Hernia femoralis adalah kondisi saat ada tonjolan pada bagian paha atau selangkangan akibat otot terlalu lemah untuk menahan usus atau jaringan lemak tetap diposisinya.
Usus atau jaringan lemak yang menonjol melalui kenalis femoralis akan disebut sebagai hernia femoralis atau femorocele. Bagian pangkal paha atau paha bagian atas kerap menjadi tempat terjadinya benjolan.
Bonjolan akibat hernia femoralis yang berukuran sedang atau besar, terkadang dapat menghilang apabila penderita berbaring dan kembali muncul ketika berdiri.
Dibandingkan dengan jenis hernia lain seperti hernia inguinalis yang kerap terjadi pada paha atau selangkangan, kasus hernia femoralis jauh lebih sedikit dan jarang terjadi.
Kasus hernia femoralis tergolong sangat sedikit dan langkah, bahkan kebanyakan kasus hernia hanya 1-3 persen saja yang menderita hernia femoralis. Ini artinya, dari 20 penderita hernia, hanya ada 1-3 orang saja yang menderita hernia femoralis.
Baca juga: Pengobatan Hernia Tanpa Operasi, Begini Caranya
Gejala Hernia Femoralis
Hernia femoralis yang berukuran kecil biasanya tidak menimbulkan gejala sama sekali, bahkan beberapa orang tidak menyadari bahwa dirinya mengalami hernia jenis ini.
Selain karena tidak menimbulkan gejala, hernia femoralis yang berukuran kecil kadang juga tidak menyebabkan munculnya tonjolan di paha ataupun selangkangan.
Pada kasus hernia femoralis berukuran besar, gejala dan benjolan akan terjadi di paha atau selangkangan. Bonjolan juga dapat terasa sakit atau nyeri khususnya ketika penderita tengah berdiri, mengankat beban, atau mengejan.
Selain di paha atau selangkangan, hernia femoralis juga dapat terjadi sekitar tulang pinggul dan kerap menimbulkan rasa nyeri pinggul.
Gejala Hernia Femoralis yang Berbahaya
Hernia femoralis yang berbahaya dapat menganjam jiwa apabila terjadi himpitan pada jaringan usus, kondisi ini dapat menyebabkan usus rusak atau tidak dapat berfungsi sama sekali.
Kenali gejala hernia femoralis yang berbahaya dan perlu adanya tindakan medis seperti berikut ini:
- Mengalami sakit perut yang parah.
- Mengalami nyeri pada area paha atau selangkangan.
- Muncul tonjolan di paha atau selangkangan berwarna merah atau gelap.
- Mual dan muntah.
- Gangguan sistem pencernaan seperti sembelit.
- Demam hingga lebih dari 37,8°C.
Kapan harus ke Dokter?
Jangan pernah menunda untuk memeriksakan diri ke dokter apabila telah merasakan beberapa gejala hernia femoralis seperti di atas.
Penanganan cepat dan tepat dapat mencegah terjadinya kerusakan pada usus atau jaringan yang mengalami masalah.
Penyebab Hernia Femoralis
Seseorang dapat menderita hernia femoralis apabila mempunyai kanal femoralis atau area di sekitarnya melemah entah bawaan lahir, kondisi medis tertentu atau karena faktor penuaan.
Meski begitu, para ahli belum bisa menyimpulkan dengan pasti apa yang menjadi penyebab hernia femoralis. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko hernia femoralis meliputi:
- Mengejan terlalu kuat dan sering khususnya ketika buang air besar.
- Melakuan aktivitas berat seperti mengangkat atau mendorong.
- Mempunyai berat badan berlebih (obesitas).
- Mengalami sembelit kronis.
- Mengalami pembesaran prostat.
- Menderita batuk kronis.
Wanita mempunyai risiko lebih tinggi menderita hernia femoralis daripada pria, hal ini dikarenakan pinggul pada wanita jauh lebih lebar. Selain itu, faktor usia juga perngaruh cukup besar terhadap kondisi penyakit ini.
Pengobatan Hernia Femoralis
Hernia femoralis yang berukuran kecil biasanya tidak membutuhkan perawatan atau pengobatan khusus, meski demikian penderita tetap diharuskan untuk mengonsultaksikan hal ini kepada dokter.
Pengawasan yang dilakukan oleh dokter kepada penderita hernia femoralis sangat penting, selain untuk memantau kondisi juga dapat menyarankan kiat-kiat apa saja yang harus dilakukan.
Sedangkan pada kasus hernia femoralis berukuran sedang hingga besar harus dilakukan penanganan secara medis. Pembedahan bisa saja dilakukan untuk memperbaiki pada bagian yang bermasalah.
Terdapat dua jenis prosedur operasi hernia femoralis yang dapat dilakuka oleh dokter, yaitu operasi terbuka dan operasi laporoskopi. Berikut pengertian dari masing-masing prosdur operasi hernia femoralis:
1. Operasi Hernia Femoralis Terbuka
Operasi akan melibatkan bius total sehingga pasien akan tertidur dan tidak merasakan apapun selama proses pembedahan.
Pasien akan menerima sayatan yang cukup besar pada area selangkangan, akibatnya proses pemulihan pasca operasi hernia femoralis terbuka menjadi lebih lama.
2. Operasi Hernia Femoralis Laporoskopi
Berbeda dengan operasi terbuka, prosedur operasi laporoskopi hanya akan melakukan sayatan tiga hingga empat sayatan kecil pada area selangkangan.
Prosedur ini mempunayi kelebihan daripada operasi terbuka, yaitu meminimalkan kehilangan darah pada pasien, rasa sakit pasca operasi yang jauh lebih ringan dan proses pemulihan lebih singkat.
Namun kelemahannya adalah prosedur operasi hernia femoralis laporoskopi lebih mahal daripada operasi terbuka.
Kedua prosedur operasi hernia femoralis dapat mencegah hernia kambuh di kemudian hari karena usus atau jaringan lemak telah dikembalikan ke tempat semestinya.
Dilakukan pula penjahitan dan pemberian jaringan sintetis (mesh) agar kanal femoralis menjadi lebih kuat untuk menahan usus atau jaringan lainnya.
Komplikasi Hernia Femoralis
Hernia femoralis dapat berujung pada kondisi yang lebih buruk apabila tidak segera mendapatkan perawatan secara medis, beberapa risiko komplikasi hernia femoralis dapat berupa:
- Hernia inkarserata. Risiko usus terjepit hingga terjadinya obstruksi usus dan kondisi hernia yang lebih buruk lagi.
- Hernia strangulata. Dalam kondisi ini, usus tidak hanya terjepit namun juga menyebabkan sirkulasi darah antar jaringan menjadi terganggu.
Dari kedua komplikasi hernia femoralis tersebut, hernia strangulata dapat menyebabkan kematian jaringan pada usus atau jaringan yang terjepit, akibatkan risiko kematianpun dapat terjadi.
Pencegahan Hernia Femoralis
Hernia femoralis yang berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala atau masalah apa pun tetap harus diwasapadai.
Cara terbaik untuk mencegah hernia femoralis agar tidak memburuk dapat dengan melakukan perubahan gaya hidup sehat dan menghindari faktor risiko penyebabnya.
Lakukan pula hal-hal berikut ini untuk mencegah hernia femoralis:
- Mematuhi saran atau rekomendasikan dari dokter.
- Mengonsumsi obat hernia femoralis yang telah diresepkan oleh dokter.
- Mengonsumsi makanan sehat kaya akan serat, mineral, dan nutrisi.
- Hindari mengejan terlalu kuat dan sering saat buang air besar (BAB).
- Hindari melakukan aktivitas yang berat seperti mengangkat atau mendorong.
- Dapatkan berat badan ideal dan jangan sampai terlalu gemuk (obesitas).
Tidak kalah penting, mulai rutin melakukan olahraga setiap hari minimal 30 menit. Beberapa jenis olahraga seperti jalan sehat, berlari, senam, bersepeda, atau berenang dapat menjadi pilihan terbaik.
![Banner jasa perawat mhomecare](https://mhomecare.co.id/blog/wp-content/uploads/2020/10/Banner-jasa-perawat-mhomecare.png)
Baca juga:
- Hernia Hiatus: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan
- Hernia Inguinalis: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan
- Gejala Hernia Pada Bayi dan Cara Menanganinya
Referensi:
https://www.hernia.org/types/femoral-hernia (Diakses 3 Desember 2020)
https://www.healthline.com/health/femoral-hernia (Diakses 3 Desember 2020)
https://hellosehat.com/kesehatan/penyakit/hernia-femoralis-adalah (Diakses 3 Desember 2020)
https://www.alodokter.com/hernia-femoralis (Diakses 3 Desember 2020)