Seseorang yang mempunyai tekanan darah tinggi atau hipertensi tidak akan merasakan gejala apa pun dan akan terlihat baik-baik saja sampai pada akhirnya mengalami komplikasi. Orang tua atau lansia cenderung mempunyai tekanan darah lebih tinggi yang kapan saja dapat menyebabkan masalah kesehatan secara serius.
Semua orang mempunyai risiko hipertensi, baik anak-anak, orang dewasa ataupun lansia. Hipertensi pada lansia akan semakin berbahaya apa bila tidak segera diatasi.
Beberapa penyakit komplikasi yang kerap disebabkan oleh tekanan darah tinggi adalah stroke, serangan jantung, gagal jantung, dan gagal ginjal.
Anda dapat menggunakan jasa layanan home care perawat lansia untuk membantu dan memastikan kesehatan orang tua selalu dalam keadaan yang baik-baik saja.
Tenaga kesehatan home care dapat membantu melakukan pengecekan tekanan darah secara teratur pada lansia.
Kegiatan tersebut dapat mengantisipasi terjadinya lonjakan tekanan darah secara tiba-tiba, dengan mengetahui secepatnya maka dapat diberikan pertolongan sesegera mungkin.
Baca juga: Cara Menurunkan Darah Tinggi dengan Bawang Putih, Cepat dan Alami
Tanda dan Gejala Hipertensi pada Lansia
Jika tidak rutin melakukan pengecekan tekanan darah, seseorang tidak akan sadar jika menderita hipertensi. Oleh sebab itu, hipertensi masuk ke dalam jenis penyakit “silent killer“.
Tanda atau gejala yang dapat dirasakan oleh penderita hipertensi melingkupi:
- Sakit kepala khususnya di pagi hari.
- Dada berdebar atau detak jantung tidak beraturan.
- Gangguan penglihatan.
- Gangguan pada pendengaran seperti berdengung.
- Mimisan.
Apabila kondisi hipertensi sudah sangat buruk, maka penderitanya akan mengalami gejala seperti:
- Mudah lelah.
- Mual dan muntah.
- Perubahan emosi.
- Cemas atau bingung.
- Dada terasa nyeri.
- Mengalami tremor pada otot.
Selain menggunakan jasa dari tenaga kesehatan, Anda dapat menggunakan alat pengukur tekanan darah otomatis. Meski begitu, pendampingan dari tenaga kesehatan profesional tetap dibutuhkan.
Penyebab Hipertensi pada Lansia
Terdapat dua jenis hipertensi, yaitu hipertensi primer atau dikenal juga dengan nama hipertensi esensial dan hipertensi sekunder. Masing-masing dipengaruhi oleh faktor risiko yang berbeda.
Hipertensi Primer
Proses terjadinya hipertensi primer pada orang dewasa atau lansia cenderung berkembang secara bertahap dan berlangsung selama bertahun-tahun.
Tidak ada penyebab pasti apa yang mengakibatkan seseorang menderita hipertensi jenis ini.
Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder dipengaruhi oleh banyak faktor risiko dan cenderung terjadi secara tiba-tiba, ada pun beberapa penyebab berikut ini menjadi pemicu hipertensi jenis sekunder:
- Penyakit atau gangguan pada ginjal.
- Gangguan pada tidur (sleep apnea).
- Adanya tumor ganas di kelenjar adrenal.
- Gangguan masalah tiroid.
- Kondisi cacat bawaan lahir pada jantung atau pembuluh darah.
Selain karena kondisi medis, hipertensi sekunder juga disebabkan oleh efek samping penggunaan obat-obatan seperti pil KB, obat pereda nyeri, obat flu, obat terlarang (kokain atau amfetamin).
Cara Mengatasi Hipertensi pada Lansia
Penting untuk mengetahui secara teratur mengenai tekanan darah khususnya pada orang tua atau lansia.
Tidak perlu ke rumah sakit setiap saat, Anda bisa menggunakan alat pengukur tekanan darah otomatis atau bisa juga dengan menggunakan jasa perawat home care visit per tindakan.
Catat tekanan darah setiap kali melakukan pengecekan atau pengukuran untuk mengetahui record tekanan darah sebelumnya.
Cara paling mudah dan sederhana untuk mengatasi hipertensi pada lansia atau pun golongan usia lainnya adalah dengan menerapkan gaya hidup serta pola makan sehat.
Beberapa gaya hidup dan pola makan sehat seperti berikut sangat dianjurkan:
- Rutin olahraga dan aktif bergerak. Lakukan olahraga setiap hari minimal 30 menit.
- Dapatkan berat badan ideal. Jangan terlalu gemuk atau obesitas.
- Kurangi atau hindari makanan yang mengandung garam.
- Berhenti atau hindari asam rokok.
- Batasi konsumsi minuman beralkohol.
Terkadang, penerapan gaya hidup dan pola makan saja tidak cukup efektif untuk mengatasi hipertensi. Dokter mungkin meresepkan beberapa jenis obat hipertensi, konsumsi secara teratur dan jangan berhenti sampai dokter menyuruhnya.
Jangan mengkonsumsi obat hipertensi herbal atau pun generik tanpa resep dari dokter. Selalu konsultasikan apa pun mengenai kesehatan dengan dokter.
Baca juga:
- 10 Jus Buah dan Sayur Penurun Darah Tinggi Paling Efektif
- 7 Jenis Minuman Yang Terbukti Ampuh Menurunkan Darah Tinggi
- 3 Cara Menurunkan Tekanan Darah Tinggi dengan Mentimun
Referensi:
https://www.nia.nih.gov/health/high-blood-pressure
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3364500/
https://www.webmd.com/hypertension-high-blood-pressure/news/20170117/high-blood-pressure-elderly-dementia#1
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hypertension