Bacillus Calmette-Guérin (BCG) adalah salah satu vaksin yang wajib diberikan pada anak guna mencegah penularan penyakit tuberkulosis atau TBC. Penyebab penyakit TBC adalah bakteri mycobacterium tuberculosis yang dapat dengan mudah menular dan menginfeksi siapa saja.
Salah metode pencegahan penyakit TBC paling direkomendasikan adalah dengan pemberian imunisasi vaksin BCG pada bayi, anak, atau orang dewasa yang belum pernah mendapatkan vaksin ini.
Vaksin BCG dibuat menggunakan bakteri mycobacterium bovine yang telah dilumpuhkan sehingga tidak berbahaya. Penggunaan bakteri mycobaterium bovine ini karena jenisnya paling mirip dengan bakteri penyebab TBC pada mansuai.
Dengan begitu, tubuh dapat mengenali bakteri penyebab TBC ini sekaligus menciptakan sistem kekebalan tubuh yang berguna untuk melakukan perlawanan apabila di kemudian hari terinfeksi bakteri mycobaterium tuberculosis.
Baca juga: Cara Penularan Penyakit Tuberkulosis (TBC) yang Wajib Diwaspadai
Bahaya Penyakit TBC
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut penyakit tuberkulosis atau TBC lebih banyak menyebabkan kematian yang terjadi pada orang dewasa berusia 15 hingga 59 tahun ketimbang penyakit lain.
Kasus penderita penyait TBC di Indonesia tahun 2018 tercatat telah ada sebanyak 840.000 orang yang dinyatakan positif terinfeksi bakteri mycobaterium tuberculosis.
Tingginya kasus infeksi TBC ini mengindikasikan pentingnya setiap orang mendapatkan vaksin BCG sejak dini.
Manfaat Imunisasi BCG
Setiap anak wajib mendapatkan imunisasi BCG dari dokter maupun petugas kesehatan. Ada beragam manfaat yang akan didapatkan dari imunisasi BCG, berikut beberapa di antaranya:
- Menurunkan risiko terinfeksi bakteri mycobaterium tuberculosis.
- Mencegah penyakit tuberkulosis atau TBC.
- Meringankan gejala penyakit TBC.
- Mencegah penyakit meningitis TB.
- Mencegah infeksi berbahaya pada paru-paru, sendi, tulang, selaput otak, dan ginjal akibat tuberkulosis.
Vaksin BCG tidak hanya digunakan untuk mencegah penyakit TBC saja, melainkan juga dapat digunakan dalam perawatan imunoterapi pada penderita kanker kandung kemih.
Efek Samping Imunisasi BCG
Meski vaksin BCG menggunakan bakteri yang telah dilumpuhkan atau dilemahkan, bukan berarti bebas dari efek samping.
Kendati demikian, efek samping dari imunisasi BCG tidaklah berbahaya dan bahkan jarang terjadi.
Berikut beberapa efek samping imunisasi BCG yang tidak berbahaya:
- Rasa sakit atau nyeri pada bagian yang disuntik vaksin BCG.
- Muncul lebab pada bekas suntikan vaksin BCG.
- Bekas suntikan membesar dan mengeras.
Pada kasus yang jarang terjadi, imunisasi BCG dapat menyebabkan masalah serius dan wajib segera mencari pertolongan medis.
Berikut beberapa efek samping imunisasi BCG yang wajib diwaspadai:
- Bakas suntikan tidak kunjung hilang malah semakin buruk disertai dengan nanah, abses, atau borok.
- Lebab yang terjadi pada bekas suntikan tidak kunjung sembuh setelah 3 hari.
- Terjadi pembengkakan pada kelenjar getah bening.
- Merasakan nyeri pada tulang atau sendi.
- Terjadi penurunan berat badan.
- Kehilangan nafsu makan.
- Kelelahan yang berlebihan.
- Demam tinggi lebih dari 39° Celsius.
Jadwal Imunisasi BCG
Segera tanyakan kepada dokter atau tenaga kesehatan setelah melahirkan bayi, mengingat imunisasi BCG sangat penting dan wajib segera diberikan khususnya pada bayi baru lahir.
Berdasarkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), jadwal pemberian vaksin BCG dapat diberikan pada bayi baru lahir hingga usianya satu bulan.
Khusus pada daerah dengan endemis tuberkulosis dan bayi yang telah berusia 3 bulan belum juga mendapatkan vaksin BCG, maka sangat direkomendasikan untuk uji tuberkulin dahulu.
Baca juga: