Sumber utama penyebaran wabah Covid-19 adalah droplet atau cairan yang berasal dari sistem pernapasan. Para ilmuwan masih terus meneliti virus corona baru penyebab COVID-19, bagimana bisa menular hingga bagaimana pengobataanya. Lantas apa itu droplet?
Seiring banjirnya informasi dari berbagai sumber menyusul penyebaran virus Corona secara global, COVID-19 sempat dinyatakan masuk kategori penyakit yang penularannya melalui udara atau disebut juga airborne.
Pengertian Droplet
Faktanya, jika mengacu pada pernyataan WHO, tidak demikian. Virus Corona ditularkan melalui percikan, tetesan, atau dalam istilah medis dikenal sebagai droplet saat seseorang batuk, bersin atau berbicara.
Peneliti dari Institut Teknologi Massachusetts Amerika Serikat (AS) Lydia Bourouiba menyatakan pernafasan dapat menghasilkan droplet (percikan cairan tubuh) yang dapat ‘melayang’ hingga jarak 27 kaki.
Penularan dari manusia ke manusia terjadi melalui cairan droplet yang keluar saat bersin atau batuk. Cairan droplet berisi virus bisa mendarat di bagian tubuh orang lain seperti mulut dan tangan, sebelum akhirnya masuk ke paru-paru. Untuk itu, keutamaan penggunaan masker bagi orang yang sedang sakit lebih ditingkatkan.
Perbedaan Droplet dan Airborne
Penyebaran penyakit melalui udara dan droplet sering kali dikaitkan satu sama lain. Meskipun mirip, keduanya memiliki beberapa perbedaan. Kemampuan penularan, jarak penyebaran, dan penyakit yang ditularkan juga bisa berbeda antara keduanya.
Penyebaran penyakit melalui udara atau airborne terjadi ketika orang yang sakit berbicara, batuk, atau bersin sehingga mengeluarkan partikel-partikel kuman dari tubuhnya. Kuman lalu beterbangan di udara dan menempel pada mata, mulut, atau hidung orang yang sehat.
Sedangkan, penyebaran melalui droplet terjadi ketika orang yang sakit batuk atau bersin sehingga mengeluarkan percikan cairan (droplet) mengandung kuman.
Apabila percikan cairan berisi kuman memasuki mata, mulut, atau hidung orang yang sehat, orang tersebut dapat tertular penyakit. Metode penularan seperti ini terjadi pada Influenza, infeksi Ebola, serta COVID-19.
Langkah Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara:
- Membatasi kontak dekat dengan orang yang menunjukkan gejala penyakit.
- Tetap di rumah ketika Anda tidak enak badan.
- Menutup mulut dan hidung dengan tisu ketika batuk atau bersin. Jika tidak ada tisu, gunakan lengan baju Anda untuk menutup mulut dan hidung.
- Mengenakan masker jika harus berada di antara kerumunan.
- Tidak menyentuh wajah atau orang lain sebelum mencuci tangan.
- Rajin mencuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer.
Cuci tangan pakai sabun penting, karena tangan berpotensi membawa masuk virus yang terhirup ke paru-paru.
Sedangkan penularan virus corona secara tidak langsung, yakni apabila seseorang menyentuh permukaan atau benda apa pun yang sudah terkena atau terkontaminasi percikan atau tetesan dari seseorang yang terpapar COVID-19.
Hingga saat ini, belum ada konfirmasi terkait penularan dari benda ke manusia. Namun, CDC menyarankan Anda agar rutin membasuh barang-barang yang digunakan harian seperti smartphone, laptop, dompet, dan lainnya menggunakan tisu antiseptik.
Penularan virus corona secara langsung terjadi apabila seseorang yang terpapar virusini batuk, bersin, atau berbicara dan percikannya langsung mengenai orang lain.
Sangat disarankan pula, saat terpaksa berada di kerumunan, untuk selalu mengenakan masker dan membuang masker tersebut di tempat sampah setelah selesai digunakan selama beberapa jam.
Baca juga:
- Beda TBC dan Virus Corona(Opens in a new browser tab)
- Tips Mencegah Virus Corona dari WHO(Opens in a new browser tab)
- 4 Obat Batuk Alami untuk Bayi(Opens in a new browser tab)
Referensi:
- https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/more/scientific-brief-sars-cov-2.html
- https://www.who.int/news-room/commentaries/detail/transmission-of-sars-cov-2-implications-for-infection-prevention-precautions