Penyakit infeksi yang menyerang selaput membrane otak, meningitis dapat bersifat mematikan dan bisa menular pada orang-orang di sekitar penderita. Terutama Meningitis di Usia Muda.
Meningitis adalah kondisi yang sangat serius yang menyebabkan lapisan di sekitar otak dan sumsum tulang belakang mengalami peradangan. Anak-anak dan remaja, dan usia muda memiliki resiko yang paling besar, meskipun kondisi ini juga dapat menimpa orang dewasa, terutama mereka dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Meningitis dikenal sebagai radang selaput otak. Penyebab utama dari penyakit ini adalah infeksi, baik itu yang disebebakan oleh virus atau bakteri. Karena radang ini disebabkan oleh virus dan bakteri, kondisi ini sangat menular dan dapat berpindah dengan mudah melalui hubungan langsung, bersin dan batuk.
Meningitis tidak boleh dianggap remeh karena penyait tersebut menyerang selaput otak dan sumsum tulang belakang penderitanya. Bayi yang baru lahir biasanya lebih mudah terserah meningitis karena belum menerima vaksin pencegah, seperti vaksin radang selaput otak.
Selain itu, anak-anak dan lanjut usia dengan sistem imun dan kekebalan tubuh yang menurun juga berisisko terkena meningitis. Sementara, meningitis yang disebabkan oleh virus dapat menyerang segala usia.
Oleh sebab itu, orangtua harus memahami penyebab meningitis di usia muda, khsusu pada anak-anak dengan usia di bawah 5 tahun.
Penyebab Meningitis di Usia Muda
Anak-anak dengan usia di bawah 5 tahun atau mereka yang tidak memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik karena penyakit bawaan, tengah menjalani pengobatan hingga transplantasi organ berisiko lebih tinggi terserang meningitis,
Ada faktor pemicu meningitis pada bayi antara lain, bayi yang lahir dengan berat badan rendah dan premature, ketuban pecah dini, infeksi pada ibu di akhir kehamilan, malnutrisi, serta pemberian antibiotic yang tidak tepat.
Beberapa gejala meningitis pada pemuda yang perlu dikenali antara lain, demam, sakit kepala berat, kebingungan, muntah-muntah dan leher yang terasa kaku. Sedangkan gejala-gejala pada bayi yang baru lahir di antaranya, demam tinggi, tidak berhenti menangis, iritabilitas atau tidur berlebihan, tidak aktif, sulit makan terdapat benjolan pada dahi atas (fontanella), dan kaku kuduk.
Pada usia dua tahun dapat terjadi gejala berikut selain gejala di atas yakni kejang, sensitif terhadap cahaya dan ruam kulit (skin rash).
Penyakit meningitis akan lebih mudah tersebar ketika orang-orang tinggal dengan jarak berdekatan. Berada di ruang yang sempit dan kecil, meningkatkan risiko paparan penyakit meningitis, termasuk di tempat-tempat ini.
Baca Juga Artikel Lainnya