Salah satu penyakit yang sering diderita oleh orang tua atau lansai adalah stroke. Pasca penyembuhan penyakit stroke, tidak dapat dipungkiri bahwa adanya beberapa perubahahan kemampuan penunjang kehidupan seperti berjalan, berekspresi, hingga berbicara akan terganggu.
Indonesia menjadi salah satu negara yang menghadapi masalah penyakit tidak menular seperti stroke cukup tinggi. Setidaknya terdapat 15,5% kasus penderita stroke di seluruh rumah sakit di Indonesia, diperkirakan angka tersebut akan terus naik.
Orang tua atau lansia menjadi golongan usia paling rentan terkena penyakit stroke. Orang yang mengalami stroke mempunyai risiko lumpuh pada sebagian anggota tubuh atau keseluruhan (total).
Merawat pasien stroke tidak bisa dibilang mudah karena membutuhkan kesabaran, keuletan dan dedikasi tinggi selama proses perawatan, belum lagi waktu yang dibutuhkan untuk merawat pasien stroke cukup lama.
Perawat harus memahami dasar-dasar keperawatan pada orang dengan kondisi lumpuh. Hal-hal terkait kebersihan termasuk personal hygiene sangat penting untuk memastikan kesehatan pasien tetap dalam kondisi yang stabil dan tidak menimbulkan masalah baru.
Ada beberapa cara untuk merawat lansia yang mengalami kelumpuhan seperti melakukan pendekatan secara personal. Pendekatan personal terbagi menjadi beberapa bagian yaitu, pendekatan fisik, pendekatan psikis, pendekatan sosial dan pendekatan spiritual.
Seorang perawat ketika melukan tindakan keperawatan dan pengasuhan harus memperhatikan kondisi, perasaan dan lingkungan pasien. Merawat pasien yang hanya dapat berbaring di ranjang (lumpuh) mempunyai caranya tersendiri. Berikut cara lengkap merawat lansia yang lumpuh di rumah:
Baca juga: 5 Tips Cara Merawat Orang Tua yang Sedang Sakit di Rumah
10 Cara Merawat Lansia Yang Mengalami Kelumpuhan di Rumah
Lumpuh yang dimaksud ialah mempunyai keterbatasan gerak akibat penyakit stroke, pasca operasi, menjalani pengobatan dan perawatan intensif dari dokter.
1. Mengutamakan Kebersihan
Dalam merawat dan menjaga lansia yang lumpu, perawat harus memberikan memastikan kebutuhan akan kebersihan pada lansia tetap terjaga setiap harinya.
Kebersihan merupakan hal yang penting untuk diperhatikan demi kesehatan lansia. Lakukan personal hygiene setiap dua kali sehari seperti pagi dan sore hari.
2. Mengatur Pola Makan
Perawat harus mengatur pola makan lansia, seperti jadwal dan porsi makanan untuk memenuhi asupan gizi serta diet ideal untuk lansia. Pastikan juga lansia mengkonsumsi makanan yang memang dianjurkan oleh dokter atau ahli gizi.
Baca juga: Hati-hati! Berikut Daftar 10 Makanan Pantangan untuk Lansia
3. Memasang Selang Kateter
Dalam merawat lansia, perawat harus membantu memasang dan mengganti selang kateter adalah selang yang digunakan untuk membantu lansia buang air kecil).
Jika tidak memungkinkan untuk selang kateter karena keterbatasan pengetahuan dalam menggunakan kateter, ada baiknya menggunakan jasa perawat di MHomecare.
4. Memasang Selang NGT
Jika lansia tidak bisa mengunyah atau menelan makanan, ada baiknya untuk memasang NGT atau selang yang digunakan untuk memasukkan makanan melalui hidung.
Sama halnya dengan kateter, jika Anda tidak dapat melakukan pemasangan NGT, sangat tepat untuk menggunakan jasa perawat home care berlisensi di MHomecare.
5. Mendampingi Berobat
Pasien dalam kondisi lumpuh harus tetap mendapatkan pengobatan atau rawat jalan dari rumah sakit. Jika waktunya berobat atau kontrol, maka butuh pendamping yang siap mengantarkannya pasien bertemu dengan dokter.
Peran keluarga atau perawat sangat dibutuhkan untuk memastikan apa yang dianjurkan oleh dokter dapat diberikan kepada pasien.
6. Tetap Memberikan Perhatian
Meski dalam kondisi lumpuh dan tidak bisa melakukan apa-apa, pasien tetap harus diberikan perhatian seperti membacakan surat kabar, memberikan tontonan televisi yang menarik atau memutarkan musik kesukaannya.
7. Tempat dan Kondisi Nyaman
Sangat penting untuk memastikan lansia yang lumpuh mendapatkan posisi dan kondisi yang nyaman. Jangan sampai lansia merasa tidak nyaman dalam posisinya, bila perlu tanyakan secara berkala.
Jika tidak bisa berbicara cukup ajukan pertanyaan ya atau tidak yang bisa dijawab dengan isyarat.
8. Memeriksa Tanda Vital
Memeriksa tanda vital pada lansia juga diperlukan untuk memastikan perkembangan kesehatan. Periksalah tensi, suhu, heart rate dan respirasi rate.
9. Memastikan Rumah Aman
Pastikan rumah dan lingkungan yang ditinggali oleh lansia terasa aman dan nyaman. Menurut penelitiam, 55% lansia cedera dialami saat berada di rumah.
Maka dari itu, pastikan rumah yang ditinggali oleh lansia aman, seperti lantai yang tidak boleh licin, pencahayaan yang tidak boleh redup, dan jauhkan benda-benda berbahaya yang ada di dekat pasien.
10. Kemudahan Akses Transportasi
Kemudahan akses dan transportasi juga sangat penting dalam merawat lansia yang lumpuh.
Pastikan tempat tinggal lansia mudah diakses dan tersedia transportasi yang dapat memudahkan pasien untuk ke luar rumah, seperti pergi ke rumah sakit untuk melakuakn pemeriksaan berkala bila dianjurkan oleh dokter.
Waspadai Gejala Depresi Pada Lansia Yang Lumpuh
Lansia rentan mengalami depresi. Depresi pada lansia dapat terjadi akibat penyakit yang diderita mereka. Karena terjadi perbedaan signifikan saat dia tidak sakit seperti dulu dan dengan kondisi saat di mana lansia tidak dapat melakukan banyak hal.
Dalam merawat lansia merupakan tanggung jawab yang besar dan memerlukan perhatian yang ekstra. Anda dapat menggunakan jasa layanan home care dari perawat berlisensi untuk membantu merawat orang sakit di rumah 24 jam.
Baca juga:
- 5+3 Cara Tepat Merawat Penderita Diabetes di Rumah
- 7 Tips Menghadapi Lansia Pemarah dan Keras Kepala
- 6 Rekomendasi Suplemen Multivitamin Terbaik Untuk Lansia
Referensi:
- https://caregiver.com/articles/caring_for_the_paralyzed/
- https://tribecacare.com/blog/physiotherapy-for-paralysis/