7 Februari 2021)
https://www.cdc.gov/antibiotic-use/community/for-patients/common-illnesses/sinus-infection.html (Diakses 7 Februari 2021)
https://www.healthline.com/health/cold-flu/sinus-infection-symptoms (Diakses 7 Februari 2021)