Orang tua sangat berbeda dengan orang yang lebih muda, baik dari segi pemikiran juga dari perilaku. Bahkan ada pula orang tua yang selalu merasa benar dan tidak mau mengalah. Selain itu, tak jarang orang tua akan berlaku kasar kepada orang lain terutama anggota keluarga.
Sifat kasar, pemarah, dan tempramental tersebut dapt disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari psikologi hingga gangguan medis tertentu seperti Alzheimer atau demensia.
Kedua penyakit tersebut erat kaitannya dengan perubahan suasana hati secara tiba-tiba kepada penderitanya, tak jarang pengidap Alzheimer atau demensia akan berlaku kasar.
Hal tersebut diakibatkan oleh halusinasi dan ketidakmampuan mengingat nama atau seseorang seperti pasangan, anak, cucu atau anggota keluarga lainnya.
Bila tidak diberikan pengobatan atau perawatan yang tepat, penderita Alzheimer akan semakin menjadi-jadi dan sulit untuk dikendalikan. Layanan jasa kesehatan home care perawat atau pendamping lansia dapat menjadi solusi untuk merawat orang tua di rumah.
Jika orang tua tidak membutuhkan perawatan atau pendampingan secara medis, cara menghadapi orang tua yang egois dan pemarah karena bukan disebabkan kondisi medis tertentu maka dapat dengan melakukan 5 cara berikut ini.
Baca juga: 10 Kalimat yang Tidak Boleh Diucapkan Orangtua Ke Anak
5 Cara Menghadapi Orang Tua Yang Pemarah dan Kasar
Tidak akan ada api jika tidak ada asap, pun begitu dengan orang tua yang marah atau kasar. Meski kiasan kata tersebut tidak selalu benar, namun mayoritas kasus memang seperti itu.
Selain melakukan doa agar orang tua tidak marah, maka lakukanlah cara menghadapi berikut ini:
1. Tenang
Penting sekali untuk berlaku tenang dalam kondisi seperti apa pun, tenang dapat membuat pikiran jadi lebih dingin dan jernih. Jangan ikutan marah atau langsung bereaksi ketika orang tua marah.
Bisa-bisa masalah akan menjadi lebih rumit dan berisiko menyebabkan konfrontasi bukan solusi. Biarkan orang tua mengeluarkan semua ungkapannnya.
2. Memahami
Jika dirasa orang tua telah mengeluarkan segala uangkapan perasaan melalui marah-marah, mulailah untuk mencerna apa maksud dan keinginan dari orang tua.
Semua orang suka untuk dipahami, tidak hanya wanita saja melainkan juga pria khususnya orang tua. Dengan memahami kemarahan orang tua maka kemungkinan besar akan menemukan jawaban serta solusi untuk diri sendiri atau pun orang tua.
3. Berbicara Jika Diizinkan
Orang tua belum selesai marah-marahnya, jangan suka dijawab. Kebanyakan anak sering menjawab pertanyaan yang seharusnya memang tidak untuk dijawab.
Orang tua marah-marah sebenarnya tidak ingin mendapatkan jawaban apa pun, cukup didengarkan saja. Namun bila memang sudah kelewatan, ada baiknya untuk meminta izin berbicara.
Jika tidak diizinkan atau kondisi tidak memungkinkan, sebaiknya tahan diri dan bisa berbicara di lain waktu jika kondisi sudah memungkinkan untuk berdiskusi mengenai hal ini.
Selalu mengutamakan sopan, santun dan patuh namun juga harus bisa berani untuk mengungkapkan perasaan. Tidak mungkin harus menyimpan seluruh pembelaan, pilihlah waktu yang tepat.
4. Jangan Berdebat
Meski sudah mendapatkan waktu dan kondisi yang tepat untuk mendiskusikan mengenai kejadian marah-marah, bukan berarti boleh untuk mendebat kemarahan orang tua.
Ada baiknya kembali menanyakan atau sekadar konfirmasi mengenai asal muasal kemarahan orang tua. Dengan begitu, orang tua akan merasa benar-benar diperhatikan saat marah.
Tanyakan secara lembut namun tidak menyinggung. Jika dalam pertanyaan konfirmasi ada yang tidak benar, beritahukan kepada orang tua namun tidak perlu membenarkan diri.
Bila perlu akui saja tuduhan dari orang tua namun tetap memberikan fakta yang sebenarnya biar sama-sama tahu kondisi sebenarnya.
5. Mintalah Pendapat atau Solusi
Orang tua pada dasarnya tidak suka untuk digurui, maka mintalah pendapat atau solusi dari orang tua meski pun kamu sudah mengetahuinya solusinya.
Buat seolah-olah kita sangat membutuhkan pendapat atau solusi dari orang tua agar kita tidak membuatnya marah-marah di kemudian hari.
Meski pun sebenarnya kita tidak salah, namun mengakui orang tua benar bukanlah kesalahan. Selalu ada cara terbaik untuk saling memahami satu sama lainnya terutama di dalam kekeluargaan.
Bila orang tua selalu marah-marah tanpa sebab dan terlalu sering, ada baiknya untuk memeriksakan orang tua ke dokter atau psikiater.
Dokter atau psikiater dapat melakukan pemeriksaan secara medis dan memberikan obat yang tepat sesuai dengan kondisi agar lansia menjadi lebih tenang dan tidak marah-marah.
Baca juga: