Tidur adalah kebutuhan semua orang, namun ada beberapa orang yang mengalami kesulitan untuk tidur. Kondisi medis tertentu seperti stroke dapat mengakibatkan seseorang susah tidur. Bagaimana cara mengatasinya?
Stroke adalah kondisi di mana aliran darah menuju otak mengalami gangguan, bisa tersumbat atau jaringan darah pecah. Kondisi ini mengakibatkan banyak sel pada otak mengalami kerusakan dan kematian.
Pertolongan yang cepat dan tepat dapat mengurangi risiko kelumpuhan atau kecacatan hingga menghindari kematian pada penderita.
Seseorang yang berhasil ditolong pada serangan stroke pertama, dapat kembali terserang stroke di kemudian hari. Serangan stroke kedua, ketiga, dan seterusnya disebut dengan stroke berulang.
Stroke berulang dapat menimbulkan gejala yang lebih buruk dari stroke sebelumnya, bahkan tak jarang penderita akan mengalami kelumpuhan atau kecacatan.
Baca juga: 8 Tips Dalam Memberikan Perawatan Pada Pasien Stroke di Rumah
Perawatan Pasien Stroke
Dibutuhkan pendampingan atau perawatan dari dokter, ahli saraf, ahli gizi, hingga perawat untuk membantu mengembalikan kemampuan fungsi pada bagian tubuh yang mengalami kelumpuhan.
Salah satu layanan MHomecare yaitu perawat pasien stroke di rumah dapat menjadi pilih terbaik untuk memastikan orang tua tetap mendapatkan lingkungan yang hangat dekat dengan keluarga di rumah.
Lingkungan keluarga dapat membuat penderita stroke menjadi lebih nyaman dan keluarga pun dapat memberikan dukungan secara maksimal untuk kesembuhan pasien.
Penyebab Susah tidur Pada Penderita Stroke
Efek positif dari perawatan pasien stroke di rumah juga dapat membantu mengurangi risiko pasien stroke stres atau depresi. Kondisi pasien stroke yang stres atau depresi dapat menyebabkannya kesulitan tidur (insomnia).
Insomnia adalah salah satu bentuk gangguan tidur yang menyebabkan penderitanya kesulitan tidur, mudah terbangun di malam hari, sekalinya terbangun sangat sulit untuk tidur kembali bahkan sampai menjelang pagi.
Jika hal ini terus berlanjut atau dalam arti pasien tidak mendapatkan kualitas serta waktu istirahat yang cukup, maka dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup hingga meningkatkan risiko berbagai penyakit dan memperpanjang proses penyembuhan dari sakit.
Mengatasi Penderita Stroke Sulit Tidur
Dalam mengatasi gangguan tidur pada pasien stroke harus diketahui terlebih dahulu sumber penyebabnya. Beberapa kondisi psikologi pada penderita stroke bisa menjadi penyebab susah tidur.
Gelisah pada penderita stroke dapat berakhir halusinasi atau depresi dan mempersulit penderita stroke untuk tidur. Berikanlah dukungan, ketenangan atau hiburan untuk penderita stroke agar kondisi psikologi pasien membaik.
Cara Mengatasi Susah Tidur pada Penderita Stroke Tanpa Obat Tidur
Temani dan dampingilah orang tua atau lansia yang menderita stroke untuk menjalani kebiasaan baru guna mengatasi sulit tidur tanpa obat, seperti berikut ini:
1. Rutin Olahraga
Penderita stroke yang masih dapat bisa melakukan mobilitas bisa diajak untuk rutin melakukan olahraga ringan seperti berjalan, berkeliling rumah, meregangkan persendian dan sejenisnya.
2. Perbanyak Aktivitas Fisik
Meski mengalami sakit, penderita stroke tetap harus mempunyai aktivitas khususnya di siang hari.
Hal tersebut bertujuan agar penderita tidak tidur siang, sehingga pada malam hari penderita bisa tidur lebih cepat.
3. Konsumsi Air Putih
Penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan mengkonsumsi air putih khususnya sebelum tidur.
Siapkan pula air putih dekat dengan tempat tidur, hal ini dapat mempermudah penderita stroke untuk minum air putih kembali saat diinginkan tanpa harus banyak melakukan gerakkan seperti berjalan.
4. Menyiapkan Tempat Tidur yang Nyaman
Jika selama ini tempat tidur atau lingkungan tidak nyaman atau berisiko menimbulkan ketidaknyamanan, baik dari suara, cahaya, aroma atau sirkulasi udara, buatlah lingkungan menjadi lebih nyaman.
Atur posisi tidur penderita stroke senyaman mungkin, jangan menggunakan bantal kepala terlalu tinggi, terlalu empuk atau terlaku keras.
Sebelum tempat tidur digunakan tidur oleh penderita stroke, bersihkan terlebih dahulu dan siapkan tempat tidur yang paling nyaman.
5. Tidur Lebih Awal
Bangun kebiasaan agar penderita bisa tidur lebih awal secara rutin, bila perlu buatkan jadwal jam tidur khusus.
Bila sudah memasuki jam tidur namun penderita belum bisa tidur juga maka bisa dengan mematikan seluruh lampu ruangan dan buat suasana sehening mungkin.
Ajak penderita untuk memasuki kamar tidur, temani sampai penderita stroke benar-benar tertidur.
Kapan Harus Ke Dokter?
Jika segala upaya untuk mengatasi pasien stroke sulit tidur tidak membuahkan hasil, maka lakukan konsultasi dengan dokter yang menangani pasien stroke tersebut.
Dokter mungkin akan memberikan resep obat tidur yang aman untuk penderita stroke. Jangan pernah membelikan obat tidur untuk penderita stroke tanpa resep dari dokter karena dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya.
Baca juga:
- 10 Cara Merawat Lansia Yang Mengalami Kelumpuhan di Rumah
- Jenis dan Merk Susu untuk Penderita Stroke Beserta Harganya
- Rekomendasi 5 Makanan untuk Penderita Stroke
Referensi:
- https://www.nm.org/conditions-and-care-areas/neurosciences/comprehensive-stroke-centers/stroke-induced-sleep-disorders