Kram perut adalah kondisi saat otot perut atau otot di sekitarnya mengalami ketegangan sehingga menimbulkan rasa kaku dan nyeri.
Kram perut biasanya hanya berlangsung secara singkat dan tidak termasuk kondisi berbahaya sehingga tidak membutuhkan tindakan medis.
Meski begitu jika kram perut kerap terjadi khususnya pada bagian perut tertentu maka perlu untuk dilakukan pemeriksaan langsung oleh dokter.
Beberap jenis penyakit berbahaya yang ditandai dengan sakit perut seperti hernia, infeksi ginjal, batu ginjal, sindrom iritas usus, kista dan sebagainya.
Siapa saja dapat mengalami kram perut, hal ini terjadi akibat dinding perut atau organ di dalam perut mengalami masalah.
Penanganan atau pengobatan kram perut dapat disesuaikan dengan faktor penyebabnya.
Mengetahui penyebab kram perut dapat membantu mempercepat proses penyembuhannya. Berikut beberapa penyebab kram perut:
Baca juga: Apa Itu Spasmofilia? Kerap Dialami Perempuan
5 Penyebab Kram Perut yang Wajib Diketahui
Meski kram perut kebanyak tidak menimbulkan bahaya serius, mengetahui penyebab dan cara mengatasinya dapat membantu meringankan gejala secepat mungkin.
1. Keracunan Makanan
Keracunan makanan kerap terjadi apabila dalam pemilihan dan proses pengolahannya tidak dilakukan dengan baik serta higienis.
Beberapa jenis kuman dapat menyebabkan kram perut dan masalah lain seperti mual, muntah, diare, hingga demam.
Dalam kasus yang ringan, keracunan makanan dapat diatasi dengan banyak istirahat dan menghindari makanan yang dapat memperburuk keadaan.
Jika dibarengi dengan gejala diare, perbanyaklah mengonsumsi air putih untuk mencegah dehidrasi.
Segera ke dokter apabila mengalami demam tinggi, muntah-muntah, pusing, diare berkepanjangan khususnya jika terjadi pada anak-anak atau lansia.
2. Dehidrasi
Kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi dapat menyebabkan seseorang mengalami sakit perut atau kram perut.
Hal tersebut terjadi karena otot perut atau otot di sekitarnya tidak dapat bekerja secara maksimal sehingga mengalami gangguan yang bisa memicu masalah seperti perut kedutan, kram otot dan kram perut.
Dalam kondisi yang berbahaya, dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh dapat menyebabkan masalah serius seperti sakit kepala, kebingunangan, hingga pingsan.
3. Alergi Makanan
Alergi makanan dapat dialami oleh siapa saja, hal ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh berusaha untuk mempertahankan diri dari makanan yang dianggap sebagai ancaman.
Dari kondisi tersebut tak jarang akan menyebabkan beberapa keluahan seperti kesulitan menelan makanan, sesak napas, pusing, dan kram perut.
Dalam keadaan berbahaya, perlu tindakan medis untuk membantu mengatasi gejala serta untuk mencegah kondisi semakin memburuk.
Beberapa jenis makanan yang dapat menyebabkan alergi adalah kerang, ikan, susu, telur, kacang-kacangan dan lain sebagainya.
Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui ada atau tidaknya makanan yang dapat membuat Anda alergi.
4. Perut Kembung
Terlalu banyak udara atau gas di dalam perut dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan peningkatan keinginan untuk buang angin dan bersendawapun.
Selain kondisi tersebut, perut kembung dapat menyebabkan begah yang dibarengi dengan rasa nyeri.
Beberapa penyebab perut kembung seperti terlalu cepat saat makan, minum minuman bersoda, dan mengunyah permen karet atau mengonsumsi makanan tertentu yang dapat meningkatkan produksi gas di dalam perut.
Perut kembung dapat diatasi dengan menghindari faktor penyebabnya. Hindari makan terlalu cepat, jangan mengonsumsi makanan yang dapat meningkatkan produksi gas, atau jangan mengunyah permen karet.
5. Pramenstruasi
Kondisi ini hanya dialami oleh wanita khususnya yang aktif secara seksual, sebab sakit kram hanya akan terjadi sebelum datang bulan atau haid.
Gejala yang paling mencolok dari pramenstruasi adalah rasa nyeri pada bagian bawah perut, rasa nyeri dapat terasa sangat sakit hingga berdenyut.
Selain gejala tersebut, pramenstruasi juga akan menyebabkan sakit kepala, nyeri pada payudara, perut begah dan perubahan suasana hati (mood swing).
Menurut beberapa penelitian, pramenstruasi terjadi akibat adanya perubahan kadar hormon seks yang terjadi pada awal siklus haid.
Saat wanita telah memasuki siklus haid, maka risiko mengalami rasa sakit seperti kram perut pun meningkat. Kondisi kram perut saat haid disebut dengan dismenore dan paling sering dikeluhkan oleh wanita.
Penanganan atau pengobatan kram perut pramenstruasi atau dismenore dapat dengan mengonsumsi obat pereda nyeri serta menerapkan gaya hidup sehat seperti rajin olahraga dan makan makanan bergizi.

Baca juga:
- Kolik Abdomen, Kram Perut Yang Tidak Boleh Diabaikan
- Penyebab dan Cara Meredakan Sakit Perut Sebelah Kiri
- 5 Penyebab Sakit Perut Sebelah Kanan yang Wajib Diwaspadai
Referensi:
https://www.webmd.com/digestive-disorders/stomach-cramps (Diakses 11 Desember 2020)
https://www.nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/stomach-liver-and-gastrointestinal-tract/stomach-ache-and-abdominal-pain (Diakses 11 Desember 2020)
https://www.alodokter.com/mengenal-ciri-ciri-kram-perut-berdasarkan-penyebabnya (Diakses 11 Desember 2020)