Aprilia Manganang, serda sekaligus atlet bola voli putri ini sempat menjadi buah bibir masyarakat karena perawakannya yang mirip seperti pria.
Kini, Aprilia kembali diperbincangkan oleh masyarakat karena tersebar informasi jika Aprilia memanglah seorang pria.
Informasi diperkuat oleh pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan jika Aprilia sejatinya seorang pria.
Hal ini diketahui setelah Aprilia menjalani sejumlah pemeriksaan yang salah satunya adalah pemeriksaan urologi.
Dalam pemeriksaan tersebut, organ-organ jenis kelamin pria jauh lebih kuat dan bahkan tidak ada satu organ internal dari jenis kelamin perempuan.
Pengertian Hipospadia
Kondisi itu disebut dengan hipospadia atau cacat bawaan lahir pada kelamin, di mana uretra atau saluran kemih tidak berada di tempat seharusnya.
Pada kondisi normal, uretra seharusnya berada di ujung penis, sedangkan pada hipospadia uretra berada di bawah penis.
Akibatnya bentuk kelamin dari seorang pria pun akan nampak aneh dan tidak biasa bahkan cenderung tidak mempunyai penis.
Gejala Hipospadia
Hipospadia dapat menyebabkan terjadinya pembukaan tidak di ujung penis, melainkan di bawah penis. Sebagian besar kasus hipospadia, pembukaan uretra terjadi di dalam kepala penis.
Sementara pada sebagian kasus kecil, pembukaan uretra dapat terjadi di pangkal penis maupun tengah penis dan sangat jarang pembukaan uretra ada di dalam atau bawah skrotum.
Seseorang dengan hipospadia dapat merasakan secara langsung keanehan kelaminnya, seperti:
- Pembukaan uretra tidak di ujung penis.
- Bentuk penis cenderung melekuk ke bawah.
- Kepala penis tidak tertutupi oleh kulup.
- Saat buang air kecil, semprotan urine yang keluar tidak normal.
Penyebab Hipospadia
Belum diketahui secara pasti apa yang meneybabkan hipospadia. Beberapa kemungkinan yang dapat menyebabkan hipospadia bisa berupa:
- Genetik.
- Lingkungan.
- Usia ibu saat hamil.
- Berat badan ibu saat hamil.
- Paparan zat berbahaya selama masa kehamilan.
Selain itu, perubahan hormon selama perkembangan bayi di dalam rahim juga dapat menjadi salah satu faktor penyebab hipospadia.
Komplikasi Hipospadia
Risiko komplikasi dapat dialami oleh penderita hipospadia jika tidak mendapatkan perawatan atau penanganan yang tepat, yaitu:
- Bentuk alat kelamin yang tidak normal seperti pada umumnya.
- Kesusahan dalam buang air kecil.
- Penis akan bengkok saat ereksi.
- Mengalami masalah dalam hal ejakulasi.

Baca juga: