Obesitas adalah kondisi lemak terlalu banyak atau tidak normal pada tubuh. Obesitas atau kegemukan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan secara serius seperti penyakit jantung, stroke, hipertensi, batu empedu hingga kanker.
Tidak hanya menimbulkan masalah kesehatan secara fisik, obesitas dapat menyebabkan gangguan psikologi seperti stres dan depresi.
Setiap orang berisiko mengalami obesitas, baik anak-anak, orang dewasa, orang tua atau lansia. Banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami kegemukan.
Penyebab Obesitas
Secara sederhana kegemukan disebabkan oleh gaya hidup dan pola makan tidak sehat seperti terlalu sering atau banyak mengkonsumsi makanan penyebab obesitas seperti berminyak, berlemak, manis dan mengandung tinggi kalori.
Lebih lanjut, obesitas juga disebabkan oleh berbagai faktor risiko lainnya seperti:
- Genetik atau keturunan. Orang tua yang mempunyai berat badan berlebih (obesitas) lebih tinggi risikonya mempunyai anak obesitas dibandingkan orang tua dengan berat badan ideal.
- Pengaruh obat-obatan. Beberapa jenis obat dapat menyebabkan kenaikan berat badan, contohnya obat antidepresan, obat diabetes dan sejenisnya.
- Makanan. Sudah jelas bahwa makanan menjadi faktor utama dari setiap kenaikan berat badan, khususnya makanan yang berkalori, berlemak dan mengandung tinggi gula.
- Kurang aktif bergerak. Masyarakat modern yang ditopang oleh infrastruktur dan fasilitas serba canggih menyebabkan harus berlama-lama di depan layar tanpa banyak melakukan aktivitas. Kondisi ini menyebabkan kenaikan berat badan karena kalori tidak banyak dibakar dalam setiap harinya.
- Kurang tidur. Orang yang tidak mempunyai jam tidur cukup dan berkualitas lebih berisiko dua kali mengalami diabetes karena perubahan hormon yang bertanggung jawab terhadap peningkatan nafsu makan.
- Stres. Kondisi psikologi satu ini memainkan peran penting dalam risiko obesitas. Pasalnya stres pada sebagian orang akan menyebabkan penderitanya melampiaskan kepada makanan dan kemalasan dalam bergerak.
- Kehamilan. Wanita hamil membutuhkan lebih banyak asupan makanan untuk mendapatkan nutrisi serta energi. Masalahnya baru muncul ketika pasca melahirkan, yang mana sebagian wanita sulit untuk kembali mendapatkan berat badan ideal.
- Sosial ekonomi. Orang-orang yang tinggal di negara maju atau kota dengan penghasilan tinggi lebih banyak mengalami obesitas daripada masyarakat di negara berkembang atau pedesaan. Namun tidak menutup kemungkinan masyarakat di negara berkembang atau pedesaan juga mengalami obesitas.
Setiap orang yang mempunyai faktor risiko obesitas bukan berarti tidak bisa terbebas dari kegemukan. Banyak cara untuk mencegah dan mengatasi obesitas, paling sederhana adalah gaya hidup dan pola makan sehat.
Tanda dan Gejala Obesitas
Mencegah obesitas dapat dilakukan sedini mungkin, khususnya bagi mereka yang mempunyai faktor risiko. Kenali tanda atau gejala obesitas berikut ini untuk melakukan pencegahan obesitas sedini mungkin.
Metode untuk menentukan seseorang mengalami obesitas atau tidak adalah dengan mengetahui Indeks Massa Tubuh atau Body mass Indeks (BMI). Seseorang dapat dikatakan obesitas jika nilai BMI sama atau lebih dari 30.
Hitung Indeks Massa Tubuh Kamu
Rumus menghitung BMI adalah dengan cara mengetahui berat badan dan tinggi badan, kemudian berat badan dibagi dengan tinggi badan kali tinggi badan.
Rumus BMI= Berat badan / (tinggi badan x tinggi badan). Berat badan dalam satuan Kg dan Tinggi badan dalam satuan meter. Contoh:
Berat badan 70 Kg dan tinggi badan 165 Cm (1,65 M). Maka perhitungannya adalah:
BMI= 70 / (1,65 x 1,65)
70 / 2,7225= 25,7
Lebih mudah, masukkan tinggi badan dan berat badan kamu di aplikasi penghitung BMI di bawah ini:
BMI | Status |
Kurang dari 18.5 | Kurus |
18.5-24.9 | Normal |
25.0-29.9 | Gemuk |
Lebih dari 30.0 | Obesitas |
Gejala Obesitas
Tidak semua orang dengan BMI sama atau lebih dari 30 bisa dikatakan obesitas, khususnya bagi mereka yang mempunyai massa otot besar seperti binaragawan.
Selain berat badan atau Indeks Massa Tubuh (BMI) sama atau lebih dari 30, penderita obesitas juga akan mengalami beberapa gejala berikut ini:
- Gangguan pernapasan khususnya ketika tidur (Sleep apnea).
- Gangguan tidur.
- Sering mendengkur.
- Mudah berkeringat.
- Mudah lelah.
- Nyeri sendi atau nyeri punggung.
- Stres atau depresi.
- Kualitas hidup menurun.
- Murung atau malu.
Cara mengatasi obesitas dapat dengan merubah gaya hidup lebih aktif dan positif serta menjaga pola makan sehat.
Jika perlu lakukan konsultasi ke dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan makanan yang tepat khusus penderita obesitas.