Sebagian besar penderita hernia tidak harus menjalani perawatan seperti operasi hernia atau mengonsumsi obat hernia.
Namun pada kasus yang berat seperti hernia berukuran besar dan menimbulkan gejala maka wajib mendapatkan tindakan medis.
Tindakan medis untuk mengatasi hernia atau turun berok biasanya berakhir di meja operasi.
Pembedahan untuk mengembalikan hernia ke tempat semula harus dilakukan sesegera mungkin agar tidak menimbulkan komplikasi hernia.
Baca juga: Bahaya Komplikasi Hernia Akibat Dibiarkan Tanpa Operasi
Komplikasi Hernia
Jika hernia dibiarkan saja tanpa perawatan secara medis maka dapat menyebabkan kondisi berbahaya seperti beberapa komplikasi hernia sebagai berikut:
- Hernia inkarserata. Kondisi ini terjadi ketika organ dalam seperti usus atau jaringan terjebak di dalam kantung hernia (Ingunal canal) atau disebut juga dengan dinding perut.
- Hernia strangulata. Kondisi ini berkembang dari hernia inkarserata, yang mana jauh lebih berbahaya karena usus atau jaringan dapat terjepit hingg berisiko menyebabkan kerusakan organ.
Kedua kondisi tersebut terjadi akibat keterlambatan penanganan pada hernia yang telah parah dan dapat menyebabkan kematian.
Ada pun komplikasi lain khususnya pasca operasi hernia adalah kekambuhan hernia di kemudian hari, infeksi, nyeri jangka panjang, masalah kandung kemih, dan komplikasi reaksi usus.
Gejala Hernia
Jangan pernah menunda untuk memeriksakan diri ke dokter apabila telah mengalami beberapa gejala hernia yang menganggu. Beberapa gejala hernia yang membutuhkan perawatan medis adalah:
- Muncul benjolan pada perut, paha atau selangkangan.
- Benjolan terasa nyeri atau sakit khususnya ketika berdiri, membungkuk, atau mengangkat beban berat.
- Mengalami gangguan buang air besar atau sembelit parah.
- Benjolan lama kelamaan membesar dan peningkatan rasa sakit semakin buruk.
Segera temui dokter, penanganan yang tepat dan cepat dapat membantu menghindari risiko terburuk seperti komplikasi dan kematian.
Pengobatan Hernia
Pengobatan hernia hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis, jangan pernah melakukan pengobatan tanpa pendampingan dari dokter. Kesalahan penanganan dapat memperburuk kondisi dan berisiko menyebabkan komplliasi hingga kematian.
Artikel ini tidak menganjurkan Anda untuk membeli dan mengonsumsi obat hernia di apotek tanpa resep dari dokter.
Penggunaan obat hernia disesuaikan dengan kondisi dan keadaan pasien. Pasien dengan penyakit asam lambung, biasanya akan diberikan obat seperti:
- Antasida. Obat ini bertujuan untuk menetralkan asam lambung, adapun beberapa merek obat jenis ini adalah Mylanta, Rolaids, dan Tums.
- Obat penghambat reseptor H-2. Obat jenis ini berfungsi untuk mengurangi produksi asam, seperti simetidin, famotidin, nizatidine.
- Obat penghambat pompa proton. Obat jenis ini berfungsi untuk menghalangi produksi asam dan menyembuhkan gejalanya, seperti lansoprazole dan omeprazole.
Operasi Hernia
Operasi hernia harus dilakukan pada pasien yang tidak dapat dibantu menggunakan obat-obatan. Tindakan pembedahan disesuaikan dengan kondisi hernia pada pasien.
Beberapa prosedur operasi hernia umumnya terdiri atas dua jenis, yaitu pembedahan terbuka dan laporoskopi.
Pasien yang menjalani operasi terbuka cenderung akan mengalami masa pemulihan yang lebih lama. Hal ini berbanding terbalik dengan pasien yang menjalani operasi laporoskopi.
Meski demikian, biaya operasi hernia secara laporoskopi jauh lebih mahal daripada operasi terbuka.

Baca juga:
- Hernia Femoralis: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan
- Hernia Hiatus: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan
- Hernia Inguinalis: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan
Referensi:
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hiatal-hernia/diagnosis-treatment/drc-20373385 (Diakses 7 Desember 2020)
https://www.alodokter.com/pengobatan-hernia-tanpa-operasi (Diakses 7 Desember 2020)