Penyakit bronkitis ditandai dengan gejala batuk berdahak yang terjadi lebih dari seminggu atau bahkan berbulan-bulan. Brokitis dapat bersifat bahaya dan berisiko menyebabkan komplikasi.
Bronkitis adalah peradangan selaput pada saluran pernapasan yang berfungsi untuk membawa udara dari dan ke paru-paru (bronkus).
Salah satu faktor penyebab utama terjadinya peradangan pada selaput bronkus adalah infeksi virus atau bakteri.
Bronkitis akut biasanya tidak membutuhkan perawatan khusus karena dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari.
Sedangkan bronkitis kronis harus mendapatkan perawatan dengan obat antibiotik bronkitis di apotek dan harus berdasarkan resep dokter.
Penanganan pada penyakit bronkitis yang tidak benar dapat berisiko menyebabkan masalah serius.
Baca juga: Obat Antibiotik untuk Bronkitis di Apotek dan Resep Dokter
7 Bahaya Penyakit Bronkitis
Berikut 7 bahaya bronkitis yang wajib diwaspadai semua orang khususnya pasien serta orang yang berdekatan dengan pasien.
1. Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi pada salah satu atau kedua kantung udara di paru-paru yang ditandai dengan adanya cairan atau nanah.
Penyakit pneumonia ini dapat terjadi pada penderita bronkitis akut maupun bronkitis kronis.\
2. Pneumonia Aspirasi
Meski namanya sama-sama Pneumonia, namun pada Pneumonia aspirasi ini disebabkan oleh benda atau zat asing yang terperangkap di dalam paru-paru.
Akibatnya, paru-paru akan mengalami infeksi bakteri hingga menyebabkan peradangan yang ditandai dengan gejalaa batuk berdahak, sesak napas hingga nyeri dada.
Penderita bronkitis kerap mengalami batuk kapan saja, apabila terjadi ketika sedang makan maka berisiko menyebabkan tersendak dan makanan bisa masuk ke dalam paru-paru.
Kondisi tersebut bisa menjadi salah satu penyebab penderita bronkitis mengalami pneumonia aspirasi.
3. Infeksi Saluran Pernapasan
Bahaya bronkitis selanjutnya adalah infeksi saluran pernapasan yang kerap disebabkan oleh virus atau bakteri pada berbagai bagian saluran pernapasan.
Infeksi saluran pernapasan terbagi menjadi dua jenis, yaitu infeksi saluran pernapasan atas (upper respiratory tract infections) atau URI/URTI dan infeksi saluran pernapasan bawah (Lower Respiratory Tract Infections) atau LRI/LRTI.
Infeksi saluran pernapasan ini sangat rentan terjadi pada anak-anak, kendati begitu siapa saja bisa berisiko mengalami infeksi saluran pernpasan terlebih jika penderita juga mengalami bronkitis.
4. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) adalah peradangan paru-paru yang terjadi secara kronis atau jangka panjang. Kondisi ini mengakibatkan gangguan pada saluran pernapasan.
Akibatnya, penderita PPOK akan mengalami gejala seperti sesak napas, mengi (bengek), peningkatan produksi lendir dan batuk berdahak.
Bronkitis sangat berisiko berkembang menjadi Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK). Selain bronkitis, PPOK juga dapat berkembang dari penyakit emfisema.
5. Sianosis
Sianosis adalah kondisi perubahan warna kulit atau selaput lendir menjadi kebiruan yang disebabkan oleh kurangnya suplai oksigen di dalam tubuh.
Perubahan warna kulit akibat sianosis biasanya terjadi pada tangan dan kaki.
Rendahnya kadar oksigen di dalam sel darah merah mengakibatkan tangan atau kaki menjadi berwarna kebiruan.
Sesak napas yang kerap dialami oleh penderita bronkitis dapat menyebabkan suplai udara berisiki oksigen menjadi terganggu.
Akibatnya, penderita bronkitis dapat mempunyai risiko mengalami sianosis kapan saja selama gejala bronkitis seperti sesak napas terus terjadi.
6. Gagal Napas
Gagal napas merupakan kondisi gawat darurat yang harus segera mendapatkan bantuan medis.
Banyak faktor risiko yang menyebabkan gagal napas, salah satunya adalah penumpukan cairan di dalam kantung udara paru-paru.
Produksi cairan atau lendir yang kerap dialami oleh penderita bronkitis tentu menjadi ancaman nyata.
7. Penularan Bronkitis
Sebagian besar kasus bronkitis disebabkan oleh infeksi virus yang dapat terjadi kepada siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Virus dapat menyebar melalui tetesan kecil cairan yang kelur saat penderita bronkitis batuk atau bersin.
Ketika tetesan kecil cairan tersebut terhirup oleh orang lain maka virus dapat menyebabkan infeksi.
Selain itu, virus penyebab bronkitis juga dapat bertahan hidup di dalam ruangan maupun benda-benda seperti meja, kursi, gagang pintu, gelas, dan lain sebagainya.
Penderit bronkitis akut sangat mungkin menularkan penyakitnya kepada orang lain meski gejala tidak lagi dirasakan.
Baca juga:
- Kenali Gejala dan Cara Penularan Penyakit Bronkitis
- 5 Makanan yang Harus Dihindari oleh Penderita Bronkitis
- Apakah Penyakit Asma Menular? Berikut 4 Fakta Sesungguhnya
Referensi:
https://www.thesun.co.uk/living/2311608/bronchitis-signs-symptoms-danger/ (Diakses 23 Februari 2021)
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bronchitis/symptoms-causes/syc-20355566 (Diakses 23 Februari 2021)
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/copd/symptoms-causes/syc-20353679 (Diakses 23 Februari 2021)
https://www.healthline.com/health/peripheral-cyanosis (Diakses 23 Februari 2021)
https://www.healthline.com/health/acute-respiratory-failure (Diakses 23 Februari 2021)
https://www.nhs.uk/conditions/bronchiolitis/causes/ (Diakses 23 Februari 2021)