Sulaiman Ali Abdullah, anak laki-laki dari artis Oki Setiana Dewi dikabarkan menderita Sindrom Prader-Willi (Prader Willi Syndrome) atau PWS.
Informasi tersebut ia sampaikan sendiri melalui akun media sosial Instagram pribadinya pada Kamis, (1/4/2021).
Penyakit Prader Willi Syndrome merupakan penyakit genetik yang tergolong sangat langka, bahkan kasus PWS rata-rata hanya terjadi pada 1 dari 10 ribu hingga 30 ribu kelahiran di dunia.
Sindrom Prader-Willi menyebabkan pengidapnya mengalami gangguan fisik, mental, dan perilaku.
Gejala utama Sindrom Prader-Willi mempunyai ciri khas, yaitu anak akan selalu merasa lapar secara konstan (hyperphagia).
Akibat kondisi tersebut, penderitanya cenderung mempunyai berat badan yang berlebih dan sulit untuk dikendalikan.
Salah satu komplikasi dari Sindrom Prader-Will dikarenakan obesitas atau kegemukan.
Dibutuhkan bantuan medis untuk menangani gejala sekaligus mencegah risiko komplikasi serta membantu meningkatkan kualitas hidup penderitanya.
Baca juga: 7 Kasus Medis Paling Aneh dan Langka yang Terjadi Tahun 2020
Gejala Sindrom Prader-Willi
Setiap penderita sindrom Prader-Willi dapat mengalami gejala yang berbeda-beda dan seiring bertambahnya usia, gejala akan secara perlahan berubah.
Beberapa gejala sindrom Prader-Willi dapat dikenali sejak anak masih usia dini, yaitu:
- Tonus atau otot istirahat yang tidak sempurna.
- Bentuk bagian-bagian wajah meliputi kepala, mata, pelipis, mulu, dan bibir nampak berbeda atau tidak wajar.
- Kemampuan menghisap ASI yang buruk diakibatkan lemahnya tonus.
- Gangguan dalam pertumbuhan.
- Respon anak lemah.
Pada bayi laki-laki, testis pada kelaminnya sangat kecil atau malah tidak terlihat turun dari perut (cyptochidism). Sementara pada bayi wanita, klitoris dan labia berukuran kecil.
Gejala Sindrom Prader-Willi pada Anak Usia 1-4 Tahun
Gejala penyakit ini akan semakin mudah dikenali saat anak telah berusia 1-4 tahun. Berikut beberapa gejala yang paling umum:
- Anak selalu lapar.
- Perkembangan organ seksual mengalami perlambatan.
- Mengalami gangguan pertumbuhan fisik.
- Mengalami gangguan perkembangan motorik.
- Mengalami kesulitan dalam belajar.
- Mengalami penyimpangan perilaku.
- Mengalami gangguan atau kesulitan untuk tidur.
- Mengalami kesulitan dalam bicara dan rata-rata baru bisa bicara ketika usia anak telah berusia 2 tahun.
- Menderita skoliosis.
- Menderita rabun jauh (miopi).
- Kulit anak lebih cerah atau terang daripada anggota keluarga lain.
Kapan Harus ke Dokter?
Rutin memeriksakan bayi ke fasilitas kesehatan (faskes) seperti Posyandu, Puskesmas, atau dokter dapat membantu mendeteksi tanda-tanda dari risiko sindrom Prader-Willi sejak dini.
Selain itu, rutin memeriksakan bayi ke faskes juga dapat membantu mengetahui perkembangan bayi, baik secara fisik kesehatannya.
Jika bayi mempunyai tanda-tanda atau gejala yang mengkhawatirkan, segera periksakan ke dokter.

Baca juga:
- Viral! Rumput Fatimah Sebabkan Janin Meninggal. Ini Penjelasannya
- Hipospadia Juga Dialami Kakak Aprilia Manganang, Ini Faktor Penyebabnya
- Akibat Sering Makan Daging Mentah, Cacing Pita 18 Meter Gerogoti Perut Pria Ini
Referensi:
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/prader-willi-syndrome/symptoms-causes/syc-20355997 (Diakses 1 April 2021)