Obesitas atau kegemukan dapat terjadi pada siapa saja terutama anak-anak. Kasus obesitas pada anak-anak terus mengalami peningkatan, hal ini disebabkan oleh berbagai faktor risiko seperti pola makan, gaya hidup dan sosial ekonomi.
Seseorang dapat dikatakan mengalami obesitas jika Indeks Massa Tubuh atau Body Mass Index (BMI) sama atau lebih dari 30. Cara mengukur BMI dapat dengan menggunakan rumus BMI= Berat Badan / (Tinggi Badan x Tinggi Badan).
Keterangan:
Nilai BMI | Status |
Kurang dari 18.5 | Kurus |
18.5-24.9 | Normal |
25.0-29.29 | Gemuk |
Lebih dari 30.0 | Obesitas |
Tidak semua orang dengan BMI sama atau lebih dari 30.0 mengalami obesitas. Beberapa orang dengan massa otot yang besar seperti binaragawan bisa mempunyai nilai BMI dalam kategori obesitas namun tidak tergolong orang obesitas.
Baca juga: Cara Mencegah Obesitas Pada Anak-Anak dan Orang Dewasa
Bahaya Obesitas Pada Anak
Anak-anak yang mengalami obesitas dapat tumbuh menjadi remaja atau dewasa dengan tetap mengalami obesitas. Akibatnya risiko berbagai penyakit berbahaya dapat terjadi, seperti:
- Kolesterol tinggi.
- Hipertensi atau tekanan darah tinggi.
- Penyakit jantung.
- Diabetes.
- Masalah sendi dan tulang.
- Penyakit kulit seperti infeksi jamur, jerawat atau ruam.
Selain itu, tumbuh kembang anak juga dapat mengalami gangguan khususnya pada kesehatan mental. Anak-anak dengan kondisi obesitas lebih rentan mengalami stres, depresi, murung, sedih dan tidak percaya diri.
Tanda Dan Gejala Obesitas Pada Anak
Secara kasat mata, anak yang mengalami obesitas dapat dilihat secara langsung. Bila mempunyai berat badan yang tidak normal maka kemungkinan besar anak tersebut mengalami obesitas.
Dalam menentukan atau mendiagnosis obesitas pada anak harus dilakukan secara hati-hati, setidaknya dokter akan melakukan pengukuran Indeks Masa Tubuh (BMI) dan membandingkannya dengan nilai standar BMI pada usia anak.
Perhatikan tanda-tanda atau gejala obesitas pada anak, jika kenaikan berat badan tidak sesuai dengan IMB standar anak pada usianya maka lakukan edukasi kepada anak mengenai kondisinya.
Bila perlu lakukan konsultasi dengan dokter agar dapat memberikan penanganan dan anjuran yang tepat untuk mengatasi obesitas pada anak sesuai dengan kondisinya.
Penyebab Obesitas Pada Anak
Ada banyak faktor yang menyebabkan anak obesitas, secara umum berikut inilah yang menjadi pemicu obesitas pada anak-anak:
- Genetik. Faktor ini tidak sepenuhnya benar, namun orang tua dengan berat badan berlebih (obesitas) akan mempunyai risiko anak dengan berat badan berlebih juga.
- Pola makan. Makanan yang dikonsumsi oleh anak berpengaruh cukup besar terhadap kondisi berat badan sang anak.
- Gaya hidup. Jarang melakukan aktivitas fisik dan cenderung malas untuk bergerak atau olahraga dapat menyebabkan anak mengalami obesitas.
- Psikologis. Anak-anak dapat mengalami stres atau depresi, beberapa di antaranya melampiaskannya pada makanan dan kemalasan.
Selain itu, anak-anak yang mengalami obesitas juga dapat disebabkan oleh “salah asuh” orang tua. Hal ini dapat terjadi ketika orang tua tidak memperhatikan jenis makanan dan aktivitas anak-anaknya.
Pencegahan Obesitas Pada Anak
Cara mengatasi obesitas pada anak cukup mudah dan sederhana namun dibutuhkan konsistensi dan dukungan dari seluruh anggota keluarga.
Anak-anak adalah peniru yang ulung, jika orang tua atau anggota keluarga malas untuk melakukan aktivitas fisik dan tidak mengatur pola makan maka anak-anak pun akan mengikutinya.
Lakukanlah kebiasaan yang dapat dicontoh dan dilakukan bersama anak, dengan begitu anak akan merasa ikut terlibat dalam proses mendapatkan berat badan ideal secara bersama-sama.
1. Aktif Secara Fisik
Lakukan berbagai aktivitas fisik yang menyenangkan secara bersama-sama secara rutin dengan anak seperti olahraga. Beberapa jenis olahraga yang dapat melibatkan anak adalah jalan sehat, joging, bersepeda, berenang dan lain sebagainya.
Jangan pernah menyuruh anak untuk terus melakukan olahraga tanpa keterlibatan anggota keluarga. Buatlah anak merasa nyaman melakukan aktivitas fisik bersama-sama.
2. Peka Terhadap Kebutuhan atau Keinginan Anak
Anak-anak dengan berat badan berlebih atau obesitas cenderung anak mudah lelah dan malas untuk melakukan aktivitas fisik terutama olahraga. Ada kalanya anak merasa tidak nyaman karena terus-terus melakukan kegiatan tertentu.
Sadari dan ketahui jika anak telah merasa bosan atau tidak nyaman dalam melakukan aktivitas tersebut. Diskusikan dengan anak mengenai aktivitas fisik apa yang ia sukai dan inginkan, jangan pernah memaksa anak untuk melakukan aktivitas yang tidak ia sukai.
3. Kurangi Waktu Malas-Malasan
Aturlah waktu dan ketentuan dalam kegiatan sehari-hari pada anak seperti membatasi berapa lama boleh menonton TV atau bermain video gim.
Hal ini berlaku untuk semua anggota keluarga, tidak hanya diterapkan kepada anak yang obesitas saja.
Usahakan libatkan seluruh anggota keluarga untuk menjalankan peraturan ini bersama-sama, sehingga anak tidak merasa dikekang sendirian.
4. Buat Makanan Sehat
Makanan menjadi salah satu faktor pemicu obesitas yang paling besar. Pasalnya, makanan yang banyak mengandung kalori, gula dan lemak dapat menyebabkan peningkatan berat badan secara cepat.
Buatlah makanan yang menyehatkan dari berbagai sayuran, bila perlu ajak anak untuk membuat makanan sehat secara bersama-sama.
Lakukan edukasi kepada anak kenapa harus mengonsumsi sayuran ini dan itu supaya semakin mengerti proses cara mendapatkan berat badan ideal.
5. Diet Sehat
Jalankan program diet sehat yang dikhususkan untuk kondisi anak, informasi ini dapat diperoleh langsung dari dokter yang melakukan pemeriksaan kepada anak.
Batasi makanan apa saja yang boleh dan tidak boleh dimakan. Orang tua wajib memberikan edukasi kepada mengenai alasan di balik aturan tersebut supaya anak mengerti dan paham.
Sehingga ketika orang tua tidak berada di dekat anak, anak dapat menentukan sendiri makanan apa yang harus dimakan khususnya ketika berada di sekolah.
Baca juga: