Seiring bertambahnya usia maka cara pikir dalam memandang hidup pasti akan berbeda dibanding usia muda. Prioritas dan harapannya juga akan berbeda. Semua itu mempengaruhi penerimaan dirinya, berhubungan dengan penghargaan dirinya. Berikut penjelasan mengapa lansia terlihat bersikap seperti anak kecil.
Pada usia yang sangat lanjut di mana produktivitas sudah tidak seperti dulu. Sudah tidak ke kantor atau sudah tidak dijadikan tumpuan lagi karena anak-anak sudah besar maka lansia akan merasa sepi, tersisihkan, merasa dirinya sudah tidak berguna lagi karena tidak ada yang bergantung padanya seperti dulu saat anak masih kecil.
Baca juga: 6 Rekomendasi Multivitamin Terbaik Untuk Lansia Beserta Harganya
Penurunan Fungsi Kognitif
Penurunan fungsi kognitif sendiri terjadi secara alami. Kondisi tersebut tak bisa dicegah, tetapi bisa diperlambat.
Ketika seseorang makin menua dan masuk ke fase lansia, maka otaknya akan menciut. Akibatnya terjadi penurunan kualitas memori dan fungsi kognitif.
Tak hanya kemampuan kognitif saja yang memengaruhi perilaku dan sifat orang tua seperti anak kecil, melainkan juga kekuatan dan kesehatan tubuh yang ia miliki.
Menurunnya kekuatan atau kesehatan fisik dan tak lagi mempunyai aktivitas rutin harian seperti bekerja akan membuat lansia merasa tersisih, kesepian dan beranggapan bahwa dirinya tak lagi dibutuhkan orang lain.
Penurunan Fungsi Otak
Jika tadinya mereka bisa melakukan hal-hal rumit, karena ada perubahan pada otaknya akibat faktor usia, hal yang sederhana pun bisa terlupakan.
Kondisi tersebut paling sering terjadi pada wanita. Sebab, ada pengaruh dari peranan hormon terhadap perubahan fungsi kognitif, serta perubahan fungsi reseptor estrogen di otak terhadap fungsi belajar dan memori.
Kemampuan otak untuk menerima, menyimpan dan memproses sebuah informasi kadang akan sedikit kesulitan dan bahkan gagal paham.
Beberapa di antarnya disebabkan oleh penyakit seperti pikun, alzheimer dan demensia.
Penyakit Kronis
Perubahan menjadi seperti anak kecil akan bertambah parah bila lansia juga menderita suatu penyakit kronis dan telah ditinggal orang terkasihnya.
Rasa tak puas karena di masa tuanya justru tak bisa apa-apa dan merasa kesepian akan membuatnya semakin sensitif dan cenderung manja terhadap anggota keluarga yang tersisa.
Sebagai seorang anak kita harus bisa memahami apa yang di inginkan orang tua karena dengan perubahan dan keterbatasan yang dimiliki orang tua tidak mudah untuk terima, mereka juga akan sulit untuk beradaptasi atau menyesuaiakan dengan hal itu.
Orang tua akan membutuhkan perhatian khusus seperti anak-anak yang masih berusia 6 tahunan.
Ditambah lagi kalau orang tua mengalami sakit, sebagai seorang anak kita harus tau apa yang harus dilakukan untuk bisa merawat orang tua dengan baik.

Baca juga:
- 7 Tips Menghadapi Lansia Pemarah dan Keras Kepala
- 8 Cara Mudah Mengatasi Lansia Rewel dan Sensitif
- 10 Cara Merawat Lansia Yang Mengalami Kelumpuhan di Rumah
Referensi:
- https://www.griswoldhomecare.com/blog/2013/march/early-signs-of-dementia-that-may-surprise-you/