Kesehatan anak yang baik merupakan kunci utama untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak baik dari segi fisik, kognitif, mental, maupun emosional secara optimal.
Orang tua adalah pihak pertama yang bertanggung jawab terhadap kesehatan anak, sehingga orang tua wajib membekali diri dengan informasi kesehatan anak sesuai usia pertumbuhannya.
Selain pengetahuan, orang tua juga dituntut untuk selalu mendampingi tumbuh kembang anak setiap saat. Jika tidak memungkinkan, Anda dapat menggunakan jasa perawat atau pendamping anak di MHomecare.
Perawat anak di MHomecare merupakan tenaga kesehatan (bidan) yang telah terlatih dalam memberikan keperawatan, pendampingan, dan pendidikan anak usia dini.
Dapatkan layanan jasa perawat atau pendamping anak MHomecare di rumah, klik tombol WhatsApp di bawah! Online 24 jam dan tersedia di berbagai kota di Indonesia.

6 Cara Menjaga Kesehatan Anak Usia Dini
Berikut cara menjaga kesehatan tubuh, mental, emosional, dan kognitif anak usia dini yang wajib orang tua ketahui:
1. Kesehatan Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif anak ada pada kesehatan otaknya. Membuatnya berkembang dengan baik dapat menjadi pondasi yang kuat untuk membangun kesehatan secara keseluruhan di masa depan.
Otak anak sudah ada sejak dalam kandungan dan akan terus berkembang seiring bertambahnya usia anak hingga ia dewasa. Orang tua harus dapat memberikan pelajaran berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan otak anak yang optimal.
Kognitif (belajar atau daya pikir), emosional, dan keterampilan sosial dapat dibangun dengan baik melalui kesehatan otak yang baik.
2. Kesehatan Fisik Anak
Pertumbuhan dan perkembangan fisik anak harus benar-benar diperhatikan sejak dini hingga ia dewasa. Ada begitu banyak kebiasaan yang dapat menghambat pertumbuhan tubuh anak.
Salah satunya adalah kurang aktif karena anak terlalu lama menonton televisi, menonton video online, atau bermain video game. Kebiasaan tersebut akan memperlambat jaringan tubuh untuk berkembang secara optimal.
Dampak buruk kurang aktif bergerak bagi anak tidak hanya pada pertumbuhan fisik saja melainkan juga mengundang mara bahaya seperti risiko terkena penyakit seperti obesitas.
Ajari dan ajak anak untuk menyukai kegiatan fisik seperti olahraga, bermain, dan lain sebagai sesuai usianya. Bila perlu, daftarkan anak pada les keterampilan fisik dan periksakan kesehatan fisik anak di layanan kesehatan yang tersedia secara berkala.
3. Penuhi Kebutuhan Nutrisi
Penuhi kebutuhan nutrisi anak sesuai dengan usianya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan fisik maupun kognitif anak. Ada banyak begitu makanan yang dapat dipilih untuk memenuhi nutrisi harian anak.
Perkenalkan sejak dini kepada anak berbagai makanan sehat tinggi nutrisi seperti sayuran, buah-buahan, ikan, telur, dan lain sebagainya. Hindari memberikan makanan tidak sehat pada anak terutama makanan tinggi gula maupun garam.
Sesuaikan porsi dan jenis makanan sesuai dengan kebutuhan atau usia anak. Bila perlu, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi anak.
4. Kesehatan Gigi dan Mulut Anak
Menjaga dan merawat kesehatan mulut dan gigi anak sejak dini meskipun masih gigi susu sangat penting guna membantu anak untuk mengunyah makanan serta berbicara.
Cara menjaga kesehatan gigi dan mulut anak sejak dini dapat dilakukan dengan membersihkan gigi setiap hari, gunakan pasta gigi fluoride, beri makanan sehat, dan periksakan anak ke dokter gigi secara berkala.
Jangan memberikan minuman atau makanan mengandung gula seperti susu formula, jus, soda, dan lain sebagainya. Pasalnya, cairan manis dapat menempel pada gigi dan menyebabkan kerusakan hingga gigi berlubang.
Setelah usia anak satu tahun, periksakan gigi anak ke dokter gigi. Dokter akan memberitahu kondisi kesehatan gigi anak, cara merawatnya, dan memberitahu makanan diet sehat untuk anak.

6. Dapatkan Imunisasi Anak
Penting untuk anak mendapatkan seluruh imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah melalui Puskesmas atau Posyandu. Jangan melewatkan imunisasi apapun untuk anak agar anak tidak terkena penyakit berbahaya.
Pemerintah Indonesia telah mengatur pemberian imunisasi sesuai usia anak seperti imunisasi polio, hepatitis B, campak, BCG, maupun pentavalen (DPT, GB, HiB) secara resmi dan gratis.
Selain imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah di atas, orang tua juga dapat mengkonsultasikan ke dokter untuk mendapatkan imunisasi lain untuk anak seperti vaksin flu, vaksin varisela, vaksin HPV maupun vaksin pneumokokus (PCV).
6. Menjaga Keselamatan dan Pencegahan Cedera pada Anak
Anak-anak mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi dan kerap mengabaikan keselamatan serta keamanannya. Pengawasan orang tua menjadi kunci utama dalam menjaga keselamatan dan pencegahan cedera pada anak.
Ciptakan lingkungan yang aman untuk anak seperti menyimpan barang-barang berbahaya ke tempat aman dari jangkauan anak.
Beritahu dan edukasi anak mengenai keselamatan dan pencegahan cedera, bila perlu praktikkan dan tunjukan bahanya.
Penting pula untuk memberikan edukasi seksual anak sejak dini dan orang tua wajib untuk melindungi anak dari kekerasan atau pelecehan seksual anak, segera laporkan ke polisi apabila ada indikasi kekerasan atau pelecehan seksual anak.

Baca juga:
- 6 Vitamin untuk Meningkatkan Barat Badan dan Tinggi pada Anak
- 7 Macam Snack atau Camilan Sehat untuk Balita, Bunda Wajib Tahu!
- 10 Kebiasaan Orang Tua Ini Berdampak Buruk pada Anak
Referensi:
https://developingchild.harvard.edu/science/key-concepts/brain-architecture (Diakses 16 November 2021)
https://www.nidcr.nih.gov/sites/default/files/2019-08/a-healthy-mouth.pdf (Diakses 16 November 2021)
https://www.childcare.gov/consumer-education/your-childs-health (Diakses 16 November 2021)