Osteoporosis dapat terjadi kepada siapa saja, baik pria, wanita, tua atau pun muda. Meski begitu, bukan berarti osteoporosis tidak dapat dicegah. Menerapkan gaya hidup sehat sejak dini dapat membantu mengurangi risiko osteoporosis di kemudian hari.
Osteoporosis adalah penyakit tulang yang disebabkan oleh hilangnya kepadatan tulang, kondisi ini dapat menimbulkan gejala osteoporosis seperti nyeri, pebuahan postur tubuh, hingga risiko patah tulang.
Pada lansia, osteoporosis dapat menyebabkan risiko orang tua terjatuh secara tiba-tiba karena patah tulang.
Hal itu terjadi karena tulang benar-benar kehilangan kepadatannya, sehingga mudah sekali mengalami patah tulang.
Jika hal tersebut sudah terjadi, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang sesuai dengan kondisi penderita. Jangan pernah menunda untuk menemui dokter.
Baca juga: 5 Gejala Osteoporosis yang Kerap Dialami oleh Lansia
Cara Mencegah Osteoporosis
Ketahui, beberapa kasus osteoporosis juga dapat terjadi kepada anak-anak atau orang dewasa.
Kondisi osteoporosis di usia muda tentu sangat berbahaya dan dapat memengaruhi kualitas hidup.
Agar tersebut tersebut tidak terjadi, penting untuk menjaga kekuatan tulang dan mencegah terjadinya risiko osteoporosis dengan melakukan hal-hal berikut ini.
1. Rutin Olahraga
Olahraga sangat baik untuk kesehatan dan wajib lakukan oleh siapa saja, khususnya bagi mereka yang masih muda dan sehat.
Melakukan olahraga secara rutin terbukti mampu mengurangi berbagai risiko penyakit berbahaya, salah satunya adalah mencegah osteoporosis.
Beberapa jenis olahraga di bawah ini dapat dilakukan untuk membuat tulang menjadi lebih kuat, di antaranya:
- Senam aerobik.
- Berjalan kaki.
- Menaiki tangga.
- Lari atau jogging.
- Tenis, bulu tangkis, voli, sepakbola, basket dan sejenisnya.
- Yoga.
- Melakukan push-up, squat jump, atau gerakkan lainnya yang melibatkan berat badan.
Angkat beban atau gym juga membantu memperkuat tulang serta otot. Semakin sering otot dan tulang dilatih mengangkat beban maka semakin bagus pula kekuatan atau daya tahannya.
2. Konsumsi Kalsium dan Vitamin D
Kalsium sangat penting untuk kesehatan tulang dan gigi, sayangnya tubuh tidak dapat menciptakan mineral satu ini secara alami.
Oleh karena itu, wajib untuk mengonsumsi makanan yang banyak mengandung kalsium agar kebutuhan harian terpenuhi. Kekurangan asupan kalsium, sangat berisiko menyebabkan hilangnya kepadatan tulang dan gigi.
Orang tua atau lansia atau orang dengan kondisi medis tertentu sangat sulit untuk menyerap kalsium dari makanan, untuk mengatasi hal tersebut maka dapat mengonsumsi suplemen kalsium. Sebelumnya, pastikan telah melakukan konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi.
Makanan atau minuman yang kaya akan kalsium untuk memperkuat tulang dan gigi serta menurunkan risiko osteoporosis:
- Susu.
- Keju.
- Yogurt.
- Sarden dan salmon.
- Sayuran berdaun hijau seperti brokoli atau kangkung.
Tidak ketinggalan, pastikan untuk mengonsumsi makanan atau suplemen kalsium yang juga mengandung vitamin D. Hal ini karena vitamin D dapat membantu proses penyerapan kalsium menjadi lebih maksimal.
Selain dari makanan atau suplemen, vitamin D dapat dapatkan secara alami dari kulit yang terpapar sinar matahari pagi.
3. Menghindari Faktor Risiko
Selain melakukan olahraga dan mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium serta vitamin D, cara yang terbukti ampuh untuk mencegah osteoporosis adalah dengan mengurangi atau menghindari faktor risiko.
Berikut, beberapa faktor risiko yang perlu diperhatikan agar risiko osteoporosis dapat dikurangi:
- Berhenti merokok.
- Kurangi atau berhenti mengonsumsi minuman beralkohol.
- Kurangi atau hindari minuman bersoda.
- Jangan melakukan diet secara ekstrem.
- Hindari olahraga yang dapat menyebabkan tulang cedera.
Hal yang tidak kalah penting adalah dengan rutin memeriksakan diri ke dokter khususnya jika usia tidak lagi muda.
Selain ke dokter, bisa juga dengan menggunakan layanan home care jasa perawat lansia di rumah secara langsung, 24 jam. Sehingga orang tua akan selalu didampingin, diasuh, dan dirawat sesuai dengan standar kesehatan home care.
Baca juga:
- 10 Makanan untuk Lansia yang Menderita Osteoporosis
- Apa Manfaat Kalsium dan Berapa Banyak Harus Dikonsumsi?
- 5 Makanan yang Banyak Mengandung Kalsium untuk Pertumbuhan
Referensi:
https://www.webmd.com/osteoporosis/guide/osteoporosis-prevention (Diakses pada 6 November 2020)