Meski vaksin COVID-19 sudah mulai digunakan di beberapa negara termasuk Indonesia, virus Corona masih menjadi ancaman serius untuk semua orang.
Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu belum banyak masyarakat yang mendapat vaksin dan pengembangan vaksin itu sendiri belum maksimal.
Perusahaan biofarma seperti Pfizer-BioNTech, Moderna, AstraZeneca, Sinovac dan lain sebagainya belum mampu mengembangkan vaksin COVID-19 dengan efektivitas hingga 100 persen mencegah virus Corona.
Kendati begitu, vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech dan Moderna diklaim mampu memberikan perlindungan dari infeksi virus Corona hingga 95 persen.
Di Indonesia sendiri telah ada beberapa vaksin COVID-19 yang akan digunakan dalam vaksinasi massal kepada masyarakat nantinya.
Salah satunya vaksin COVID-19 yang telah digunakan untuk vaksinasi adalah Sinovac. Vaksin COVID-19 ini diklaim 78 persen efektif melawan infeksi virus Corona.
Melalui vaksinasi, maka harapan untuk mengakhiri pandemi global yang telah terjadi lebih dari setahun ini dapat segera terjadi.
Sehingga masyarakat khususnya golongan berisiko seperti orang tua atau lansia, orang dengan penyakit kronis dan orang dengan daya tahan rendah dapat terhindari dari risiko infeksi COVID-19.
Penggunaan alat khusus seperti rapid test, rapid test antigen, dan PCR masih menjadi cara paling efektif untuk mengetahui seseorang terinfeksi COVID-19 atau tidak.
Bagi sebagian masyarakat, cek COVID-19 menggunakan alat khusus tersebut masih terbilang cukup mahal.
Namun, mau bagaimanapun pengecekan COVID-19 menggunakan metode rapid test, rapid antigen, atau PCR wajib dilakukan ketika hendak berpergian keluar kota.
Lalu bagaimana jika tidak ingin keluar kota dan tidak ingin melakukan pengecekan COVID-19 menggunakan metode-metode yang telah tersedia tersebut?
Baca juga: Terungkap 5 Fakta Vaksin COVID-19 Sinovac yang Dipakai Jokowi
Menggunakan Permen dan Kopi untuk Mendeteksi COVID-19
Perkembangan virus Corona diketahui telah bermutasi sehingga mempunyai kemampuan baru seperti mengelabuhi pengetesan COVID-19 menggunakan rapid test antigen bahkan PCR.
Selain itu, mutasi COVID-19 yang terbaru juga diketahui mampu menular atau menyebar dengan sangat cepat ketibang varian virus Corona sebelumnya.
Bagaimana cara mengetahui seseorang atau diri sendiri telah terinfeksi virus Corona atau tidak? Caranya dapat dengan mengenali beberapa gejala khas yang ditimbulkan oleh virus ini.
Salah satu gejala yang akan dirasakan oleh penderita COVID-19 adalah hilangnya kemampuan indra penciuman, kondisi ini disebut dengan anosmia.
Meski begitu, tidak semua orang yang mengalami anosmia dikarenakan infeksi virus Corona, bisa juga dikarenakan pilek atau flu.
Cara Mendeteksi COVID-19 Menggunakan Permen dan Kopi
Permen dan kopi dapat menjadi alternatif termudah untuk ‘mendiagnosa’ diri sendiri terinfeksi virus Corona atau tidak, berikut caranya:
Mendeteksi COVID-19 Menggunakan Permen:
- Siapkan permen yang mempunyai tekstur atau rasa unik seperti jellybean.
- Tutup lubang hidung dan pastikan tidak ada udara yang masuk.
- Masukkan permen ke dalam mulut dan kunyah.
- Saat masih mengunyah, lepas tangan yang sedari tadi menutupi hidung.
Seseorang yang tidak terinfeksi COVID-19 dapat merasakan rasa asli dan aroma permen, sedangkan bagi yang terinfeksi virus Corona akan kesulitan merasakan manis dan bau permen.
Mendeteksi COVID-19 Menggunakan Kopi:
- Buatlah kopi menggunakan air panas.
- Hirup aroma kopi secara mendalam.
- Rasakan kopi dengan meminumnya.
Seseorang yang tidak terinfeksi COVID-19 dapat merasakan aroma kopi beserta dengan rasanya yang khas. Sementara orang yang terinfeksi virus Corona akan kesulitan mencium aorma kopi dan rasanya.
Selain menggunakan permen dan kopi untuk mendeteksi terinfeksi virus Corona atau tidak, bisa juga menggunakan buah yang beraroma tinggi seperti jeruk atau durian.
Baca juga:
- Varian Baru COVID-19 Terdeteksi di 4 Negara Ini, Termasuk Malaysia
- Wajib Tahu! Berikut 5 Merek Vaksin COVID-19 yang Ada di Indonesia
- Sama-sama Sebabkan Sakit Tenggorokan, Berikut Perbedaan Gejala Flu dan COVID-19
Referensi:
https://www.kompas.com/sains/read/2021/01/08/130200323/dalam-uji-coba-brasil-vaksin-covid-19-sinovac-efektif-78-persen (Diakses 15 Januari 2021)
https://covid19.go.id/edukasi/masyarakat-umum/siapa-saja-yang-berisiko-tinggi-terkena-covid-19 (Diakses 15 Januari 2021)
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5334711/ternyata-benar-permen-dan-kopi-bisa-untuk-mendeteksi-anosmia-covid-19 (Diakses 15 Januari 2021)