Mens Sana in Corpore Sano adalah ungkapan dari penyair Romawi bernama Juvenal, kalimat tersebut sampai saat ini terus digunakan untuk mengkampanyekan gerakan kesehatan jasmani maupun rohani.
Perkataan tersebut merupakan sepenggal dari sair milik Juvenal, salah satu pendapat mengatakan jika kata tersebut diungkapkan oleh Juvenal kepada masyarakat Romawi jika doa panjang umur adalah kurang tepat.
Lebih lengkap, berikut sair Juvenal mengenai Mens Sana in Corpore Sano dalam bahasa Latin:
orandum est ut sit mens sana in corpore sano.
Juvenal, Penyair Romawi (10.356-64)
fortem posce animum mortis terrore carentem,
qui spatium vitae extremum inter munera ponat
naturae, qui ferre queat quoscumque labores,
nesciat irasci, cupiat nihil et potiores
Herculis aerumnas credat saevosque labores
et venere et cenis et pluma Sardanapalli.
monstro quod ipse tibi possis dare; semita certe
tranquillae per virtutem patet unica vitae.
Arti dari Mens Sana in corpore Sano dalam bahasa Indonesia:
Anda harus berdoa untuk pikiran yang sehat dalam tubuh yang sehat.
Juvenal, Penyair Romawi (10.356-64)
Mintalah hati yang gagah yang tidak takut mati,
dan menganggap panjang hari sebagai hadiah Alam yang paling sedikit yang dapat menanggung segala jenis jerih payah,
yang tidak mengenal murka atau keinginan dan pikiran kesengsaraan dan kerja keras Hercules lebih baik dari cinta dan perjamuan serta bantal berbulu halus dari Sardanapalus.
Apa yang saya puji untuk Anda, Anda bisa berikan untuk diri Anda sendiri;
Yang pasti, satu-satunya jalan menuju kehidupan yang damai adalah kebajikan.
Baca juga: 7 Jenis Demensia Yang Paling Banyak Diidap Oleh Masyarakat
Arti dan Penjelasan Mens Sana In Corpore Sano
Kalimat dalam bahasa Latin ini mempunyai makna mengenai hubungan antara kesehatan rohani yang diwakili oleh pikiran dan jasmani atau fisik.
Mens sana in corpore sano dapat diartikan “Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat” ataupun sebaliknya, dan jiwa di sini dapat diartikan sebagai pikiran.
Pada dasarnya, kesehatan mencakup segalanya mulai dari kesehatan fisik (jasmani) hingga kesehatan mental/pikiran (rohani).
Kedunya yakni kesehatan fisik dan kesehatan rohani sejatinya saling berkaitan dan dapat saling memengaruhi.
Pandangan mengenai sehat hanya dari sisi fisik atau jasmani saja adalah sebuah kekeliruan.
Perkembangan pendidikan di berbagai bidang khususnya kesehatan, psikologi, kejiwaan, dan disiplin ilmu serumpun lainnya membuktikan jika fisik dan pikiran saling terhubung serta dapat memengaruhi satu sama lain.
Penjelasannya cukup sederhana, kesehatan fisik seperti adanya penyakit dapat memengaruhi kesehatan pikiran atau mental.
Misalnya, penyakit kronis dan berbahaya seperti diabetes, stroke, kanker, Alzheimer, demensia, serta penyakit yang sulit disembuhkan atau bahkan tidak bisa disembuhkan akan menyebabkan penderitanya stres hingga depresi.
Pun sebaliknya, gangguan terhadap kesehatan pikiran atau mental dapat memengaruhi kesehatan fisik seseorang.
Misalnya, stres atau depresi akan berpengaruh terhadap kesehatan fisik dan berisiko menurunkan sistem kekebalan tubuh yang kemudian berisiko memicu penyakit.
Menjaga kesehatan jasmani maupun rohani dapat dilakukan dengan cara yang cukup sederhana, seperti rutin olahraga, mengonsumsi makanan sehat, mengelola stres, dan rekreasi, membaca, dan hal-hal positif lainnya.
Baca juga:
- Kode Etik Keperawatan Internasional yang Wajib Diketahui Oleh Seluruh Perawat
- Manajemen Keperawatan, Pengertian dan Penjelasannya
- Tujuan dan Prinsip Dokumentasi Keperawatan
Referensi:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5604793 (Diakses 27 Mei 2021)
https://id.wikiquote.org/wiki/Mens_sana_in_corpore_sano (Diakses 27 Mei 2021)
https://en.wikipedia.org/wiki/Mens_sana_in_corpore_sano (Diakses 27 Mei 2021)