Virus corona berdampak pada investasi, karena masyarakat akan lebih berhati-hati saat membeli barang maupun berinvestasi. Virus ini juga mempengaruhi proyeksi pasar.
Penetapan virus corona sebagai pandemic oleh badan kesehatan dunia (WHO), didasarkan atas meningkatnya jumlah kasus di luar China hingga 13 kali lipat serta banyaknya negara yang terinfeksi oleh virus corona.
Status pandemi menggambarkan suatu penyakit yang menyebar di antara orang-orang di banyak negara pada saat bersamaan. Istilah tersebut terakhir kali digunakan pada 2009 saat merebaknya flu babi yang menewaskan ratusan ribu orang.
Dampak Virus corona juga sangat berpengaruh pada sektor pariwisata. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa wisatawan asal China mencapai 2.07 Juta orang pada tahun 2019 yang mencakup 12.8 persen dari total wisatawan asing sepanjang 2019.
Penyebaran virus corona menyebabkan wisatawan yang berkunjung ke Indonesia tentunya akan berkurang. Beberapa sektor penunjang pariwisata seperti hotel, restoran maupu pengusaha retail pun juga akan terpengauh dengan adanya virus corona.
Beberapa langkah yang dilakukan Indonesia dalam menghadapi dampak virus corona pada ekonomi ini adalah menurunkan B17Day Reverse Repo Rate(BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 4.75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 4.00% dan suku bunnga Lendinng Facility sebesar 25 bps menjadi 5.50%.
Kebijakan ini dilakukan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi domestik di tengah tertahannya prospek pemulihan ekonomi global sehubung dengan terjadinya COVID-19.
Bank Indonesia akan mencermati perkembangan ekonomi global dan domestic untuk menjaga agar inflasi dan stabilitas eksternal tetap terkendali serta memperkuat momentum pertumbuhan ekonomi.
Di sektor keuangan, penguatan system keuangan melalui implementasi agenda reformasi sektor keuangan dan pemanfaatan teknologi menjadi fokus para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara G20.
Bank Indonesia Bersinergi, berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan kementrian, bahwa itu yang dilakukan bank sentral. Dengan asumsi, upaya itu bisa untuk menjaga stabilitas dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi.
Efek virus corona pada dunia bukan hanya di Indonesia saja melainkan di beberapa negara di belahan dunia. Munculnya berbagai tekanan global, salah satunya adalah COVID-19 mendorong negara-negara G20 untuk meningkatkan kerja sama dengan mempererat kerja sama internasional.