Cara Penularan Penyakit Tuberkulosis (TBC) yang Wajib Diwaspadai

Penularan penyakit TBC

Cara Penularan Penyakit Tuberkulosis (TBC) yang Wajib Diketahui. (Img: ulmonologyadvisor.com)

Tuberkulosis atau biasa disingkat dengan TBC adalah penyakit paru-paru yang sangat berbahaya karena dapat bersifat mematikan.

Penderita TBC dapat mengalami gejala utama berupa batuk lebih dari 3 minggu disertai dahak dan kadang juga darah.

Penyakit TBC disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis (MTb/MTbc) yang menginfeksi paru-paru.

Pada kasus tertentu, TBC juga dapat menyerang organ lain seperti usus (TB usus). tulang, dan kelenjar.

Baca juga: Gejala dan Pengobatan Penyakit TBC Usus

Penularan Penyakit TBC

Penyakit TB atau TBC tidak menular melalui sentuhan fisik seperti bersalaman, bergandengan, atau bahkan berhubungan intim.

Selain itu, penularan penyakit TBC juga tidak melalui benda, makanan atau minuman meski saling berbagi.

Cara Penularan TBC

Penularan penyakit TBC melalui udara dan terjadi ketika seorang penderita TBC batuk, bersin, atau menyemburkan ludah ke udara.

Percikan cairan (droplet) tersebut kemudian akan menyebar keluar dan apabila terhirup oleh orang lain maka bakteri penyebab TBC dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh.

Fataknya, seorang penderita TBC ketika batuk atau bersin dapat menyemburkan sebanyak lebih dari 3.000 percikan dahak berisi bakteri TB ke udara.

Golongan Paling Berisiko Tertular TBC

Bakteri TB dapat menyebar ke seluruh ruangan dan bertahan selama berjam-jam, ruangan gelap dan udara lembab dapat membuat bakteri lebih lama hidup.

Dari kondisi tersebut, satu rumah dengan penderita TBC mempunyai risiko tinggi tertular penyakit TBC.

Pihak lain yang juga mempunyai risiko tertular TBC adalah teman sekantor atau teman sekelas.

Tidak Langsung Menginfeksi Meski Telah Tertular

Kendati penularan TBC terbilang sangat mudah yaitu hanya melalui udara, ternyata tidak sesederhana yang diperkirakan.

Pasalnya tidak semua orang yang menghirup udara dengan bakteri TB dapat langsung mengalami TBC.

Bahkan pada sebagian besar kasus, bakteri TB yang telah masuk ke dalam tubuh tidak akan langsung menimulkan infeksi atau menimbulkan gejala.

Bakteri TB akan berdiam diri di dalam paru-paru dan menunggu waktu yang tepat untuk menyebabkan penyakit.

Ketika kekebalan tubuh berada dalam kondisi lemah, baru kemudian bakteri dapat aktif dan menyerang tubuh hingga akhirnya menimbulkan infeksi juga gejala.

Fase Infeksi Penyakit TBC

Bakteri TB yang telah ada di dalam tubuh seseorang akan mempunyai dua kemungkinan kondisi yang berbeda, yaitu:

1. TBC Laten

Fase TBC laten ini terjadi pada saat sistem kekebalan tubuh berada dalam kondisi terbaiknya, sehingga bakteri dapat dilawan oleh sel darah putih agar tidak menyebabkan masalah berupa infeksi atau gejala.

Dalam kondisi ini pula potensi menularkan penyakit TBC kepada orang lain tidak memungkinkan atau dalam kata lain peluangnya sangat kecil.

Kendati begitu, bukan berarti seseorang dalam fase TBC laten ini lantas aman 100 persen.

Pasalnya, bakteri TB tetap berada di paru-paru dan dapat aktif setiap saat untuk menyebabkan infeksi serta gejala khususnya ketika sistem kekebalan tubuh sedang berada dalam kondisi lemah.

Sangat dirasarankan setiap orang yang sedang dalam fase TBC laten ini untuk rutin memeriksakan diri ke dokter. Penanganan dan pengobatan yang tepat dapat mencegah risiko terburuk.

Apalagi jika seseorang dengan fase TBC laten ini juga mempunyai kondisi medis lain seperti diabetes, HIV, gizi buruk, atau aktif merokok.

2. TBC Aktif

Seseorang dengan kondisi TBC aktif akan mengalami gejala tuberkulosis dan sangat mungkin menularkan penyakitnya kepada orang lain.

Agar penyakit tidak menular, penderita TBC aktif diwajibkan untuk menggunakan masker. Masker yang digunakan pun harus masker medis atau masker N95.

Selain menggunakan masker, penderita TBC aktif juga harus menutup mulut ketika bersin atau batuk dan tidak meludah sembarangan.

Penderita TBC aktif wajib mendapatkan pengobatan TBC dari dokter, adapun lama proses pengobatan minimal hingga 6 bulan dan harus dilakukan hingga benar-benar sembuh.

Pengobatan TBC yang tidak sampai sembuh dapat menyebabkan bakteri resisten terhadap obat TB. Kondisi ini disebut dengan TB MDR.

MHomecare adalah perusahaan layanan kesehatan home care satu-satu di Indonesia yang menjamin 100% seluruh tenaga kesehatan adalah perawat. Tersedia layanan home care utama seperti Perawat Lulusan S1 + STR, Perawat Pendamping Lansia serta Bidan atau Perawat Bayi. Dapatkan penawaran menarik khusus pembaca artikel ini, pesan sekarang!

Baca juga:

Pesan Perawat Home Care Profesional Tersedia 24 Jam/7 Hari

PERAWAT MEDIS, PERAWAT LANSIA, dan BIDAN

Dapatkan promo bebas biaya admin dan transportasi khusus pemesanan hari ini

Referensi:
https://www.webmd.com/lung/understanding-tuberculosis-basics (Diakses 12 Februari 2021)
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tuberculosis/symptoms-causes/syc-20351250 (Diakses 12 Februari 2021)
Exit mobile version