Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) atau sindrom polikistik ovarium adalah penyakit yang menyebabkan indung telur (ovarium) tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Kondisi tersebut menyebabkan penderitanya mengalami siklus datang bulang atau haid yang tidak teratur.
Sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab utama PCOS, kendati begitu penyakit ini ada kaitannya dengan kondisi medis, hormonal, dan genetik.
Mengenai hormon, kebanyakan kasus PCOS diakibatkan karena tingginya kadar hormon androgen atau hormon pria. Beberapa kondisi seperti banyaknya rambut yang tumbuh pada wajah, mengalami kebotakan dan sejenisnya khas seperti seorang pria.
Selain itu, kadar hormon androgen yang berlebihan juga menganggu perkembangan sel telur di ovarium, akibatnya banyak sel telur yang gagal dilepaskan. Dari kondisi ini penderita akan sulit mengalami haid atau bahkan hamil.
Baca juga: 3 Pengobatan Penyakit Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)
Gejala Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)
PCOS kerap dialami wanita remaja yang baru pertama kali mendapatkan haid, namun ada pula wanita dewasa yang juga menderita penyakit ini. Harap diwaspadai apabila siklus haid tidak teratur dan cenderung telat hingga berbulan-bulan.
Untuk mengenai tanda atau gejala sindrom polikistik ovarium ini dibutuhkan pemeriksaan langsung oleh dokter, namun beberapa gejala PCOS berikut ini patut untuk diwaspadai:
- Siklus atau periode haid tidak teratur
Kondisi ini dapat menyebabkan penderita PCOS jarang haid hingga tak kunjung haid meski telah lewat berminggu-minggu dari haid sebelumnya. - Peningkatan kadar hormon androgen
Penderita PCOS dapat mulai merasakan adanya perubahan pada kulit khususnya di wajah, yaitu tumbuh rambut di wajah dibarengi dengan banyaknya jerawat. Pada kondisi tertentu, wanita dengan PCOS juga mengalami kebotakan seperti pria. - Ovarium polikistik atau kista ovarium
Kondisi medis ini terjadi ketika ovarium dipenuhi banyak kista atau kantong-kantong kecil berisi cairan. Akibatnya, timbul gangguan fungsi ovarium yang tidak bisa melepaskan sel telur secara sempurna. - Peningkatan berat badan secara drastis
Seiring bertambahnya usia semua orang akan mengalami peningkatan berat badan, namun pada penderita PCOS seorang wanita dapat memiliki kenaikan berat badan secara drastis hingga bisa dikatakan mengalami obesitas. - Perubahan warna kulit
Peningkatan berat badan akan menyebabkan timbulnya banyak lipatan-lipatan baru. Pada bagian tubuh tersebut, kulit akan berubah menjadi lebih khususnya leher, bawah payudara, dan selangkangan.
Kapan Harus ke Dokter?
Meski setiap penderita PCOS mengalami gejala yang berbeda-beda namun jangan pernah menunda untuk menemui dokter, terlebih jika telah merasakan minimal dua gejala PCOS.
Pada wanita dewasa dan sudah berkeluarga namun sulit mendapatkan momongan, PCOS bisa menjadi pemicunya. Dokter akan melakukan pemeriksaan secara langsung dan menanyakan beberapa gejala lainnya.
Menunda atau tidak segera mendapatkan perawatan dapat menyebabkan penyakit berkembang menjadi lebih parah dan berisiko menimbulkan komplikasi PCOS.
Penyebab Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)
Penyebab sindrom polikistik ovarium tidak diketahui, namun beberapa faktor risiko seperti berikut ini wajib untuk diperhatikan:
- Tingginya kadar insulin
Hormon insulit berfungsi untuk menurunkan kadar gula di dalam darah. Apa bila kadar insulin berlebih atau terlalu tinggi maka dapat menyebabkan produksi hormon androgen juga ikut meningkat, akibatnya siklus ovulasi menjadi terganggu. Masalah lain dari tingginya kadar androgen juga berisiko mengurangi sensitivitas tubuh terhadap hormon insulin. - Low-grade inflammation
Beberapa penderita PCOS mengalami peradangan tingkat rendah yang berisiko menyebabkan peningkatan hormon androgen. - Keturunan atau Genetik
Beberapa penelitian menunjukkan ada hubungannya gen atau keturunan dengan risiko penyakit PCOS.
Komplikasi Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)
Penyakit PCOS dapat diobati namun jika tidak segera mendapatan perawatan maka dapat berkembang lebih buruk, ada pun beberapa komplikasi PCOS adalah sebagai berikut:
- Diabetes gestasional dan diabetes tipe 2.
- Hipertensi.
- Sindrom metabolik.
- Gangguan tidur (sleep apnea).
- Gangguan makan.
- Cemas dan depresi.
- Keguguran.
- Melahirkan bayi prematur.
- Kanker endometrium.
- Pendarahan pada uterus.
- Peradangan pada hari.
Penderita PCOS kerap mengalami peningkatan berat badan yang signifikan sehingga berisiko menyebabkan obesitas dan memperburuk komplikasi PCOS.
Pengobatan Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)
Pengobatan sindrom polikistik ovarium disesuaikan dengan gejala yang dialami oleh penderita PCOS. Ada pun beberapa pengobatan PCOS adalah sebagai berikut:
1. Gaya hidup sehat
Penerapan gaya hidup sehat seperti rutin olahraga setiap hari dan diet rendah kalori dapat membantu meringankan gejala khususnya menurunkan berat badan.
Berhasil menurunkan setidaknya 5 persen dari total berat badan dapat memberikan dampak positif bagi tubuh dan bisa membantu memperbaiki kesehatan.
Tidak hanya itu saja, mendapatkan berat badan yang ideal akan membantu meningkatkan keefektifan obat PCOS yang diresepkan oleh dokter.
2. Konsumsi Obat
Beberapa jenis obat akan digunakan untuk mengatasi penyakit PCOS, dokter akan mengkombinasikan pil KB dengan obat lainnya yang berfungsi untuk menormalkan hormon dan mengontrol periode haid.
Obat-obatan yang biasanya digunakan untuk mengobati PCOS adalah:
- Clomifene.
- Letrozole.
- Metformin.
- Geonadotropin.
- Spironolactone.
- Spironolakton.
- Eflornithine.
- Elektrolisa.
Wajib mengonsumsi obat PCOS sesuai dengan resep dan saran dari dokter. Obat-obatan yang dituliskan di artikel ini tidak bisa menjadi pengganti resep dokter!
Pencegahan Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)
Wanita yang baru pertama kali mengalami haid sangat berisiko menderita PCOS apalagi jika dibarengi dengan peningkatan berat badan.
Meski penyebab PCOS tidak diketahui secara pasti, melakukan pencegahan PCOS seperti berikut ini dapat dilakukan:
- Menghindari makanan berlemak.
- Menghindari makanan manis.
- Menghindari minuman beralkohol.
- Perbanyak mengonsumsi makanan sehat seperti menu 4 sehat 5 sempurna.
- Rutin melakukan olahraga.

- 5 Gejala Penyakit PCOS yang Kerap Dialami oleh Wanita
- 5 Ciri-Ciri Wanita Mandul yang Harus Diketahui
- Waspada Bagi Kaum Hawa! Tak Haid 10 Bulan, Seorang Wanita Idap Penyakit Ini
Referensi:
(Diakses 11 November 2020)