Asfiksia adalah keadaan saat tubuh kekeruangan oksigen akibat gangguan pada fungsi pernapasan termasuk paru-paru, pembuluh darah, atau kondisi tertentu seperti alveolus terisi cairan ketika tenggelam.
Selain itu, faktor penyebab asfiksia lainnya adalah keracunan karbon monoksida (CO), tercekik, atau karena kondisi medis tertentu seperti asma atau pneumonia.
Asfiksia bersifat darurat dan harus segera mendapatkan pertolongan medis. Keterlambatan penanganan asfiksia dapat menyebabkan penderitanya kehilangan nyawa.
Baca juga: Asfiksia pada Bayi: Penyebab, Gejala, dan Penanganan
Klasifikasi Asfiksia
Asfiksia dapat diklasifikasikan menjadi empat fase berdasarkan tingkat keparahannya, yakni:
- Fase pertama (dispneu/sianosis asfiksia). Kondisi ini berlangsung kurang lebih selama empat menit akibat kadar oksigen yang terlalu rendah sementara kadar karbon monoksida terlalu tinggi.
- Fase kedua (Konvulsi asfiksia). Kondisi ini terjadi selama kurang lebih dua menit yang ditandai dengan gejala kejang klonik, kejang tonik, dan opistotonik hingga hilang kesadaran.
- Fase ketiga (Apneu asfiksia). Kondisi dapat terjadi selama kurang lebih satu menit dengan tanda pelemahan pada pernapasan, penurunan kesadaran atau bahkan pingsan.
- Fase keempat (Fase terakhir). Kondisi ini ditandai dengan berhentinya detak jantung dan penderita tidak lagi mampu bernapas hingga akhirnya meninggal dunia.
Penanganan Asfiksia
Penatalaksaan dalam melakukan tindakan pertolongan awal pada asfiksia disesuaikan dengan penyebab dan kondisinya.
Tindakan atau langkah awal penanganan pada asfiksia yang ditandai dengan sesak napas mungkin dapat ditolong dengan Cardiopulmonary Resuscitation (CPR).
Saat jantung tidak lagi berdetak, CPR dapat membantu menggantikan fungsi jantung serta paru-paru untuk menyalurkan darah dan oksigen ke seluruh tubuh.
Selain itu, pasien asfiksia dapat diberikan alat bantu pernapasan seperti terapi oksigen menggunakan selang yang dimasukkan di mulut atau hidung.
Alat bantu pernapasan ini akan berfungsi untuk menyuplai lebih banyak oksigen ke dalam tubuh.
Baca juga:
- Sianosis: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan
- 7 Makanan yang Menyehatkan Paru-Paru, Perokok Wajib Baca!
- 5 Faktor Risiko Penyebab Emfisema yang Kerap Tidak Disadari
Referensi:
https://www.webmd.com/first-aid/asphyxia-overview (Diakses 25 Februari 2021)
https://en.wikipedia.org/wiki/Asphyxia (Diakses 25 Februari 2021)