Tuberkulosis pada anak kebanyakan disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobaterium tuberculosis yang tularkan dari penderita TBC aktif.
Bakteri TBC biasanya menginfeksi paru-paru, namun pada kasus tertentu juga dapat menyerang organ lain seperti ginjal, otak, atau tulang belakang.
Risiko tertular TBC semakin meningkat apabila berdekatan dengan penderita TBC yang tinggal serumah atau satu kelas.
Baca juga: 5 Jenis Makanan Khusus untuk Penderita TBC
Tahap Penularan Penyakit TBC pada Anak
Anak-anak yang menderita TBC biasanya tidak tertular oleh teman sebaya, melainkan dari orang dewasa.
Tahap penularan infeksi TBC pada anak dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:
1. Terpapar atau Tertular Bakteri TBC
Terjadi ketika anak melakukan kontak dengan penderita TBC aktif namun tahap ini anak belum mengalami gejala apapun.
2. Infeksi TBC Laten
Terjadi ketika bakteri TBC telah berada di tubuh anak namun tidak menyebabkan gejala.
Hal ini karena sistem kekebalan tubuh telah membuat bakteri menjadi tidak aktif.
Bakteri TBC laten dapat berada di dalam tubuh anak yang telah tertular sampai seumur hidup.
3. Infeksi TBC Aktif
Penyakit tuberkulosis aktif berarti bakteri telah berkembang dan menyebabkan infeksi serta menimbulkan gejala.
Dibutuhkan penanganan dan perawatan medis menggunakan obat TBC agar penyakit tidak semakin parah.
Penyebab TBC pada Anak
Penderita TBC dapat menularkan penyakit tuberkulosis kepada orang lain melalui udara ketika bersin, batuk, meludah, atau sekadar berbicara.
Meski demikian, penularan tetap membutuhkan waktu dan intensitas interaksi berkontak dengan penderita. Semakin sering maka semakin berisiko tertular TBC.
Bakteri TB dapat hidup selama berjam-jam di udara khususnya ketika berada di ruangan tertutup, tidak ada sirkulasi udara, dan minim cahaya.
Kendati begitu, penularan TBC tidak melalui benda seperti pakaian, gelas, piring, pakaian dan benda-benda lainnya.
Sebagian besar anak-anak yang tertular atau terinfeksi bakteri M. tuberkulosis hanya akan sampai tahap TBC laten dan sangat jarang sampai pada TBC aktif.
Faktor Risiko TBC pada Anak
Anak-anak dengan kondisi medis tertentu sangat rentan tertular tuberkulosis, seperti:
- Menderita diabetes.
- Menderita HIV.
- Mengalami malnutrisi.
- Mengonsumsi obat yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Selain karena mempunyai kondisi medis seperti di atas, anak yang berusia lebih muda dan tinggal serumah dengan penderita TBC juga sangat berisiko tertular penyakit tuberkulosis.
Gejala Tuberkulosis pada Anak
Setiap anak dapat mengalami gejala TBC yang berbeda-beda tergantung dari kondisi medis dan usia. Secara umum, gejala TBC pada anak meliputi:
- Batuk.
- Demam.
- Panas dingin.
- Penurunan berat badan.
- Mengalami gangguan pertumbuhan.
- Mengalami pembengkakan pada kelenjar.
Sementara gejala tuberkulosis pada anak remaja meliputi:
- Demam.
- Panas dingin.
- Batuk lebih dari 3 minggu.
- Batuk berdahak dan disertai darah.
- Keringat berlebih di malam hari.
- Sakit atau nyeri dada.
- Kelelahan.
- Pembengkakan pada kenlenjar.
- Tidak nafsu makan.
- Berat badan turun.
Segera temui dokter apabila anak atau remaja telah mengalami gejala tuberkulosis seperti di atas.
Baca juga:
- Cara Penularan Penyakit Tuberkulosis (TBC) yang Wajib Diwaspadai
- 5 Jenis Obat untuk Menyembuhkan Penyakit Tuberkulosis (TBC)
- Pencegahan dan Penanganan Penderita Tuberkulosis (TBC)
Referensi:
https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia (Diakses 18 Februari 2021)/content.aspx?contenttypeid=90&contentid=P02548 (Diakses 18 Februari 2021)
https://pedsinreview.aappublications.org/content/40/4/168 (Diakses 18 Februari 2021)
https://www.who.int/tb/areas-of-work/children/en/ (Diakses 18 Februari 2021)
https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/chest-lungs/Pages/Tuberculosis.aspx (Diakses 18 Februari 2021)