Orang tua atau lansia kerap kali membingungkan, ada saja hal yang dipermasalahkan. Masalah kecil bisa menjadi hal besar, alhasil amarahnya membuat siapa saja tidak nyaman.
Banyak faktor yang menyebabkan lansia sering marah-marah dan bahkan tak segan main tangan. Bisa karena permasalahan berasal dari dalam diri (faktor internal) dan dari luar diri (faktor eksternal).
Sebelum mengatasi lansia yang suka marah-marah, ada baiknya memahami atau mencari tahu terlebih dahulu penyebabnya. Dalam dunia medis terdapat penyakit yang dapat menyebabkan lansia uring-uringan tanpa sebab, yaitu:
Penyebab Lansia Sering Marah
- Alzheimer. Lansia yang mengidap penyakit ini sulit untuk dideteksi, pada tahap lanjut, penyakit Alzheimer dapat memengaruhi suasanan hati. Tak jarang akan membuat penderitanya sering marah secara tiba-tiba dan setelah beberapa saat akan kembali normal tanpa mengingat apa yang baru saja terjadi.
- Demensia. Penyakit ini memengaruhi daya ingat dan cara berpikir penderitanya. Rusaknya sel saraf pada otak berakibat terhadap berilaku, tutur kata, suasana hati dan pilihan yang buruk.
- Sindrom Sundowning. Penyakit ini sering dialami oleh lansia dengan penyakit Alzheimer dan Demensia, namun tidak semua penderita sindrom Sundowning disebabkan oleh kedua penyakit tersebut. Penderita sindrom Sundowning akan sering mengalami perubahan suasana hati khususnya di sore atau malam hari.
- Depresi dan Gangguan Kecemasan. Salah satu gejala lansia mengalami depresi atau gangguan kecemasan bisa ditandai dengan gejala fisik seperti kehilangan berat badan, murung, pendiam dan sekalinya tersinggung dapat marah sampai meledak-ledak.
- Perubahan. Salah satu penyebab lansia sering marah bisa disebabkan oleh ketidakmampuan diri menerima perubahan. Usia yang tidak lagi muda merubah segalanya, mulai dari fisik, cara berpikir, sosial, ekonomi dan lain sebagainya.
Perlu adanya pemeriksaan langsung dari dokter untuk mengetahui penyebab pasti dari kondisi lansia. Jika memang disebabkan oleh adanya penyakit maka dapat segera dilakukan pengobatan dan perawatan yang tepat.
Cara Mengatasi Lansia Sering Marah dan Keras Kepala
Tidak semua orang dapat menghadapi keadaan lansia yang mudah marah dan keras kepala. Dibutuhkan kesabaran, pengetahuan dan pengalaman untuk merawat lansia pemarah. Berikut ini tips jitu mengatasi lansia yang sering marah dan keras kepala.
1. Mendengarkan dengan Baik
Terkadang lansia senang sekali berbicara atau mengomentari apa saja yang menyebabkan kesan cerewet ada padanya. Hal ini dikarenakan lansia merasa lebih tahu dan handal dalam segala bidang daripada orang lain khususnya anak-anaknya.
Agar tidak menyebabkan masalah, ada baiknya cukup dengarkan saja apa yang dikomentari oleh lansia tanpa perlu membantah atau menggurui. Jika perlu jadilah seolah-olah tidak tahu dan berusaha mencari tahu walau sebenarnya hal tersebut telah kita ketahui.
2. Berkata Sopan dan Santun
Meski saat marah lansia kerap menggunakan kata-kata yang kasar dan kadang menyakiti hati, sebaiknya jangan pernah membalas ucapannya dengan perkataan yang tidak sopan atau santun.
Hal tersebut dilakukan agar tidak menciptakan masalah baru. Jika inging mengingatkan cukup ajak bicara mengenai hal ini saat lansia sudah tenang.
3. Tetap Menjawab Pertanyaan Yang Sama
Apa bila memang lansia mengidap suatu kondisi medis yang menyebabkan gangguan pada memori ingatan, lansia akan kerap menanyakan pertanyaan yang sama berulang-ulang meski telah dijelaskan sebaik mungkin.
Tidak perlu marah atau membentak, cukup jawab sesingkat mungkin dan tidak perlu ambil pusing kenapa selalu menanyakan hal yang sama.
4. Ajaklah Beraktifitas
Masalah terbesar yang dialami oleh lansia ketika pensiun atau tidak lagi mempunyai pekerjaan rutin adalah munculnya kondisi post power syndrome. Kondisi tersebut dapat menyebabkan lansia merasa lumpuh dan bingung karena tidak banyak kegiatan yang dapat dilakukan.
Jika tidak segera diatas, post power syndrome dapat menyebabkan risiko lansia menjadi pikun bahkan mengalami perubahan pada suasana hati. Ajaklah lansia melakukan aktivitas ringan seperti membersihkan rumah, jalan-jalan, atau bergabung dengan komunitas.
5. Berikan Makanan Khusus Lansia
Makanan dapat mempengaruhi suasana hati lansia, cobalah untuk menanyakan menu makanan apa yang ingin ia makan hari ini. Jika perlu, libatkan lansia untuk memasak bersama-sama.
Selain mencegah lansia sendirian, melibatkannya untuk memasak dapat membuatnya merasa dibutuhkan.
6. Olahraga yang rutin
Olahraga sudah menjadi kewajiban semua orang untuk membuat badan tetap sehat dan bugar, pun begitu juga dengan lansia. Ajaklah olahraga secara rutin setiap harinya.
Lakukan minimal 30 menit di pagi hari atau sore hari. Beberapa olahraga yang cocok untuk lansia adalah jalan sehat, senam, berenang atau yoga.
7. Melakukan aktivitas sosial
Jika lansia masih saja sering marah-marah, bisa saja karena lingkungan yang tidak cocok dengan yang diinginkan. Tawarkanlah aktivitas sosial yang dikhususkan untuk lansia seperti yang ada pada panti jompo atau senior living.
Beberapa kegiatan sosial yang dapat dilakukan oleh lansia secara berkelompok adalah bercocok tanam, membuat kerajinan, atau aktivitas yang melibatkan orang banyak lainnya.
Dengan begitu, lansia akan lebih sibuk bersama dengan teman-temannya dan tidak sempat untuk marah-marah di rumah.
Menyadari bahwa usia lanjut adalah fase yang harus dijalani dengan bijak, maka penting untuk memberikan edukasi sesuai dengan kondisi dan keadaan lansia.
Bila perlu, gunakan jasa perawat home care untuk merawat orang tua atau lansia di rumah selama 24 jam dari perawat profesional dan berlisensi. Temukan perawat lansia terdekat di sekitar Anda dengan mengunduh aplikasi MHomecare atau kunjungi website MHomecare.co.id.
Baca juga:
- 8 Cara Mudah Mengatasi Lansia Rewel dan Sensitif
- 6 Perawatan Kulit Wajah Untuk Lansia, Yuk Coba dan Buktikan
- Cara Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Lansia
Referensi:
- https://www.agingcare.com/articles/how-to-handle-an-elderly-parents-bad-behavior-138673.htm