Stroke menjadi salah satu penyakit yang sangat berbahaya dan dapat menyerang siapa saja khususnya orang tua atau lansia. Stroke berisiko menyebabkan kerusakan jaringan dan sel otak, kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh hingga risiko kematian.
Orang-orang yang mempunyai riwayat penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi (hipertensi) dan penyakit jantung mempunyai risiko stroke lebih tinggi.
Gejala stroke dapat dirasakan secara langsung oleh penderitanya seperti hilangnya kemampuan berbicara, lumpuh pada salah satu sisi tubuh seperti wajah, lengan atau kaki.
Jika tidak mendapatkan pertolongan atau perawatan dengan segera, penderita stroke dapat mengalami kerusakan otak dan menyebabkan hilangnya fungsi pada sebagian anggota tubuh atau bahkan keseluruhan (lumpuh total) hingga kematian.
Pasien stroke yang berhasil mendapatkan pertolongan medis dengan cepat dan berhasil melewati krisis, harus menjalani serangkaian perawatan tambahan seperti terapi stroke.
Tindakan rehabilitasi pasca stroke tersebut dapat dilakukan di rumah dengan menjalankan rekomendasi atau saran yang telah diberikan oleh dokter, agar proses pemulihan bisa dicapai dengan optimal, ada baiknya menggunakan jasa perawat home care profesional.
Baca juga: Jasa Perawat Lansia Bulanan Tanpa Biaya Admin
Cara Merawat Pasien Stroke di Rumah
Dalam memberikan perawatan kepada pasien stroke dapat disesuaikan dengan kondisi pasien. Ada pun beberapa jenis kondisi pada kebanyakan kasus stroke adalah ringan, sedang dan berat.
3 Macam Kondisi Stroke
- Stroke ringan. Pasien tetap dapat melakukan berbagai kegiatan secara normal tanpa ada gangguan yang berarti. Namun wajib memperhatikan kondisi kesehatan dan menghindari faktor pemicu stroke.
- Stroke sedang. Sebagian anggota tubuh mungkin tidak dapat digunakan secara maksimal karena mati rasa atau lumpuh. Kondisi ini membutuhkan perawat pendamping yang siap kapan saja jika dibutuhkan.
- Stroke berat. Sepenuhnya pasien tidak dapat melakukan apa pun atau dalam kata lain lumpuh total, biasanya hanya dapat memberikan isyarat. Dibutuhkan perawatan secara intensif baik di rumah sakit atau rumah sendiri. Jika di rumah sendiri dan terpasang alat medis maka wajib menggunakan perawatan home care medis berlisensi.
8 Cara Merawat Pasien Stroke di Rumah
Anggota keluarga sangat dibutuhkan untuk membantu perawatan serta dukungan kepada pasien agar proses pemulihan dapat tercapai secara maksimal. Ada pun 8 cara perawatan pasien stroke di rumah berikut ini dapat dilakukan:
1. Selalu Dampingi
Pasien stroke dapat membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa beraktivitas seperti biasa, bahkan untuk sekadar berjalan atau menggunakan tangan untuk mengambil sesuatu pun kadang sulit.
Hadirnya pendamping sangat membantu mobilitas atau pergerakan dari pasien selama di rumah. Selain itu, perlunya untuk memastikan pasien tetap mendapatkan posisi yang nyaman.
2. Memberikan Kebutuhan
Beberapa kebutuhan pokok yang harus didapatkan oleh pasien stroke adalah kebersihan diri (personal hygiene). Mandikan minimal sehari sekali bisa di kamar mandi atau di atas ranjang menggunakan.
Kebutuhan akan makanan khusus lansia harus dipenuhi sesuai jam makan yang telah direkomendasikan oleh dokter atau ahli gizi. Jika tidak ada, maka buatlah jam makan sebaik mungkin dan pastikan pasien tidak merasa kelaparan.
3. Melatih untuk Bergerak
Penting sekali untuk melatih pergerakan anggota tubuh khususnya bagian yang mengalami kelumpuhan atau mati rasa. Terapi stroke ini dapat dijadwalkan sesuai dengan yang direkomendasikan oleh dokter.
Tidak perlu berat, beberapa terapi stroke seperti menggerakkan jari, mengangkat tangan atau kaki dan kemampuan berbicara dapat dilakukan secara pelan-pelan.
4. Melatih untuk Berjalan
Jika kondisi pasien telah memungkinkan untuk berdiri, mulailah berikan terapi jalan kaki bagi penderita stroke menggunakan alat bantu seperti walker atau memapahnya.
Latihan berjalan sangat baik untuk mengembalikan kekuatan kaki dan keseimbangan badan. Mulai dengan jalan-jalan kecil di ruangan sudah cukup baik untuk proses pemulihan pasca stroke.
5. Melatih Untuk Berbicara
Sebagian besar kasus stroke akan menyebabkan pasien kehilangan kemampuan untuk berbicara. Hal ini disebabkan oleh lumpuhnya pada salah satu sisi wajah dan adanya gangguan pada otak yang memengaruhi kemampuan menciptakan suara.
Ajak pasien untuk mengucapkan beberapa patah kata. Jika terlalu sulit, cukup ajarkan satu kata terlebih dahulu. Pelan tapi pasti, hal ini cukup efektif membantu pasien dapat berbicara kembali.
6. Melatih Kemampuan Berpikir
Pasca serangan stroke yang dialami pasien dapat mempengaruhi kemampuan berpikir, hingga bisa mengakibatkan kehilangan memori otak. Oleh karena itu, latih dan bantulah pasien dengan melatih kemampuan berpikir.
Beberapa cara untuk melatih kemampuan otak dalam berpikir bisa dengan membacakan surat kabar, menyalakan siaran radio atau televisi, memberikan tontonan film yang menghibur atau ceritakan hal menarik mengenai keluarganya saat ini.
7. Hindari Kasur Empuk
Memberikan tempat tidur atau kasur yang empuk ke pasien dapat menyebabkan otot-otot tubuh kehilangan kekuatannya. Ada baiknya untuk memilih kasur yang tidak terlalu empuk, selain baik untuk kekuatan otot juga memudahkan dalam pemberian keperawatan.
8. Ciptakan Lingkungan Aman dan Nyaman
Semua orang yang sedang sakit tentu membutuhkan lingkungan yang aman, bebas dari mara bahaya atau lingkungan yang dapat menyebabkan kondisinya semakin memburuk.
Selain aman, kenyamanan pasien juga harus diperhatikan. Jangan menempatkan pasien di tempat yang tidak nyaman seperti terlalu panas, pengap atau bising.
Selain itu, pastikan lantai khususnya di area kamar mandi tidak licin, bila perlu bisa menggunakan keset anti licin, hal ini agar pasien tidak mudah terpeleset dan jatuh.
Baca juga: