Rambut halus atau bulu halus kebanyakan ditemukan pada bayi yang lahir prematur namun sebagian kasus juga ada pada bayi dengan kelahiran normal. Lanugo atau rambut halus pada bayi dapat muncul di mana saja kecuali bibir, telapak tangan, dan telapak kaki.
Lanugo adalah rambut halus atau bulu halus tanpa pigmen yang menjadi rambut pertama dari folikel rambut dan kerap ditemukan pada bayi baru lahir tertutama bayi yang lahir prematur.
Tidak semua bayi baru lahir mempunyai lanugo atau rambut halus, hal demikian karena ketika usia janin 7 atau 8 bulan, rambut halus di tubuh janin akan rontok atau luruh sehingga ketika bayi lahir maka tidak lagi mempunyai lanugo.
Baca juga: 8 Manfaat Baby Spa untuk Kesehatan, Kecerdasan dan Tumbuh Kembang Bayi
Apa Fungsi Lanugo atau Bulu Halus pada Janin?
Lanugo merupakan salah satu perkembangan normal pada janin di dalam rahim, rambut halus ini mulai tumbuh ketika janin berusia 4 atau 5 bulan dan akan rontok ketika janin berusia 7 atau 8 bulan.
Berdasarkan penelitian, lanugo mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut:
1. Melindungi Kulit Janin
Fungsi lanugo yang pertama adalah membantu mempertahankan vernix caseosa di tubuh bayi. Vernix caseosa adalah zat tebal berwarna putih dan berminyak. Zat ini berfungsi untuk melindungi kulit bayi dari air ketuban.
2. Membantu Mengatur Suhu Tubuh Janin
Pada awalnya, janin tidak mempunyai lapisan lemak yang cukup untuk membuatnya tetap hangat hingga beberapa bulan sebelum kelahiran. Di sinilah fungsi lanugo, yaitu membantu mengatur suhu janin dari suhu panas dan dingin selama di dalam janin.
3. Mencegah Stres dan Membantu Pertumbuhan Janin
Para peneliti meyakini bahwa lanugo ikut berperan dalam mencegah janin stres dengan cara membantu melepaskan hormon penyebab stres sekaligus membantu merangsang pertumbuhan janin.
Penyebab Lanugo
Lanugo dapat berupa rambut halus berwarna putih atau gelap dan dapat muncul di bahu, lengan, pipi, dahi, punggung atau bagian tubuh mana saja kecuali bagian tubuh yang tidak mempunyai folikel rambut seperti telapak tangan, telapak kaki, bibir, dan kuku.
Setiap bayi mempunyai kelebatan rambut halus atau lanugo berbeda-beda yang dipengaruhi oleh berbagai penyebab, seperti:
1. Genetik
Genetik dapat memengaruhi kelebatan, panjang, dan warna lanugo atau bulu halus pada bayi dengan spesifikasi yang berbeda-beda. Pada bayi yang berkulit gelap, umumnya mempunyai lanugo dengan warna yang gelap pula, pun begitu sebaliknya jika bayi mempunyai kulit terang maka lanugo juga akan terang atau tidak berpikmen.
2. Kelahiran Prematur
Lanugo biasanya mulai rontok ketika janin telah berusia 7 atau 8 bulan dan kelahiran prematur menyebabkan rambut halus ini tidak sempat untuk rontok sehingga kebanyakan bayi prematur akan lahir dengan rambut halus.
3. Kelahiran Normal
Meski bayi lahir dengan normal, nyatanya tetap saja ada beberapa bayi yang lahir dengan bulu halus atau lanugo. Namun, kasus ini hanya terjadi sekitar 30 persen dari bayi yang lahir normal.
Cara Mengatasi Lanugo pada Bayi
Ketika usia janin 7 atau 8 bulan, lanugo mulai rontok dan pada waktu kelahiran tidak ada lagi atau sedikit saja bulu halus di tubuh bayi. Namun, sebagian bayi lahir tetap mempunyai lanugo.
Bagaimana cara menghilangkan bulu halus pada bayi secara alami? Lanugo pada bayi baru lahir dapat hilang atau rontok dengan sendirinya dalam beberapa minggu dan pada bayi prematur, lanugo dapat lebih lama namun tidak perlu melakukan apapun.
Ketika rambut halus atau lanugo pada bayi hilang, rambut pengganti yang disebut vellus akan muncul. Rambut vellus mirip seperti rambut lanugo namun lebih tipis dan nyaris tidak terlihat.
Rambut vellus dan rambut lanugo tidak sama dengan rambut yang tumbuh di kepala. Anak-anak akan tetap mempunyai rambut vellus di tubuhnya hingga beranjak pubertas dan berganti dengan rambut terminal.
Baca juga:
- Cara Alami dan Cepat Mengatasi Biang Keringat pada Bayi
- Cara Mudah dan Cepat Menidurkan Bayi di Malam Hari
- Cara Memijat Bayi yang Baik dan Benar di Rumah
Referensi:
https://www.healthline.com/health/lanugo (Diakses 28 Desember 2021)
https://www.verywellfamily.com/what-is-lanugo-and-is-it-a-concern-in-newborns-4177351 (Diakses 28 Desember 2021)