Aritmia adalah kelainan irama jantung yang terlalu lambat, terlalu cepat atau tidak teratur. Kondisi tersebut disebabkan karena impuls listrik di jantung mengalami gangguan sehingga tidak bisa bekerja secara normal.
Meski aritmia tidak terlalu seberbahaya penyakit jantung lainnya seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung, serangan jantung dan sejenisnya, aritmia dapat menganggu dan berisiko memicu komplikasi.
Beberapa penyakit komplikasi akibat aritmia adalah gagal jantung, henti jantung mendadak, stroke, demensia, alzheimer, dan kematian mendadak pada bayi.
Berbeda dengan penyakit jantung lainnya, tidak semua orang yang berisiko menderita aritmia mengalami gejala atau tanda-tanda dari penyakit satu ini. Bahkan, aritmia sering tidak disadai oleh penderitanya.
Detak jantung yang terlalu lambat, terlalu cepat atau tidak beraturan sama sekali bukan berarti menjadi ciri-ciri utama dari gejala aritmia.
Baca juga: Mengenal Macam-macam Penyakit Jantung dan Gejalanya
Gejala atau Tanda-Tanda Penyakit Aritmia
Hanya melalui diagnosis dokter secara langsung untuk menentukan seseorang mengalami aritmia atau tidak.
Jangan pernah melakukan diagnosis secara pribadi, segera kunjungi dokter apa bila kerap mengalami gejala aritmia berikut ini:
- Detak jantung berdebar kencang (takikardia).
- Detak jantung berdetak lambat (bradikardia).
- Dada terasa nyeri.
- Mengalami sesak napas.
- Keringat dingin.
- Sakit kepala atau pusing.
- Mudah lelah.
- Mengalami kegelisahan.
- Pingsan atau kerap ingin pingsan.
Tidak semua orang yang mengalami kondisi medis seperti di atas menderita aritmia. Dibutuhkan pemeriksaan atau diagnosis secara langsung oleh dokter untuk mengetahui pemicu dari kondisi tersebut.
Kapan Harus ke Dokter?
Memeriksakan diri ke dokter adalah cara tepat untuk mengetahui kondisi kesehatan terutama jika kerap mengalami keluhan atau gejala aritmia.
Jangan menunda untuk bertemu dengan dokter, pemeriksaan dan penanganan yang cepat serta tepat dapat membantu menyembuhkan sekaligus mencegah risiko lebih buruk.
Harap diwaspadai apabila kondisi pasien juga menderita penyakit lain seperti hipertensi, diabetes, penyakit jantung, gangguan tiroid atau bahkan pasca menjalani operasi.
Membiarkan gejala aritmia tanpa penanganan secara medis dapat memperburuk keadaan dan memicu komplikasi aritmia.
Penderita aritmia dapat mengalami jantung berdetak terlalu cepat dan tidak beraturan, kondisi ini dapat menyebabkan seseorang pingsan hingga sistem pernapasan serta nadi berhenti.
Segera larikan pasien yang mengalami aritmia hingga terjadi kondisi seperti di atas ke IGD.
Langkah terbaik agar kondisi aritmia tidak menimbulkan kondisi medis yang parah adalah dengan rutin melakukan pemeriksaan ke dokter.
Baca juga:
- 5 Penyebab Penyumbatan Jantung yang Sangat Berbahaya
- 4 Gerakan Senam Jantung Sehat dan Manfaatnya
- Tips Mudah Menjaga Kesehatan Jantung Lansia
Referensi:
(Diakses 18 November 2020)