Penyakit kuning adalah kondisi berubahnya warna kulit dan putih mata menjadi kekuningan akibat tingginya kadar bilirubin di dalam darah.
Bilirubin merupakan zat sisa yang dihasilkan dari proses penguaraian sel darah merah di dalam tubuh.
‘Zat sisa’ inilah yang menyebabkan warna urine dan feses berwarna kuning. Kendati bilirubin dihasilkan secara alami oleh tubuh, kadar yang terlalu tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Penyakit kuning paling banyak dialami oleh bayi usia 2 hingga 7 hari setelah dilahirkan.
Kendati demikian, penyakit kuning pada bayi umumnya akan membaik dengan sendirinya setelah dua sampai tiga minggu dan tanpa harus mendapatkan pengobatan.
Sementara itu, penyakit kuning pada orang dewasa bisa menjadi tanda dari penyakit atau kondisi medis tertentu yang sangat berisiko.
Baca juga: 6 Makanan Pantangan bagi Penderita Penyakit Kuning
Fakta Mengenai Penyakit Kuning
- Penyakit kuning disebabkan oleh tingginya kadar bilirubin di dalam darah.
- Gangguan pada fungsi hati seperti peradangan.
- Terjadi penyumbatan pada saluran empedu.
- Gejala penyakit kuning ditandai dengan perubahan warna kekuningan pada kulit, putih mata, warna urine gelap, hingga rasa gatal.
- Penyakit kuning membutuhkan diagnosis dari dokter dengan menggunakan beragam tes.
- Pengobatan penyakit kuning dilakukan dengan mengelola penyebabnya.
Penyebab Penyakit Kuning
Penyakit kuning khususnya pada orang dewasa biasanya disebabkan oleh masalah organ hati. Saat organ hati bermasalah maka proses pembuangan zat bilirubin akan terganggu.
Akibatnya, warna kulit dan putih mata akan berubah menjadi kekuningan. Kadar bilirubin yang terlalu banyak dapat berisiko bocor, kondisi ini disebut dengan hyperbilirubinemia.
Terdapat tiga jenis penyakit kuning berdasarkan posisi terjadinya gangguan yang mendasari penyebab penyakit kuning, yaitu:
- Pre-Hepatic.
- Intra-Hepatic.
- Post-hepatic.
Penyakit Kuning Pre-Hepatic (Penyakit Sebelum Masuk Ke Dalam Organ Hati)
Sel darah merah terlalu cepat hancur atau sel darah merah terlampau banyak sehingga menyebabkan kadar bilirubin dalam darah melonjak drastis.
Kondisi ini memaksa hati untuk bekerja lebih ekstra, dampak buruknya, penderita akan mengalami gejala penyakit kuning.
Penyebab Penyakit Kuning Pre-Hepatic:
- Anemia hemolitik autoimun (AIHA).
- Anemia sel sabit.
- Defisiensi enzim G6PD.
- Sindrom Crigler-Najjar.
- Sindrom Gilbert.
- Sferositosis.
- Talasemia.
- Malaria.
Penyakit Kuning Intra-Hepatic (Penyakit Kuning pada Organ Hati)
Gangguan pada organ hati akibat kerusakan sehingga hati tidak dapat berfungsi dengan normal akan memicu penyakit kuning intra-hepatic.
Akibat kondisi organ hati seperti itu maka bilirubin tidak dapat diproses untuk dibuang bersama dengan urine atau fases.
Penyebab Penyakit Kuning Intra-Hepatic:
- Kanker hati.
- Sirosis.
- Leptospirosis.
- Kolangitis sklerosing primer.
- Infeksi cacing di organ hati.
- Hapatitis A, Hepatitis B, Hepatitis C, Hepatitis D, dan Hepatitis E.
- Sindrom dubin-johnson.
Penyakit Kuning Post-Hepatic (Penyakit Kuning di Luar Organ Hati)
Penyakit kuning dapat terjadi ketika empedu dan pankreas mengalami masalah seperti peradangan, kerusakan, atau tersumbat.
Pasalnya kedua organ tersebut menjadi jalannya bilirubin untuk keluar, jika sesuatu terjadi pada empedu atau pankreas maka proses pembuangan biliruin dapat terganggu.
Penyebab Penyakit Kuning Post-Hepatic
- Kanker pankreas.
- Radang pankreas (pankreatitis).
- Kanker empedu.
- Radang empedu (cholangiocarcinoma).
- Infeksi pada saluran empedu (kolesistitis).
- Penyakit batu empedu.
Baca juga:
- Kenali Penyebab dan Bahaya Penyakit Kuning pada Bayi Baru Lahir
- 5 Gejala Penyakit Kuning Yang Sering Diabaikan
- Penyakit Kuning Pada Lansia
Referensi:
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/infant-jaundice/symptoms-causes/syc-20373865 (Diakses 23 Maret 2021)
https://www.medicalnewstoday.com/articles/165749#risk-factors (Diakses 23 Maret 2021)
https://www.alodokter.com/penyakit-kuning/penyebab (Diakses 23 Maret 2021)