Pemasangan infus diperlukan ketika pasien tidak dapat mengonsumsi obat-obatan secara oral, sementara obat harus segera masuk ke dalam tubuh. Kondisi ini paling umum terjadi pada pasien yang mengalami keracunan, stroke, serangan jantung, dehidrasi, dan kondisi darurat lainnya.
Cairan infus dapat menggantikan cairan tubuh yang hilang pada pasien dehidrasi secara cepat, pun begitu pula cairan infus juga dapat dengan cepat mengantarkan obat ke dalam tubuh melalui saluran vena yang mana hal ini tidak bisa terjadi ketika mengonsumsi obat secara oral.
Pemasangan infus dilakukan dengan cara menyuntikkan jarum ke intravena atau aliran darah yang ada di lengan. Infus tidak hanya diberikan pada pasien di rumah sakit saja melainkan juga dapat diberikan pada pasien yang menjalani rawat jalan di rumah.
Ketika di rumah sakit, pemasangan infus sepenuhnya dilakukan oleh perawat atau tenaga kesehatan lainnya seperti dokter. Namun bagaimana jika pasien di rumah? Berikut cara memasang infus di rumah sesuai SOP.
Hati-hati dan pastikan Anda mengetahui prosedur pemasangan infus yang baik dan benar sesuai SOP agar tidak terjadi risiko seperti bengkak, nyeri, kulit memerah, atau peradangan pembuluh darah maupun efek samping berupa pusing, mual, gatal pada bagian yang disuntik, sakit kepala, atau kekakuan otot hingga risiko infeksi.
Kami rekomendasikan Anda untuk menggunakan lyanan jasa perawat home care medis di MHomecare yang berlisensi untuk melakukan pemasangan, penggantian, atau pelepasan infus di rumah.
Seluruh perawat atau tenaga kesehatan di MHomecare adalah profesional dan telah berpengalaman dalam melakukan tindakan medis termasuk memasang, melepas serta mengganti infus di rumah.

Cara Memasang Infus Sesuai SOP di Rumah
Sebelum melakukan pemasangan infus pada pasien, perhatikan terlebih dahulu kelayakan, keamanan, dan kebersihan kantong cairan infus dan peralatannya. Apabila ada benda asing di dalam katong atau tas infus dan cairan berwarna keruh, segera ganti dengan yang baru.
Baca label yang ada pada kantong infus untuk mengetahui informasi seperti jenis cairan infus, tanggal kadaluarsa cairan infus, port untuk injeksi infus, dan port untuk penyisipan spike infus.
Lakukan pencatatan pada cairan infus berupa volume cairan dan waktu dipenggunaan. Tanyakan pada pasien mengenai adanya alergi atau tidak, jelaskan prosedur, dan mintalah persetujuan pasien untuk melakukan pemasangan infus.
1. Alat atau Perlengkapan Dalam Prosedur Pemasangan Infus
Dalam prosedur pemasangan infus wajib menyediakan alat-alat yang dibutuhkan, seperti:
- Set infus baru dan steril.
- Cairan infus yang dibutuhkan.
- IV catheter, abocath, wings needle, atau distal bevel, sesuaikan dengan kebutuhan.
- Cairan antiseptik seperti obat merah.
- Nierbeken atau bak bengkok.
- Tourniquet atau alat untuk menghentikan aliran darah.
- Gunting steril.
- Sarung tangan latek steril.
- Kain kasa steril.
- Kapas alkohol.
- Plester.
- Perlak atau alas anti rembes.
2. Prosedur Pemasangan Infus
Beritahu pasien mengenai kandungan cairan infus beserta prosedur pemasangan infus.
- Sambungkan selang ke kantong atau botol infus dan gantungkan ke tiang infus.
- Mintalah pasien untuk berbaring.
- Letakkan tangan di atas perlak.
- Pakai sarung tangan latek steril.
- Lap atau bersihkan area yang akan ditusuk menggunakan kapas alkohol.
- Pasang tourniquet untuk menstabilkan vena sekalian untuk mendapatkan vena di area 15 cm di atas vena yang akan ditusuk.
- Pegang dan posisikan bevel distal jarum ke atas menggunakan tangan yang dominan dan tusukkan cannula ke dalam vena dengan sudut sekitar 30 derajat.

- Lanjutkan memasukkan jarum sampai muncul darah pada flash kateter.
- Turunkan sudut menjadi 15-20 derajat dan dorong ke dalam cannula secara perlahan sekitar 0,5 cm.

- Masukkan IV catheter ke dalam vena dengan gerakkan memutar sampai ke dalam hub.
- Tekan vena yang ada di ujung catheter menggunakan jari agar darah tidak keluar.

- Tarik dan lepaskan jarum serta pertahankan kateter pada tempatnya.
- Lepaskan tourniquet dan sambungkan selang infus ke kateter.

- Bersihkan darah pada kulit menggunakan kapas atau alcohol swap.
- Letakkan kassa steril pada area tusukan sekalian rekatkan mengunakan plester pada jarum dan selang agar posisi jarum tidak berpindah.

- Buka klem untuk pengatur tetesan cairan infus. Biarkan cairan infus menetes tanpa perlu di atur dalam beberapa detik.
- Sesuaikan intensitas tetesan cairan infus dengan yang dibutuhkan.
- Bereskan semuanya dan letakkan peralatan di bak bengkok.
Pasang label tindakan seperti nama, jam dan tanggal pemasangan infus. Lakukan evaluasi pemasangan infus dengan menanyakan apa yang dirasakan pasien saat ini.
Jika tidak ada masalah, artinya pemasangan infus sudah baik dan benar sesuai SOP.
Meski pasien mendapatkan infus, perintahkan pasien untuk tetap memenuhi kebutuhan cairan seperti minum air putih, teh hangat, atau mengnsumsi buah-buahan maupun makanan berkuah.

Baca juga:
- Home Care Jasa Perawatan Luka di Rumah, Biaya dan Cara Memesannya
- Penjelasan Fungsi dari Berbagai Macam Jenis Cairan Infus
- Manfaat Infused Water yang Baik Untuk Tubuh
Referensi:
https://www.brooksidepress.org/iv_infusion/lessons/lesson-1-initiate-an-intravenous-infusion-and-manage-a-patient-with-an-intravenous-infusion/1-6-procedure-for-initiating-an-intravenous-infusion (Diakses 15 November 2021)
https://www.medonegroup.com/aboutus/blog/how-to-set-up-an-iv-infusion-pump-things-to-remember (Diakses 15 November 2021)
https://teachmesurgery.com/skills/clinical/intravenous-infusion (Diakses 15 November 2021)
https://infusionassociates.com/infusion-therapy-guide (Diakses 15 November 2021)
https://www.fda.gov/medical-devices/general-hospital-devices-and-supplies/infusion-pumps (Diakses 15 November 2021)