Mitos atau fakta virus Corona jenis baru ini bermunculan dengan beraneka ragam informasi. Informasi terkait virus ini menjadi perbincangan yang sangat hangat para masyarakat dunia.
Dengan banyaknya informasi yang beredar, membuat kekhawatiran masyarakat sangat tinggi tentang penyebab virus Corona. Beraneka ragam informasi yang terkait sulit untuk dibedakan mana yang mitos, fakta, dan hoax. Segala informasi yang beredar seperti asal virus, gejala klinis virus dan bagaimana cara mengatasinya juga mengobati virus membuat masyrakat sering mengalami disinformasi.
Terlebih lagi dengan informasi yang berlalu-lalang di media sosial mengenai virus ini, banyak informasi yang mengatakan bahwa Virus Corona yang dapat menyebar melalui buah impor, lalu minum alkohol dapat menyembuhkan infeksi virus Corona, selain itu juga dengan daya tahan tubuh yang baik dapat menangkal virus tersebut, dan lain-lain.
Terdapat banyak kesalahpahaman masyarakat terkait coronavirus. Lantas, apa saja informasi yang benar dan salah terkait penularan dan penyebaran virus corona. Berikut mitos dan fakta Coronavirus yang wajib diketahui :
Mitos dan Fakta Virus Corona
Mitos : Menyemprotkan alkohol atau klorin ke seluruh tubuh dapat membunuh virus COVID-19
Faktanya, dengan menyemprotkan alkohol atau klorin ke seluruh tubuh tidak akan dapat membunuh virus yang telah memasuki tubuh anda. Nah, dengan anda menyemprotkan zat-zat semacam itu ke tubuh anda maka akan berbahaya bagi pakaian atau selaput lendir tubuh seperti mata dan mulut.
Yang perlu anda ketahui bahwa alkohol dan klorin dapat berguna untuk mendisinfeksi permukaan, tetapi juga perlu digunakan di bawah rekomendasi yang tepat.
Mitos : Obat herbal dan pengobatan tradisional bisa membantu dalam perawatan pasien corona.
Faktanya, menurut WHO sampai saat ini tidak atau belum ada obat khusus yang ditemukan untuk mencegah atau mengobati coronavirus. Namun, bagi mereka yang sudah terinfeksi virus tersebut harus menerima perawatan yang tepat untuk meredakan dan mengobati gejala.
Tidak hanya mereka yang sudah terinfeksi, tetapi untuk mereka yang sedang sakit parah juga harus mendapatkan perawatan suportif yang dioptimalkan.
Mitos: Antibiotik efektif untuk pengobatan virus Corona
Faktanya, Antibiotik hanya bekerja melawan bakteri tidak untuk virus. COVID-19 ialah virus dan oleh dari itu, antibiotik tidak disarankan untuk digunakan sebagai sarana pencegahan dan pengobatan. Hanya saja, jika anda dirawat di rumah sakit yang disebab kan Coronavirus tersebut mungkin anda akan menerima antibiotik karena koinfeksi bakteri yang mungkin terjadi.
Mitos : Hewan perliharaan (pets) bisa menularkan Coronavirus
Faktanya, hingga saat ini belum ada temuan fakta atau bukti pemeliharaan bisa terinfeksi virus Corona. Namun, untuk mengatasi terjadinya COVID-19 wajib mencuci tangan dengan air dan sabun setelah kontak langsung dengan hewan peliharaan. Dengan begitu, hal ini dapat melindungi anda terhadap berbagai bakteri yang umum, seperti E.coli dan Salmonella yang dapat berpindah di antara hewana peliharaan dan manusia.
Mitos : Covid-19 memengaruhi orang yang lebih tua
Faktanya, saat ini coronavirus dapat terjadi pada orang-orang dari segala usia. Orang lebih tua dan orang-orang dengan kondisi kesehatan yang sudah memiliki riwayat penyakit asma, diabetes dan jantung atau penyakit parah lainnya, akan lebih rentan untuk menjadi sakir parah dengan virus. Disarankan untuk orang-orang dari berbagai usia untuk dapat mengambil langkah-langkah yang baik dalam melindungi diri dari virus ini. Seperti dengan mengikuti kebersihan tangan yang baik dan kebersihan pernapasan yang tepat.
Mitos : Mengkonsumsi bawang putih dapat mencegah COVID-19
Faktanya, yang kita ketahui sampai sekarang bahwa bawang putih memiliki segudang manfaat yang baik untuk kesehatan karena kandungan senyawa aktibakteri yang cukup tinggi di dalamnya. Mulai dari menjaga kesehatan jantung hingga menurunkan risiko kanker paru didapat dari rempah ini.
Namun, sampai saat ini tidak ada bukti dari wabah tersebut bahwa mengkonsumsi bawang putih dapat melindungi orang dari virus Corona terbaru tersebut.
Mitos : dapat menular melalui pandangan mata
Faktanya, penyebaran coronavirus kemungkinan besar berasal dari tetesan pernapasan ketika pengidapanya batuk atau bersin. Nah, apabila anda berada dalam jarak penularan virus seperti di dekat seseorang yang sedang mengidap batuk, bersin atau flu alangkah baiknya yaitu menjauh sekitar dua meter agar tidak berisiko tinggi.
Penularan coronavirus melalui pandangan mata memang belum terbukti benar. Akan tetapi, risiko yang cukup besar dapat terjadi apabila tangan yang belum dicuci bersih dengan sabun dan air lalu sering digosokkan ke mata.
Apabila anda mengetahui suatu informasi seputar coronavirus yang cukup kontroversial, maka disarankan untuk mencari kebenarannya. Semata-mata untuk menghindari banyaknya mitos atau hoax yang bertebaran. Agar tidak menyebarkan kabar yang mungkin saja tidak benar kepada orang lain.