Sembelit atau susah buang air besar (BAB) pada bayi umumnya ditandai dengan fases keras dan berbentuk bongkahan, bayi menangis disertai gerakkan meringkuk, dan intensitas bayi BAB tidak seperti biasanya.
Secara umum, bayi BAB setiap hari namun ada juga yang setiap dua atau tiga hari sekali tergantung dari usia bayi. Semakin jarang atau semakin lama bayi tidak BAB maka semakin tinggi risiko sembelit.
Ada banyak faktor penyebab bayi mengalami sembelit, terutama ketika bayi mulai diberi manakanan pendamping air susu ibu (MPASI). Penyebab bayi sembelit lainnya adalah:
- Makanan padat minim serat.
- Kurang mendapatkan cairan.
- Beberapa nutrisi susu formula yang sulit dicerna.
Kondisi medis tertentu seperti alergi, hiperkalsemia, hipotiroid, kalinan sumsum tulang belakang, atau penyakit hirschprung juga dapat menyebabkan bayi mengalami sembelit.
Segera periksakan bayi ke dokter apabila bayi sering mengalami sembelit atau bayi kerap menangis ketika BAB.
Dokter biasanya akan memberikan obat pencahar untuk bayi yang aman dan disesuaikan dengan usia serta kondisi medis sang bayi.
Baca juga: 7 Cara Mudah Mengatasi Bayi Sembelit atau Susah BAB di Rumah
Obat Sembelit untuk Bayi di Apotek beserta Harganya
Obat sembelit untuk bayi wajib atas saran atau resep dari dokter. Jangan menggunakan obat pencahar untuk bayi tanpa pengawasan dari dokter. Berikut 5 obat pencahar atau sembelit untuk bayi atau balita di apotek:
1. Lactulose
Lactulose adalah obat pencahar yang bekerja untuk melunakkan fases di dalam usus. Obat pencahar Lactulose ini hanya boleh digunakan untuk bayi jika atas resep dari dokter.
Obat sembelit Lactulose tersedia dalam bentuk sirup dengan rasa manis. Saat meminum obat pencahar ini, bayi akan sering buang air atau mencret.
Harga Lactulose: Rp60.000-70.000/botol 60 ml
2. Decusate
Obat Decusate (coloxyl) berfungsi untuk melunakkan fases pada bayi yang mengalami sembelit tidak terlalu parah.
Obat sembelit untuk bayi ini tersedia dalam bentuk kapsul dan juga cairan. Orang tua dapat mencampurkan Decusate cair ke minuman seperti jus.
Setelah mengonsumsi obat sembelit Decusate, beri bayi lebih banyak cairan dalam jumlah yang cukup. Efek samping Decusate dapat berupa kram perut, mual, dan muntah.
Harga Decusate: Rp35.000-38.000/botol 10 ml
3. Sennoside B
Obat sembelit untuk anak Sennoside B berfungsi untuk merangsang atau menstimulan usus untuk mengeluarkan fases dan meningkatkan frekuensi buang air besar.
Sennoside terbuat dari tanaman senna dan tersedia dalam bentuk kapsul. Efek Sennoside dirasakan setelah 8-12 jam mengonsumsi obat pencahar ini.
Obat sembelit Sennoside B ditujukan untuk anak-anak di atas 2 tahun dan juga orang dewasa. Khusus untuk bayi juga dapat menggunakan Sennoside namun wajib atas saran atau resep dari dokter.
Setelah mengonsumsi obat sembelit Sennoside, bayi atau anak-anak maupun orang dewasa disarankan untuk memenuhi kebutuhan cairan dan juga serat.
Harga Sennoside B: Rp85.000-95.000/60 tablet.
4. Microlax
Obat sembelit untuk bayi yang paling populer dan dapat diperoleh secara bebas di apotek tanpa resep dari dokter adalah Microlax.
Kendati demikian, Microlax tidak disarankan untuk digunakan pada bayi di bawah 12 bulan kecuali atas saran atau resep dari dokter.
Microlax berfungsi untuk melunakkan fases bayi. Cara penggunaan Microlax pun sangat mudah, cukup memasukkan ujung tube ke anus bayi dan tekan tube sampai keluar cairan sebanyak ½ tube.
Harga Microlax: Rp20.000-24.000/tube 5 ml
5. Dulcolax
Dulcolax merupakan obat sembelit yang dapat diberikan pada anak usia 1 tahun atau bahkan kurang dari 1 tahun jika disarankan oleh dokter. Obat sembelit Dulcolax juga dapat digunakan oleh orang dewasa dengan kondisi sembelit ringan, sedang, dan berat.
Dulcolax tersedia dalam sediaan sirup dengan kemasan botol 60 ml dan dapat dicampurkan ke dalam makanan atau minuman seperti jus, air, atau bahkan susu guna menyamarkan rasanya.
Dosis Dulcolax untuk mengatasi sembelit pada bayi usia kurang dari 1 tahun adalah 2,5 ml sebanyak 2 kali sehari. Sementara dosis Dulcolax untuk bayi usia 1-5 tahun adalah 5 ml sebanyak 2 kali sehari.
Harga Dulcolax: Rp64.000-70.000/botol 60 ml
Cara Mengatasi Sembelit pada Bayi secara Aman dan Alami
Bayi yang mulai diberi makanan padat seperti makanan pendamping ASI (MPASI) sangat umum mengalami sembelit. Memberikan makanan sederhana yang mudah dicerna oleh bayi dapat membantu mengatasi sembelit pada bayi secara alami, seperti:
- Memberikan cukup air. Berikan bayi air minum secara cukup atau sesuaikan dengan kebutuhan dari makanan yang ia makan.
- Memberikan jus. Selain air putih, bayi dapat diberikan minuman jus buah-buahan seperti jus apel, jus pepaya, jus mangga, atau jus alpukat.
- Memberikan makanan yang mudah dicerna. Beberapa jenis makanan yang mudah untuk dicerna oleh bayi seperti bubur kacang polong, gandum utuh, sereal multigrain, atau sereal barley dapat memberikan banyak asupan serat.
- Memberikan pijatan pada perut bayi. Bantu bayi untuk mengeluarkan fases dengan cara memijit perut bagian bawah secara lembut guna menstimulasi usus.
- Menggerakkan kaki bayi seperti mengayuh sepeda. Gerakkan ini membantu menstiumlasi usus untuk mendorong fases keluar.
Waspadai dan periksakan ke dokter jika gejala sembelit pada bayi disertai perut kembung, bayi kesakitan dan menangis setiap kali BAB, sembelit tak kunjung sembuh atau membaik meski telah dilakukan beberapa upaya.
Baca juga:
- Pandunan Menggunakan Microlax untuk Mengatasi Sembelit
- Gejala Hernia Pada Bayi dan Cara Menanganinya
- 7 Macam Snack atau Camilan Sehat untuk Balita, Bunda Wajib Tahu!
Referensi:
http://idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/sembelit-konstipasi-pada-anak? (Diakses 30 Oktober 2021)
https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/expert-answers/infant-constipation/faq-20058519 (Diakses 30 Oktober 2021)
https://www.medicalnewstoday.com/articles/324543 (Diakses 30 Oktober 2021)
https://hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/obat-pencahar-untuk-anak (Diakses 30 Oktober 2021)
https://www.sehatq.com/artikel/daftar-makanan-ini-bisa-jadi-pencahar-untuk-bayi-tanpa-obat (Diakses 30 Oktober 2021)