Anamnesa bertujuan untuk mengumpulkan data tentang masalah kesehatan dan medis pasien sehingga mereka dapat mengidentifikasi perkiraan diagnosis atau masalah medis yang dihadapi pasien.
Kata anamnesa berasal dari bahasa Yunani yaitu anmnisin atau dalam Bahasa Indonesia adalah ‘ingat’ – anamimnskomai mempunyai arti mengingat atau saya ingat.
Dari kata anamnesis dapat diartikan bahwa pasien diminta untuk mengingat-ingat kembali melalui pertanyaan-pertanyaan dokter/tenaga medis lainnya yang mengarah kepada permasalahan medis saat ini, riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit yang ada di keluarga, termasuk kebiasaan dan pola hidup pasien.
Anamnesa biasanya bentuk bidang kesehatan yang bersifat bidang psikologi, karena kemampuan seorang dokter atau tenaga kesehatan lainnya yang berhubungan dengan kemampuan guna menanggapi cerita pasien.
Anamnesa dapat dilakukan dari beberapa dokter terhadap pasien dalam bentuk perawatan kepada pasien maupun psikologi.
Tindakan Anamnesa
Terdapat dua tindakan yang bisa dilakukan oleh Anamnesa, yaitu:
1. Auto-anamnesa
Auto-anamnesa yaitu suatu kegiatan yang secara langsung mewawancarai pasien. Hal ini sangat memungkinkan jika pasien dianggap mampu untuk menjawab semua pertanyaan.
2. Allo-anamnesa
Allo-anamnesa yaitu suatu kegiatan yang dilakukan dengan orang lain terhadap keluarga pasien guna memperoleh sebuah informasi yang penting tentang keadaan pasien.
Hal yang demikian biasanya untuk memastikan bahwa keluarga pasien bisa mengetahui tentang keadaan pasien.
Dari penjelasan di atas tentang Anamnesa maka perlu juga perhatikan baik atau benarnya sebuah tindakan yang di lakukan oleh seorang tenaga medis atau dokter.
Tujuannya ialah untuk mendapatkan data atau informasi tentang keluhan yang sedang dialami atau diderita oleh pasien.
Pasalnya, Anamnesa yang tepat dapat membantu penegakan assesment dan diagnosa.
Selain itu juga dapat membangun komunikasi yang baik antara seorang petugas medis dengan pasiennya.
Anamnesa yang tepat dapat membuka hubungan dan kerjasama yang baik yang bermanfaat untuk pemeriksaan selanjutnya.
Adapun persiapan yang yang melakukan anamnesa tersebut menguasai dengan baik tentang teori atau pengetahuan kedokteran.
Mustahil bagi seseorang dokter akan dapat mengarahkan sebuah pertanyaan-pertanyaan dan mengambil sebuah kesimpulan yang bersifat baik dari ilmu kedokteran.
Seseorang dokter akan merasa kebingungan karena kehilangan akal di saat melakukan atau tidak mempunyai sebuah gambaran tentang penyakit yang dapat menimbulkan keluhan atau gejala tersebut dari pasien.
Pada umumnya jika selesai melakukan tindakan dokter atau dari tenaga medis, diagnosis yang paling umum ditemukan adalah tentang kemampuan seorang dokter terhadap pasien karena kurang nya ilmu pengetahuan kedokteran yang memadai.

Baca juga: