Setiap wanita yang penderita penyakit sindrom polikistik ovarium atau Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) akan mendapatkan pengobatan sesuai dengan gejala. Ada pun beberapa gejala PCOS seperti hirsutisme, obesitas, kemandulan dan sejenisnya.
Penyakit PCOS lebih sering diderita oleh wanita yang pertama kali menstruasi atau haid pada saat pubertas. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab PCOS.
Namun beberapa kondisi medis tertentu berperan meningkatkan risiko PCOS, khususnya pada wanita yang mempunyai gangguan pada fungsi insulin, tingginya kadar hormon estrogen, hormon progesteron, hormon androgen, hingga genetik.
Dibutuhkan pemeriksaan dan perawatan secara medis untuk mengobati PCOS, jangan pernah melakukan diagnosis dan pengobatan secara pribadi. Temui dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Baca juga: 5 Gejala Penyakit PCOS yang Kerap Dialami oleh Wanita
Pengobatan Sindrom Polikistik Ovarium (PCOS)
Perawatan atau pengobatan PCOS akan melibatkan perubahan gaya hidup dan konsumsi beberapa jenis obat. Lakukan hal-hal berikut ini untuk mempercepat proses penyembuhan:
1. Gaya Hidup Sehat
Langkah pertama sebelum menjalani pengobatan, dokter biasanya akan merekomendasikan setiap pasien PCOS untuk menerapkan gaya hidup sehat terlebih dahulu.
Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan adalah diet rendah kalori seperti menghindari makanan berminyak, berlemak, dan tinggi gula.
Selain itu, lakukan pula olahraga secara rutin untuk menurunkan berat badan. Penurunan berat badan minimal 5% dari total berat badan dapat membantu memperbaiki kesehatan secara signifikan.
Tidak hanya itu saja, berat badan yang ideal dapat meningkatkan obat PCOS bekerja lebih efektif serta menurunkan risiko kemandulan.
2. Konsumsi Pil KB
Secara umum, penggunaan pil KB dalam pengobatan penyakit PCOS dapat diberikan untuk wanita yang tidak ingin hamil. Pil yang mengandung estrogen dan progestin dapat membantu menurunkan produksi hormon androgen atau hormon pria.
Penurunan hormon androgen pada wanita dapat menghindari risiko kanker endometrium sekaligus mengembalikan siklus haid menjadi teratur.
Selain menggunakan pil KB, Beberapa alat kontrasepsi yang dapat dipilih untuk mengatasi penyakit PCOS adalah IUD atau KB spiral, cincin vagina, atau suntikan.
Mengonsumsi progestin secara rutin dapat memperlancar siklus menstruasi dan mencegah risiko kanker endometrium.
3. Obat PCOS
Beberapa jenis obat yang dapat diberikan kepada pasien sindrom polikistik ovarium adalah:
- Clomifene. Obat anti-estrogen oral dapat dikonsumsi pada saat mengalami mentruasi untuk pertama kali.
- Letrozole. Obat kanker payudara yang dapat berfungsi untuk merangsang kerja ovarium lebih baik.
- Metformin. Obat diabetes dipe 2 dapat berfungsi untuk mengatasi resistensi insulin dan masalah pada kesuburan wanita akibat penyakit PCOS.
- Aldactone. Obat ini bekerja untuk memblokir efek dari hormon androgen pada kulit sehingga pertumbuhan rambut dapat dikontrol.
- Eflornitine. Krim yang bekerja untuk memperlambat pertumbuhan rambut di wajah.
Jangan pernah membeli obat PCOS di apotek tanpa resep dari dokter. Penggunaan obat tanpa dosis yang tepat dapat berbahaya dan berisiko menyebabkan efek samping buruk.

Baca juga:
- Waspada Bagi Kaum Hawa! Tak Haid 10 Bulan, Seorang Wanita Idap Penyakit Ini
- Sakit Punggung Saat Hamil, Penyebab dan Cara Mengatasi
- 6 Penyebab Infeksi Saluran Kemih pada Wanita
Referensi:
(Diakses 19 November 2020)