Banyak lansia yang mengalami susah tidur pada malam hari. Gangguan tidur ini bisa dikarenakan insomnia, atau kondisi medis tertentu seperti Alzheimer atau demensia. Tak jarang, beberapa lansia harus mengkonsumsi obat-obat untuk mengatasi kondisi ini.
Pada awalnya gangguan tidur tidak begitu memengaruhi kualitas hidup seseorang, namun bila tak kunjung diatasi maka dapat berakibat buruk terhadap kesehatan secara keseluruhan.
Kualitas tidur buruk dapat menyebabkan seseorang khususnya lansia mengalami penurunan daya pikir atau daya ingat yang mengganggu konsentrasi hingga kehidupan sehari-hari.
Banya faktor yang menyebabkan gangguan tidur, pada lansia erat kaitannya dengan kondisi medis tertentu seperti penyakit seperti Parkinson, Alzheimer, arthritis, masalah saraf, pencernaan, atau pernapasan.
Melakukan pengobatan ke dokter untuk mendapatkan resep obat tidur yang tepat adalah solusi terbaiknya. Namun, efek pada penggunaan obat tidur dapat menyebabkan ketergantungan dan juga efek samping.
Sebelum memilih untuk menggunakan obat tidur, ada baiknya lakukan cara mengatasi susah tidur secara alami khusus untuk lansia.
Baca juga: Hati-hati! Berikut Daftar 10 Makanan Pantangan untuk Lansia
Terapi Obat Tidur Alami untuk Lansia
Beberapa hal atau kegiatan di bawah ini dapat membantu lansia tidur lebih cepat dan lebih nyenyak.
- Bunga lavender sebagai aromaterapi.
- Hormone melatonin yang bisa didapatkan pada buah pisang, nanas, jeruk, jagung, dan tomat.
- Lakukan yoga dan meditasi.
- Konsumsi L-theanine yaitu, asam amino yang berasal dari teh hijau.
- Akar valerian, salah satu obat tidur alami yang paling sering digunakan untuk insomnia.
- Minum susu di malam hari, obat tidur untuk lansia yang dapat dilakukan untuk mengurangi efek samping dari obat-obat medis.
Cara Mengatasi Insomnia Pada Lansia
Karena obat tidur untuk lansia yang didapatkan dari medis terlalu beresiko, maka dapat dilakukan beberapa cara untuk mengatasi gangguan tidur pada lansia yaitu:
1. Menerapkan Gaya Hidup Sehat
Ada banyak cara untuk menerapkan gaya hidup sehat, mulai dari aktif bergerak, konsumsi makanan sehat serta menghindari kebiasaan buruk seperti merokok atau mengkonsumsi minuman beralkohol.
Selain itu, jika mempunyai rutinitas minum kopi, sebanyak jangan lakukan di sore atau malam hari. Hal ini untuk menghindari efek dari kafein yang ada pada minuman kopi.
2. Mengetahui Kebutuhan Tidur
Semakin bertambah usia maka pola tidur akan berubah seiring waktu, namun perubahan tersebut tidak terlalu ekstrem.
Ketahui terlebih dahulu dengan menentukan jam tidur dengan kebutuhan istirahat atau tidur yang dibutuhkan, setelah itu baru mengatur jam tidur.
Bila perlu buat jadwal tidur untuk membiasakan kebutuhan tidur sesuai yang direncanakan.
3. Membuat Lingkungan Lidur Menjadi Myaman
Gunakan tempat tidur hanya untuk tidur, seringkali tempat tidur dijadikan tempat bekerja atau makan, kecuali lansia yang mengharuskan selalu ada ditempat tidur.
Untuk mendapatkan kualitas tidur yang baik, cobalah untuk mengatur lingkungan senyaman mungkin, seperti menggunakan air diffuser atau ruangan kedap suara.
Bila cahaya lampu terlalu silau dan mengganggu tidur, sebaiknya matikan lampu.
4. Atur Posisi Tidur
Posisi tidur sangat memengaruhi kualitas dan durasi lamanya tidur seseorang. Pastikan sebelum mulai terpejam telah dalam posisi yang nyaman serta aman.
Gunakan pula bantal yang empuk, bersih dan tidak berbau. Posisikan kepala selalu berada lebih tinggi daripada tubuh agar sistem pernapasan tetap dalam kondisi yang sempurna.
5. Rutin Olahraga
Ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa olahraga pada lansia dapat mempengaruhi kualitas tidur dan dapat mengatur kebiasaan tidur mereka.
Olahraga seperti aerobic dipercaya dapat melepaskan kandungan kimia yang ada di tubuh untuk mendorong tidur lebih nyenyak.
Konsultasikan dengan Dokter
Jika kondisi gangguan tidur semakin mengganggu dan tidak bisa diatasi meski telah melakukan berbagai upaya, segera konsultasikan dengan dokter.
Beberapa kondisi medis tertentu bisa saja menjadi penyebab utama dari munculnya gangguan tidur. Sehingga harus segera ditangani secara medis.
Baca juga: